Hasil Uji Normalitas Analisis Pengujian Ada atau Tidaknya Perbedaan Abnormal Return

82 kelima t +5 setelah peristiwa nilai average TVA mengalami penurunan yang cukup besar hingga pada nilai 0,006758.

4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis

4.3.1. Hasil Uji Normalitas

Pada penelitian ini, pengujian kenormalan data menggunakan metode uji one sample Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan nilai signifikansi probabilitas 0,05 atau  = 5. Data dinyatakan berdistribusi normal jika probabilitasnya lebih besar dari 5 atau 0,05 Priyatno, 2008: 28. Berikut adalah hasil uji normalitas AAR dan average TVA periode sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menkeu Kabinet Indonesia Bersatu II : Tabel 4.4 : Uji Normalitas Data AAR dan Average TVA Periode Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pergantian Menkeu Kabinet Indonesia Bersatu II Variabel Nilai Signifikansi Kolmogorov-Smirnov Keterangan AAR sebelum peristiwa pergantian Menkeu 0,964 Normal AAR sesudah peristiwa pergantian Menkeu 0,873 Normal Average TVA sebelum peristiwa pergantian Menkeu 0,779 Normal Average TVA sesudah peristiwa pergantian Menkeu 0,948 Normal Sumber : Lampiran 10 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 83 Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa data AAR dan average TVA sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II seluruhnya memiliki nilai signifikansi Kolmogorov- Smirnov 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data AAR dan average TVA yang akan digunakan dalam paired sample t-test berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas yang dibutuhkan oleh t-test dapat dipenuhi.

4.3.2. Analisis Pengujian Ada atau Tidaknya Perbedaan Abnormal Return

Sebelum dan Sesudah Peristiwa Pergantian Menkeu Kabinet Indonesia Bersatu II Pengujian hipotesis pertama diawali dengan menghitung rata-rata abnormal return AAR 45 perusahaan sampel, kemudian hasil AAR dipilih menjadi 2 kelompok, yaitu AAR sebelum peristiwa dan AAR sesudah peristiwa. Data ini kemudian diuji dengan menggunakan uji statistik t-test dengan bantuan program SPSS. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 : Paired Samples Statistics Abnormal Return Mean N Std. Deviation Std. Eror Mean Pair 1 Sebelum Sesudah -.002052 -.005664 5 5 .0042781 .0063327 .0019132 .0028321 Sumber : Lampiran 11 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata nilai abnormal return sebelum peristiwa pergantian Menkeu adalah sebesar -0,002052, yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 84 artinya besarnya selisih antara actual return dengan expected return pada periode tersebut adalah sebesar -0,002052. Sedangkan pada saat sesudah peristiwa pergantian Menkeu rata-rata nilai abnormal return mengalami penurunan menjadi -0,005664. Rata-rata abnormal return dengan nilai negatif menunjukkan bahwa actual return secara rata-rata memiliki nilai yang lebih kecil dibanding nilai expected return yang diharapkan oleh investor. Pengujian selanjutnya adalah uji signifikansi AAR pasangan sampel. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS. AAR pasangan sampel sebelum dan sesudah peristiwa dinyatakan berbeda jika probabilitasnya 0,05. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 : Paired Samples Test Abnormal Return Paired Differences t df Sig. 2-tailed Mean Std. Deviation Std. Eror Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Sebelum-Sesudah .003612 .0235656 .0105389 -.0256438 .0328679 .343 4 .164 Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dari hasil pengujian paired samples t-test diperoleh nilai t hitung sebesar 0,343 dengan taraf signifikansi 0,164 lebih dari 0,05. Dari taraf signifikasi tersebut menunjukkan bahwa nilai abnormal retun sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menkeu Kabinet Indonesia Bersatu II tanggal 20 Mei 2010 pada perusahaan- perusahaan yang termasuk dalam anggota LQ-45 yang terdaftar di PT. BEI Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 85 tidak ada perbedaan yang signifikan. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan bahwa AAR sesudah peristiwa memiliki perbedaan yang signifikan dengan AAR sebelum peristiwa tidak teruji kebenarannya.

4.3.3. Analisis Pengujian Ada atau Tidaknya Perbedaan Trading Volume

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN HARGA BBM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (Studi Kasus pada Saham Saham Kategori LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 2015)

0 11 105

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 128

ANALISA ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERISTIWA PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN KABINET INDONESIA BERSATU II (Study Pada Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 22