Economic Value Added EVA 1. Pengertian Economic Value added EVA
2.2.3. Economic Value Added EVA 2.2.3.1. Pengertian Economic Value added EVA
Selama beberapa tahun terakhir dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan, telah berkembang suatu pendekatan baru yang dikenal dengan
sebutan Economic Value Added EVA. Berbeda dengan pengukuran kinerja akuntansi tradisional, EVA mencoba mengukur value creation
yang dihasilkan suatu perusahaan dengan mengurangi beban biaya modal cost of capital yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan.
Menurut Utomo 1999: 36 EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas
atau strategi manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan reward aktivitas yang menambah nilai dan
membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan.
Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh Joel Stern dan Bennet Stewart, pendiri Stern Stewart Management Service yang merupakan
perusahaan konsultan di Amerika Serikat sekitar tahun 90an dalam www.google.com. Stern Stewart menghitung EVA sebagai laba operasi
setelah pajak after tax operating income yang dikurangi dengan biaya modal cost of capital atau dapat diformulasikan sebagai berikut :
EVA = NOPAT – COST OF CAPITAL.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Keterangan : 1.Jika EVA 0, maka terjadi proses nilai tambah perusahaan, sehingga
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan cukup baik. 2. Jika EVA = 0, maka menunjukkan posisi impas perusahaan karena
semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana, baik kreditor maupun investor.
3. Jika EVA 0, maka total biaya modal perusahaan lebih besar daripada laba operasi setelah pajak sehingga kinerja keuangan perusahaan tersebut
tidak baik. Didalam konsep EVA memperhitungkan modal saham, sehingga
memberikan pertimbangan yang adil bagi para penyandang dana perusahaan. Analisis sekuritas menemukan bahwa harga saham mengikuti
EVA jauh lebih dekat dibanding faktor lainnya seperti laba persaham, margin operasi. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil
menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya modalnya,
maka investor dapat mengetahui bahwa perusahaan telah dijalankan dengan baik dan akan memberikan keuntungan pada masa mendatang. Hal
tersebut akan menarik minat investor atas saham perusahaan, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan harga saham dan akhirnya dapat
memberikan return capital gain dari investasi yang ditanamkan oleh para investor. Sebaliknya, EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai
perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah daripada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
biaya modalnya, sehingga nilai perusahaan mengalami penurunan harga dan akhirnya return saham dari suatu investasi mengalami kerugian
capital loss .