biaya modalnya, sehingga nilai perusahaan mengalami penurunan harga dan akhirnya return saham dari suatu investasi mengalami kerugian
capital loss .
2.2.3.2. Kelebihan dan Keterbatasan Economic Value Added EVA
Secara konseptual, ukuran kinerja keuangan EVA memiliki keunggulan dibanding ukuran kinerja konvensional karena EVA bukan
saja metode pengukuran kinerja keuangan namun merupakan kerangka kerja manajemen keuangan yang komperhensif yang mencakup berbagai
fungsi mulai dari strategic planning, capital allocation, operating budget, performance measurement, management
compensasion hingga internal eksternal communication
. Untuk itu, EVA memiliki kelebihan - kelebihan antara lain sebagai berikut dalam www.google.com:
1. EVA merupakan alat komunikasi yang efektif , baik untuk penciptaan nilai oleh manajer lini yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan dan
untuk berhubungan dengan pasar modal. 2. EVA dapat digunakan sebagai penilaian berpandangan kedepan , tetapi
juga untuk diadaptasikan kepada pengukuran kinerja dan perluasannya terhadap kompensasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Pradhono 2004: 44 keterbatasan EVA sebagai ukuran kinerja antara lain :
1. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu
memprediksi dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
2. Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek sehingga
manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang karena bisa mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang bersangkutan.
Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing perusahaan.
2.2.3.3. Manfaat Economic Value Added EVA
Beberapa fakta tentang manfaat atas penerapan EVA pada perusahaan Makhija dan Lehn: 1996 dalam www.google.com, yaitu :
1. Hasil EVA dapat digunakan sebagai acuan untuk pemberian bonus
bagi karyawan. Hal ini membuktikan bahwa penerapan EVA merupakan solusi yang tepat untuk menjalankan stakeholder satisfaction concept ,
yakni memperhatikan kepuasan karyawan, pelanggan dan pemodal. 2.
Penerapan EVA pada perusahaan akan membantu para manajer dalam mengontrol dan mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang dapat
memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada biaya modalnya. Hal ini disebabkan EVA dapat membandingkan tingkat pengembalian
proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan tingkat resiko proyek tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Hasil analisis EVA terhadap kinerja perusahaan yang merupakan
salah satu pendekatan dalam analisis fundamental ternyata berkorelasi positif dengan tingkat pengembalian investasi dalam saham stock return.
Berdasarkan kesimpulan ini menyebabkan penerapan EVA mendapat banyak dukungan yang kuat khususnya dari kalangan para pemegang
saham. Hal ini disebabkan para pemegang saham akan memperoleh penghasilan yang lebih besar karena nilai saham mereka akan meningkat.
4. Penggunaan analisis EVA dalam perusahaan tidak memerlukan
suatu analisis perbandingan. Hal ini dikarenakan EVA sebagai suatu alat analisis dapat berdiri sendiri tanpa perlunya ukuran atau angka lain.
5. Dengan menjadikan EVA sebagai alat analisis untuk mengukur
kinerja operasional perusahaan, maka akan membuat para manajer bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu meminimunkan tingkat
biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.4. Perhitungan Economic Value Added EVA