Unsur Hara Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Unsur Hara Tanah

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan dari kandungan ketiga unsur dari masing-masing daerah penelitian Tabel 4.1. Nilai N tertinggi didapat pada daerah Mandailing Natal dengan nilai 0,13 , dan yang terendah didapat pada daerah Labuhanbatu Selatan dan Padangsidempuan dengan nilai 0,03. Kandungan posfor P yang didapat juga ada sedikit perbedaan disetiap daerah penelitian dimana nilai P tertinggi didapat pada daerah Padanglawas dengan nilai 10,00 ppm, dan terendah pada daerah Padanglawas Utara, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu Selatan dan Padangsidempuan dengan nilai 8,44 ppm. Selanjutnya, kadar kalium K tertinggi diperoleh pada daerah Padanglawas dan terendah pada daerah Padangsidempuan dengan nilai masing-masing 0,833 dan 0,038 m.e100g. Tabel 4.1. Kandungan unsur hara makro pada lokasi penelitian No Asal Daerah Parameter N P ppm K m.e100g 1. Padanglawas 0,11 10,00 0,833 2. Padanglawas Utara 0,04 8,44 0,670 3. Tapanuli Selatan 0,07 8,44 0,602 4. Mandailing Natal 0,13 8,67 0,456 5. Labuhanbatu Selatan 0,03 8,44 0,397 6. Padangsidempuan 0,03 8,44 0,038 Sumber: Hasil analisis kimia tanah di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Hasil analisis menunjukkan kandungan unsur hara makro nitrogen N daerah Padanglawas dan Mandailing Natal tergolong rendah sedangkan daerah Padanglawas Utara, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu Selatan dan Padangsidempuan tergolong sangat rendah. Hal ini sesuai dengan kriteria yang dikeluarkan Badan Penelitian Tanah BALITBANG Pertanian Bogor 2005 bahwa nilai N dalam kondisi rendah apabila memiliki kandungan 0,10-0,20 dan sangat rendah apabila N 0,10 . Unsur K yang diukur menunjukkan angka yang rendah, yaitu berada pada kisaran 0,038 – 0,833 m.e100g. Kandungan K ini tergolong sangat rendah sesuai dengan kriteria faktor kimia tanah yang dikeluarkan Badan Penelitian Tanah BALITBANG Pertanian Bogor 2005 bahwa nilai N dalam kondisi sangat rendah Universita Sumatera Utara apabila berada pada kisaran 0,10 m.e100g, dan sangat tinggi apabila memiliki kandungan 1,0. Posfor P merupakan salah satu unsur hara makro yang tersedia didalam tanah, tetapi tidak semua unsur P yang tersedia dapat dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan. Nilai P yang tersedia diperoleh dari hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan pada masing-masing lokasi penelitian. Kandungan P tersedia 8,44 – 10,00 ppm. Kadar posfor tertinggi didapat pada daerah Padanglawas dengan nilai 10,00 ppm. Tingginya kadar posfor pada kawasan ini diduga mempengaruhi proses perkembangan sel daun. Hal yang sama disampaikan oleh Radjagukguk, 1983, bahwa unsur P yang kaya energi berperan dalam perkembangan sel daun dan respirasi serta fotosintesis dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Rosmarkam Yuwono 2002 mengemukakan juga dimana P dibutuhkan untuk pembentukan primodia bunga dan organ tanaman untuk reproduksi, mempercepat masaknya buah dan biji tanaman.

4.5. Fitokimia Phyllanthus emblica