Pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II

trading volume activity. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan investasi para investor di pasar modal. Jika investor menilai suatu peristiwa mengandung informasi maka peristiwa tersebut akan mengakibatkan keputusan perdagangan di atas keputusan perdagangan yang normal.

2.2.3.1. Pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II

Kepergian Sri Mulyani Indrawati sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, AS, berdampak pada kebijakan pemerintah. Karakter Sri Mulyani yang tidak terlalu kompromistis terhadap keinginan partai politik, karena mengedepankan penyelamatan ekonomi, akan sulit tergantikan. Kinerja perekonomian Indonesia sejak tahun 2004, sejak Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan Menkeu, menunjukkan tren membaik. Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 5,8 – 6 persen dan ditargetkan menjadi 7 – 7,5 persen pada tahun 2014. Peringkat utang Indonesia terus membaik dari B+ menjadi BB pada tahun 2010. Membaiknya peringkat utang diwarnai dengan total utang Indonesia yang meningkat menjadi Rp 1.594,15 triliun. Lepas dari semakin tingginya kepercayaan pihak luar kepada Indonesia, angka utang yang membesar ini memprihatinkan. Namun, dari aspek rasio utang terhadap produk domestik bruto PDB terus turun dari 57 persen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tahun 2004 menjadi 27 persen tahun 2010. Angka PDB yang naik menjadi Rp 6.253,8 triliun tahun 2010 membuat rasio utang turun. Oleh karena itu, kepergian Sri Mulyani dan munculnya sosok pengganti yang “tak pas” bisa menjadi faktor kontraksi bagi kinerja ekonomi. Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional Sigit Pramono mengakui, kehilangan figur seperti Sri Mulyani adalah suatu kerugian besar bagi Indonesia mengingat seorang dengan kompetensi dan integritas seperti dialah yang diperlukan Indonesia untuk mengelola perekonomian yang belum benar-benar pulih dari krisis. Maka, untuk menjaga perekonomian tetap berjalan sehat, sudah sepatutnya jika Presiden segera menunjuk pengganti Sri Mulyani dan sekaligus mengisi jabatan Gubernur BI yang sudah lama lowong. “Membiarkan dua posisi vital di dalam manajemen perekonomian nasional akan menimbulkan ketidakpastian dan berisiko tinggi,” tutur Sigit. “Dalam kondisi perekonomian dunia seperti sekarang, kita tidak boleh tawar-menawar dengan kepentingan politik. Menkeu harus benar- benar berasal dari kalangan profesional yang memahami ekonomi makro, mikro, dan keuangan dengan baik karena persoalan keuangan negara bukan persoalan main-main. Amerika dan Eropa hampir runtuh karena diterpa masalah keuangan,” papar pengamat pasar uang Farial Anwar. Fadhil Hasan memandang, banyak yang bisa menggantikan Sri Mulyani dari segi kemampuan dan pemahaman tentang perekonomian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Indonesia. Mungkin yang sulit dicari adalah sosok dengan integritas dan konsistensinya dalam menjalankan reformasi birokrasi. KOMPAS, 10 Mei 2010. Mundurnya Sri Mulyani dari kursi Menkeu juga mendorong kejatuhan bursa domestik dalam jangka pendek yang berimbas pada perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan JCI Jakarta Composite Index yang menunjukan respon pasar dari tanggal 3 – 23 Mei 2010. Tanggal 3 – 8 Mei 2010, mulai muncul isu diangkatnya Sri Mulyani sebagai Managing Director Bank Dunia. Pasar merespon dan menimbulkan kepanikan yang berdampak pada aksi jual secara masif sehingga harga JCI merosot tajam dari harga Rp 2950-an ke Rp 2750. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga turun tajam menjadi Rp 9.240 – Rp 9.250 per dollar AS ke Rp 9.340 – Rp 9.350 atau turun 100 poin. Tanggal 18 Mei 2010, Sri Mulyani di non-aktifkan sebagai Menkeu sehingga menimbulkan kepanikan pasar tentang sosok pengganti Sri Mulyani. Hal ini juga berdampak pada harga bursa domestik yang turun drastis dari Rp 2800an ke Rp 2500an harga terendah selama beberapa bulan terakhir karena aksi jual secara masif. Pada tanggal 20 Mei 2010, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan dan resmi melantik Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Menteri Keuangan yang baru. Presiden menilai bahwa Agus Martowardojo adalah sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi Menkeu. Karena memenuhi syarat-syarat, seperti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. senior, rekam jejak yang baik, pengalaman di birokrasi pemerintahan, jaringan lokal dan internasional yang luas, pendidikan yang baik, disegani mitra lokal dan internasional, diterima pasar dan investor serta profesional dalam arti nonpartisan. Selain itu Agus Martowardojo adalah sosok dengan integritas dan konsistensi dalam menjalankan reformasi birokrasi. Agus juga memiliki sikap tegas dan tidak bisa diintervensi, sehingga tepat menduduki jabatan menteri keuangan. Dengan latar belakang ahli moneter dan pengalaman di perbankan baik nasional maupun multinasional. Belajar dari pengalamannya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada tahun 2005 hingga 2010, kinerja yang baik menurunkan kredit macet di bank tersebut hingga mencapai dua persen. Agus Martowardojo mampu melakukan komunikasi yang baik dengan DPR dan berharap komunikasi antara Menkeu dan DPR ke depan bisa harmonis dan lebih baik. Komunikasi yang baik dari Agus Martowardojo sudah ditunjukkannya ketika anggota DPR periode 2009-2014 baru sepekan usai dilantik sudah diundang untuk berdialog di kantor Bank Mandiri. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Agus Martowardojo itu diharapkan dapat menutupi pengaruh kepergian Sri Mulyani dari jabatan Menkeu.

2.2.4. Abnormal Return

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN HARGA BBM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (Studi Kasus pada Saham Saham Kategori LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 2015)

0 11 105

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 128

ANALISA ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERISTIWA PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN KABINET INDONESIA BERSATU II (Study Pada Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 22