Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

87

4.4. Pembahasan

Pada penelitian ini, variabel harga saham dicerminkan oleh rata-rata abnormal return AAR yang diterima oleh investor. Berdasarkan hasil analisis, nilai AAR sebelum peristiwa pergantian Menkeu sebesar -0,002052, sedangkan AAR sesudah peristiwa pergantian Menkeu sebesar -0,005664. Nilai AAR yang negatif diindikasi karena pasar bereaksi terlalu berlebihan terhadap berita pengunduran diri Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan periode 2009-2014 dikarenakan telah mempunyai jabatan baru sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat. Selain itu, pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II juga direspon sebagai berita buruk bad news oleh pelaku pasar. Dilihat dari besar selisih antara return harga saham harian dengan return ekspektasi yang diharapkan pelaku pasar selama periode pengamatan, reaksi harga saham sesudah peristiwa pergantian Menkeu lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya. Artinya, sesudah peristiwa pergantian Menkeu terjadi penurunan harga saham pada emiten-emiten anggota LQ-45. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama dengan menggunakan paired sample t-test disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II tanggal 20 Mei 2010 pada emiten-emiten anggota LQ-45. Walaupun sesudah pergantian Menteri Keuangan terjadi penurunan nilai AAR, akan tetapi penurunan tersebut tidak terlalu besar not significant. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 88 Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II dapat disebabkan karena periode pengamatan yang terlalu singkat, sehingga reaksi terhadap harga saham belum terlalu besar. Jika pengamatan dilakukan lebih lama, tidak menutup kemungkinan akan muncul reaksi harga saham yang lebih besar sehingga menyebabkan adanya perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan. Namun dalam penelitian ini, lamanya periode pengamatan dibatasi hanya selama 11 hari kerja bursa, yakni mulai tanggal 12 Mei 2010 t -5 sampai dengan tanggal 27 Mei 2010 t +5 karena pada periode sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan ada beberapa emiten anggota LQ-45 yang mengumumkan pembagian dividen, seperti PT. Sampoerna Agro Tbk SGRO pada tanggal 30 Mei 2010, Bank Central Asia Tbk BBCA pada tanggal 1 Juni 2010, dan lain-lain. Secara teoritis, pengumuman dividen mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham, pengumuman meningkatnya dividen akan diikuti dengan peningkatan harga sahamnya, sebaliknya pengumuman menurunnya dividen akan diikuti dengan penurunan harga sahamnya. Oleh karena itu, jika pengamatan dilakukan lebih lama, misal dilakukan selama 15 hari kerja bursa, mulai tanggal 10 Mei 2010 t -7 sampai dengan 1 Juni 2010 t +7 , maka hasilnya kemungkinan akan terjadi bias dengan peristiwa pengumuman pembagian dividen. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 89 Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II dapat pula disebabkan model estimasi yang digunakan dalam perhitungan expected return. Model estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model disesuaikan pasar market-adjusted model. Jika penelitian ini menggunakan model estimasi yang lain, seperti model disesuaikan rata-rata mean-adjusted model atau model pasar market model, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan yang signifikan antara AAR sebelum dan sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan. Hal sebaliknya terjadi untuk variabel transaksi saham yang dicerminkan oleh rata-rata trading volume activity average TVA. Berdasarkan hasil analisis, nilai average TVA sebelum peristiwa pergantian Menkeu sebesar 0,002081, sedangkan average TVA sesudah peristiwa pergantian Menkeu sebesar 0,005440. Dilihat dari nilai average TVA tersebut, dapat dikatakan bahwa reaksi transaksi saham sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan lebih besar dibandingkan periode sebelumnya. Artinya, sesudah peristiwa pergantian Menteri Keuangan terjadi peningkatan rata-rata jumlah perdagangan saham pada emiten-emiten anggota LQ-45. Peningkatan jumlah perdagangan saham dapat mempunyai arti ganda. Jika jumlah perdagangan saham meningkat akibat peningkatan permintaan demand, maka dapat diartikan bahwa peristiwa pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II adalah peristiwa politik yang “positif” good news bagi para pelaku pasar. Sebaliknya, jika Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 90 peningkatan jumlah perdagangan saham ini lebih banyak dipicu oleh peningkatan penjualan supply saham, maka dapat disimpulkan bahwa pelaku pasar mengartikan peristiwa tersebut sebagai bad news dan dianggap sebagai sinyal negatif bagi prospek investasi di Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua dengan menggunakan paired sample t-test disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara average TVA sebelum dan sesudah peristiwa pergantian pergantian Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu II tanggal 20 Mei 2010. Perbedaan average TVA yang signifikan tersebut diindikasi karena terjadi peningkatan penjualan supply saham di pasar modal. Para pelaku pasar mengartikan pergantian Menteri Keuangan sebagai berita buruk bad news bagi prospek investasi di Indonesia. Hal ini didasarkan pada berbagai komentar para pelaku pasar dan pengamat pasar modal yang dimuat di berbagai media masa yang menyatakan kecewa atas mundurnya Sri Mulyani dari jabatan pergantian Menteri Keuangan periode 2009-2014. “Kepergian Sri Mulyani tentu saja akan ada perubahan sebab karakternya memang tidak ada duanya. Semoga saja pengganti Sri Mulyani tetap bisa melanjutkan agenda reformasi birokrasi,” ungkap ekonom Indef, M Ihsan Modjo. Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional, Sigit Pramono juga mengatakan, “Kehilangan figur seperti Sri Mulyani adalah suatu kerugian besar bagi Indonesia mengingat seorang dengan kompetensi dan integritas seperti dialah yang diperlukan Indonesia untuk mengelola perekonomian yang belum benar-benar pulih dari krisis.” KOMPAS, 10 Mei 2010 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 91 Secara umum, temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Bursa Efek Indonesia semakin sensitif terhadap munculnya berbagai informasi yang relevan, termasuk informasi dari luar kegiatan ekonomi politik. Hal ini menuntut para pelaku pasar modal untuk lebih memiliki kepekaan terhadap berbagai kegiatan atau peristiwa yang secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham. Selain itu, para pelaku pasar juga dituntut untuk berhati-hati dalam menimbang relevansi antara peristiwa dengan pergerakan harga saham di bursa, karena sering terlihat harga saham mengalami kenaikan atau penurunan akibat beredarnya informasi yang dapat dipertanggungjawabkan maupun yang hanya bersifat rumor. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 92

4.5. Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN PERUBAHAN HARGA BBM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (Studi Kasus pada Saham Saham Kategori LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 2015)

0 11 105

PENGARUH PERISTIWA PEMILU LEGISLATIF 2014 TERHADAP PEROLEHAN ABNORMAL RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 128

ANALISA ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERISTIWA PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN KABINET INDONESIA BERSATU II (Study Pada Saham LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 22