2.2.6. Return Saham
2.2.6.1. Pengertian Return Saham
Satiap investor yang melakukan investasi pada suatu perusahan di dalam pasar modal mempunyai harapan untuk memperoleh return yang
optimal. Tingkat pengembalian saham yang digunakan sebagai standar evaluasi keuntungan yang diperoleh dari dana yang telah diinvestasikan.
Menurut Jogiyanto 2003, 109 menjelaskan bahwa return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return yang sudah
terjadi realized return dan return yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang expected return. Realized return merupakan return yang
telah terjadi atau benar-benar diterima oleh investor dan dihitung berdasarkan data historis. Sedangkan expected return adalah tingkat
pengembalian yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspektasi sifatnya belum terjadi jogiyanto , 2003 : 109
Penelitian ini menggunakan return realisasi individual sebagai perhitungan return saham yang diterima oleh investor . Menurut Jogiyanto
2003 : 110 dalam memperoleh besarnya return realisasi berupa capital gain
atau capital loss yang merupakan selisih antara harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu dibagi dengan harga
saham sebelumnya. Perhitungan return saham dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jogiyanto, 2003 : 109 Keterangan :
Ri = Return Saham
Pt = Harga penutupan saham pada periode tertentu
Pt-1 = Harga penutupan saham pada periode sebelumnya
Dt = Dividen kas tahunan
Jika harga investasi sekarang Pit lebih tinggi dari harga investasi periode lalu berarti terjadi keuntungan capital gain dan sebaliknya jika
harga investasi sekarang Pit lebih rendah dari harga investasi periode lalu maka terjadi kerugian capital loss.
2.2.6.2. Komponen Return Saham
Menurut Jogiyanto 2003: 108 – 109 , komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Capital gain loss merupakan selisih dari harga investasi
sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari investasi saham tahun lalu, ini berarti terjadi
keuntungan modal capital gain, sebaliknya terjadi kerugian modal capital loss .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap
harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.
Untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh
terhadap harga obligasi periode sebelumnya. 2.2.6.3. Jenis – Jenis Return Saham
Menurut Jogiyanto 2003 : 109 , return dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Return
realisasi Return
realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return
ekspektasi expected return dan risiko di masa mendatang.
Rumus realized return menurut jogiyanto 2003 : 108 adalah :
Jogiyanto , 2003 : 109 Keterangan :
Ri = Return Saham
Pt = Harga penutupan saham pada periode tertentu
Pt-1 = Harga penutupan saham pada periode sebelumnya
Dt = Dividen kas tahunan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Return
ekspektasi Return
ekspektasi expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda
dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi. Return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Rumus return ekspektasi adalah Jogiyanto , 2003 : 126 : R
I
= IHSG
1
- IHSG
t-1
Keterangan : Ri
= Tingkat keuntungan saham pada periode tertentu IHSG
t
= Indeks harga saham gabungan periode tertentu. IHSG
t-1
= Indeks harga saham gabungan periode sebelumnya.
2.2.7. Teori Yang Membahas Pengaruh EVA, ROA, dan Arus Kas Operasi
Terhadap Return Saham Teori “Dow”
menitik beratkan pada analisa pasar secara keseluruhan melalui pergerakan harga sebuah indeks saham dari pasar
modal. Teori Dow diformulasikan sebagai refleksi dari pandangan Charles H. Dow mengenai bagaimana cara kerja pasar saham dan bagaimana pasar
saham dapat digunakan untuk mengukur kondisi lingkungan bisnis.
Isyarat atau signal Signaling Theory adalah suatu tindakan yang
diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada para investor mengenai bagaiman cara pandang manajemen terhadap
prospek perusahaan Brigham dan Houston, 2006: 40. Teori ini disusun berdasarkan asumsi adanya asymmetric information antara manajer dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemegang saham. Karena ada asymmetric information maka manajer berusaha memberi sinyal kepada investor Setyarini, 2005: 58.
Perusahaan yang kinerjanya baik dapat memberi sinyal berupa porsi hutang yang tinggi pada struktur modalnya Ross 1997, dalam setyarini,
2005: 58. Berdasarkan signaling theory dan teori Dow, dapat disimpulkan
bahwa semakin tingginya nilai EVA, ROA, dan arus kas operasi akan memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja perusahaan semakin
efektif, sehingga meningkatkan daya tarik perusahaan dan diminati oleh investor, dan return saham akan semakin naik. Namun sebaliknya,
semakin rendahnya nilai EVA, ROA, dan Arus Kas Operasi suatu perusahaan akan memberikan sinyal kepada investor bahwa kinerja
perusahaan buruk, sehingga mengurangi daya tarik perusahaan dan minat investor, akibatnya return saham akan turun.
2.2.7.1. Hubungan Economic Value Added EVA Dengan Return Saham
Economic value added EVA adalah ukuran keberhasilan kinerja
manajemen perusahaan yang relevan. EVA dikatakan relevan karena EVA memperhitungkan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan
sehingga mampu memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan yang sebenarnya. EVA mampu mengurangi agency cost dan juga berperan
dalam hal goal setting, capital budgeting, performance assessment dan insentive compensation
Utomo: 1999: 38.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jika nilai EVA dalam suatu perusahaan menunjukkan nilai yang positif berarti perusahaan telah menciptakan kekayaan dan begitu pula
sebaliknya. Hal ini merupakan sinyal positif dimana para investor mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh return yang
diharapkan capitan gain Maulani, 2008: 37. Jadi dapat disimpulkan bahwa naiknya nilai EVA maka akan
meningkatkan return saham, dan turunnya nilai EVA maka return saham perusahaan juga akan turun. Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.
2.2.7.2.Hubungan Return On Asset ROA Dengan Return Saham
ROA mempunyai koefisien regresi arah positif, dimana aset yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menandakan bagaimana keadaan
perusahaan tersebut, yang dapat dilihat dari total aktivanya, apakah jumlah aktivanya lebih besar atau lebih kecil dari pasiva yang dimiliki Nirawati,
2003: 107. Jika ROA meningkat, maka mengakibatkan kenaikan return yang tinggi. Sebaliknya, jika ROA menurun, maka mengakibatkan
penurunan pada return.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7.3.Hubungan Arus Kas Operasi Dengan Return Saham
Menurut PSAK No.02 2009: 2.3, jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memlihara kemampuan operasi, membayar dividen
dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa arus kas yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik
karena mampu mengelola operasional perusahaan sehingga mendatangkan nilai yang positif pada kas perusahaan dan pada akhirnya harga saham di
pasaran pun akan mengalami kenaikaan Maulani, 2008: 39.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Pikir
Berikut ini adalah diagram kerangka pikir : Gambar1 : Model Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis Penelitian
Diduga bahwa Economic Value Added EVA, Return On Asset ROA, dan Arus Kas Operasi berpengaruh secara signifikan terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur kategori food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Economic Value Added
X
1
Return On Asset
X
2
Arus Kas Operasi
X
3
Return Saham
Y
Analisis Regresi Linier Berganda
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.