3. Informasi dihasilkan secara acak random dan tiap-tiap pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi
dihasilkan secara random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya
mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru.
2.2.2. Saham
2.2.2.1. Pengertian Saham
Darmadji dan Fakhruddin 2001: 5 mendefinisikan saham sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut .
Beberapa karakteristik yuridis kepemilikan saham suatu perusahaan, antara lain:
a. Limited risk, artinya pemegang saham hanya bertanggung jawab
sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan. b.
Ultimate control, artinya pemegang saham secara kolektif akan menentukan arah dan tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Residual claim, artinya pemegang saham merupakan pihak terakhir
yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan dalam bentuk dividen dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang
saham memiliki posisi yunior dibanding pemegang saham obligasi atau kreditor.
Penerbitan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain,
saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS.
2.2.2.2. Jenis-Jenis Saham
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 6-7 :
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim : a. Saham Biasa Common Stock
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya
paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi, tetapi
juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa saham biasa karena mewakili
kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham, dan membayar dividen.
Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan obligasi terletak pada: adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
2. Ditinjau dari cara peralihannya : a. Saham Atas Unjuk Bearer Stocks
Artinya, pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor
lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut
hadir dalam RUPS. b. Saham Atas Nama Registered Stocks
Saham atas nama merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui
prosedur tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan : a. Blue-Chip Stocks
Blue-chip stocks merupakan saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks Income stocks merupakan saham dari suatu emiten yang
memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata- rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten
seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini
tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham PE ratio.
c. Growth Stocks 1. Well-Known
Well-known merupakan saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2. Lesser-Known Lesser-known merupakan saham dari emiten yang tidak
sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang
populer di kalangan emiten.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Speculative Stock Speculative stock merupakan saham suatu perusahaan yang tidak
bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang
tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stocks
Counter cyclical stocks merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang
tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan tinggi pada masa resesi.
2.2.2.3. Indeks Harga Saham