Penetapan P dengan Metode Bray II
Sampel tanah ditimbang 2 g lalu dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 cc, ditambahkan larutan Bray II sebanyak 20 ml dan digoncang dengan shaker selama
30 menit lalu disaring. Diambil filtrate sebanyak 5 ml, ditempatkan pada tabung reaksi, tambahkan pereaksi fosfat B sebanyak 10 ml, dibiarkan selama 5 menit
lalu diukur transmitan pada spectronic dengan panjang gelombang 660nm. Pada saat yang bersamaan tambahkan masing-masing 5 ml larutan standar P 0-0,5
– 1,0 – 2,0 – 3,0 – 4,0 dan 5,0 ppm P ke tabung reaksi lalu tambahkan 10 ml pereaksi
fosfat B lalu ukur transmitan pada spectronic dengan panjang gelombang 660 nm.
Penetapan Kalium Tukar tanah
Hasil per kolasi perkolat dari penetapan kapasitas tukar kation pada erlenmeyer ditampung dan diukur absorban perkolat pada Flamephotometer atau
Atomic Absorbtion Spectrophotometer AAS. Diukur larutan standar K dengan konsentrasi 0, 10, 20, 30, 40 ppm K pada Flamephotometer atau Atomic
Absorbtion Spectrophotometer AAS.
Fitokimia
Aspek fitokimia yang dianalisis adalah kandungan senyawa yang tergolong metabolit sekunder yaitu senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin
dan steroid dianalisis di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara.
3.6. Analisis Data Karakterisasi morfologi
Berdasarkan karakter-karakter hasil pengamatan, dilakukan analisis morfologi ciri morfologi batang, daun, bunga, buah dan biji. Data yang
diperoleh akan disajikan dalam bentuk deskripsi.
Universita Sumatera Utara
Tanah
Perhitungan kandungan Nitrogen N dengan menggunakan rumus: ml titrasi contoh
– blanko x NHCl x 14 x 100 N =
———————————————————— berat contoh tanah x 1000
Perhitungan kandungan Posfor P 20
P avl ppm = P lrt —— x Faktor Pengencer
2 Perhitungan kandungan kalium K
20 K tukar = K lrt
—— x Faktor Pengencer 390
Distribusi Balakka
Untuk menampilkan data dalam bentuk peta, melalui tahapan-tahapan berikut: 1.
Persiapan data ordinat menggunakan Microsoft Excel [ ver. 2007 ]. Dibuka Excel dan dibuat lembar kerja baru.
Dimasukkan data pada masing-masing kolom. Data lintang dan bujur yang tercatat dalam GPS adalah data dalam bentuk
derajat, menit dan detik. Dilakukan perubahan data tersebut kedalam bentuk decimal dengan cara :
Derajat + Menit60 + Detik3600, kemudian data akan berubah kedalam bentuk desimal.
Untuk dapat dipergunakan dalam perangkat lunak ArcView 3.3 data ordinat harus tersimpa
n dalam bentuk ―dbf‖. Untuk itu pada Microsoft Excel harus ditambahkan Extension DBFIV.
Universita Sumatera Utara
Dilakukan penyimpanan dengan mengklik Save As,lalu dipilih extension dbf, lalu OK. Maka file akan tersimpan dalam bentuk ―dbf‖, dan data siap
digunakan pada ArcView 3.3. 2.
Membuat peta dengan ArcView 3.3. Dibuka ArcView 3.3 kemudian klik OK pada ―open a New Project‖ Open
a New View ‖ kemudian pilih add theme dan buat ―Layer‖ dengan nama
Sumatera. Shp. Diinput data ordinat kedalam ArcView dengan cara, minimize view dan
dibuka Table lalu pilih Add dan klik OK, pada file ―dbf‖ dengan nama
Balakka. Lalu diberi tanda centang pada layer Balakka dan layer Sumatera, lalu
akan terlihat daerah persebaran Balakka sesuai data yang ada pada GPS. Dilakukan OverLay pada masing-masing peta dengan titik ordinat.
Overlay Sumatera curah hujan dengan balakka dbf, Sumatera Landcover dengan balakka dbf, dan Sumatera Soil FAO dengan balakka dbf.
Dilakukan perubahan warna peta mengikuti ketentuan yang berlaku, untuk peta tutupan lahan dan curah hujan, pilih warna sesuai dengan jenis warna
yang di keluarkan BAKOSURTANAL, untuk peta jenis tanah pilih warna sesuai dengan FAO-UNESCO Soil Map.
Dilay Out masing-masing peta, diklik menu View dan pilih sub menu Lay Out. Layout Sumatera curah hujan dengan balakka dbf. Eksport dalam
format JPEG. Layout Sumatera Landcover dengan balakka dbf. Eksport dalam format JPEG, dan Lay Out Sumatera Soil FAO dangan balakka dbf.
Eksport dalam format JPEG.
Fitokimia
Prosedur pengujian fitokimia yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1
Skrining fitokimia alkaloid. Sampel diiris halus lalu dimasukkan kedalam beaker glass sebanyak 10 gram.
Universita Sumatera Utara
Selanjutnya direndam dengan metanol CH
3
OH dan dibiarkan ± 12 jam. Filtrat akan diujikan sebagai berikut:
a. Filtrat sebanyak 3 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah dengan
2 tetes pereaksi Meyer. Jika mengandung senyawa golongan alkaloid maka akan
terbentuk endapan menggumpal berwarna putih kekuningan. b.
Filtrat sebanyak 3 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah dengan 2
tetes pereaksi Dragendorff. Jika mengandung senyawa golongan alkaloid maka akan terbentuk endapan menggumpal berwarna merah bata.
c. Filtrat sebanyak 3 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah dengan
2 tetes pereaksi Bouchardat. Jika mengandung senyawa golongan alkaloid maka
akan terbentuk endapan menggumpal berwarna coklat kehitaman. d.
Filtrat sebanyak 3 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah dengan 2
tetes pereaksi Wagner. Jika mengandung senyawa golongan alkaloid maka akan terbentuk endapan menggumpal berwarna cokelat.
2 Skrining fitokimia flavonoid
Sampel diiris halus, dimasukkan kedalam beaker glass dan dimaserasi dengan 20 mL etil asetat. Ekstrak dapat diekstraksi dalam kondisi panas maupun
dingin kemudian disaring. Filtrat sebanyak 3 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi ditambah dengan 3 tetes larutan FeCl
3
1. Jika mengandung senyawa flavonoid maka akan tampak perubahan warna larutan menjadi warna hitam.
3 Skrining fitokimia tanin
Larutan methanol dipekatkan, kemudian larutan pekat dimasukkan dimasukkan dengan etil asetat ke dalam tabung reaksi. Apabila larutan pekat larut
dengan etil asetat maka ada tanin. 4
Skrining fitokimia saponin Sampel diekstraksi dengan alkohol-air diatas penangas air. Ekstrak
dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu dibiarkan hingga suhu semula. Kemudian dikocok selama 2-3 menit. Apabila mengandung saponin maka akan timbul busa
dibagian atas ekstrak. Busa yang terbentuk didiamkan selama 1 menit.
Universita Sumatera Utara
5 Skrining fitokimia steroid
Sampel dilarutkan dengan methanol. Sampel ditotolkan ke plat kromatografi layer thin KLT, lalu dikeringkan kemudian difiksasi semprot
dengan pereaksi Ce SO
4
1 dalam H
2
SO
4
10. Lalu dipanaskan diatas hotplate selama 2 menit. Dilihat perubahan warna. Warna positif adalah jingga, coklat atau
merah.
Universita Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN