IHSG
t - 1
IHSG
t
– IHSG
t - 1
Model estimasi yang digunakan untuk mengestimasi return ekspektasi untuk periode ke-t adalah sebagai berikut :
E [R
i,t
] =
i
+
i
. E [R
M,t
] Untuk model ekspektasi ini, nilai E [R
M,t
] yang digunakan adalah nilai R
M,t
return indeks pasar. Setelah model-model estimasi diperoleh, tahap kedua adalah menghitung return estimasi untuk hari-hari di
periode jendela. 3. Market - Adjusted Model
Market-adjusted model menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return dari indeks
pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi,
karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
E [R
i,t
] = Notasi :
E [R
i,t
] = expected return untuk sekuritas i pada hari ke-t IHSG
t
= IHSG untuk sekuritas i pada hari ke-t IHSG
t-1
= IHSG sekuritas i pada hari sebelumnya
2.2.5. Trading Volume Activity
Trading volume activity TVA merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar. Ditinjau dari fungsinya, maka dapat dikatakan bahwa TVA
merupakan variasi lain dari event study. Perbedaan dari keduanya adalah pada parameter yang digunakan untuk mengukur reaksi pasar terhadap
suatu event. Pendekatan TVA digunakan untuk menguji hipotesis pasar efisien
dalam bentuk lemah. Hal ini karena pada pasar yang belum efisien atau efisien dalam bentuk lemah, perubahan harga belum dengan segera
mencerminkan informasi yang ada, sehingga peneliti hanya dapat mengamati reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdagangan
saham pada pasar yang diteliti Suryawijaya dan Setiawan, 1998: 142. Houlthausen dan Verrecchia 1990 dalam Hastuti dan Sudibyo
1998: 242 berpendapat bahwa pengumuman yang tidak membawa informasi baru tidak akan mengubah kepercayaan investor, sehingga
mereka tidak akan melakukan perdagangan. Sebaliknya dengan adanya perbedaan penafsiran yang konstan, sebuah informasi baru yang tidak
diharapkan akan membawa perubahan kepercayaan yang selanjutnya akan memotivasi mereka untuk melakukan kegiatan perdagangan.
Menurut Beaver 1968, total volume perdagangan suatu saham merupakan suatu penjumlahan dari setiap transaksi perdagangan yang
dilakukan oleh para pelaku pasar. Proses penjumlahan ini mencerminkan adanya perbedaan pandangan asimetri antara investor mengenai nilai
suatu saham.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan
latar belakang masalah dan telaah pustaka yang telah dikemukakan di atas, maka pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah
studi di luar peristiwa ekonomi yang dihubungkan dengan reaksi pasar. Peristiwa non ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya reaksi pasar modal
berupa abnormal return dan trading volume activity. Kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5 : Kerangka Pikir Penelitian
Peristiwa Pengumuman Pergantian Menkeu Kabinet Indonesia Bersatu II
20 Mei 2010
Pasar Modal Bereaksi
Terjadi Abnormal Return dan Trading Volume Activity TVA