26 8. Korelasi Pengukuran Body Fat Percentage terhadap rasio HDLLDL
9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap rasio HDLLDL
10.Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat Percentage terhadap Tekanan Darah
11.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap Tekanan Darah
12.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang LP dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul RLPP terhadap Glukosa Darah Puasa
13.Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat Percentage terhadap Glukosa Darah Puasa.
Penelitian ini fokus pada korelasi body mass index BMI dan body fat percentage BFP terhadap tekanan darah.
G. Teknik Sampling
Strategi pengambilan sampel teknik sampling penelitian ini adalah secara non-random sampling pengambilan sampel secara non-acak dengan jenis
purposive sampling. Pengambilan sampel secara non-random sampling yang berarti tidak semua orang memiliki kesempatan yangsama untuk dijadikan
responden penelitian. Pengambilan sampel secara purposive sampling didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
. Peneliti mula-mula
27 mengidentifikasi semua karakteristik populasi, kemudian peneliti menetapkan
berdasarkan pertimbangan peneliti sebagian dari anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini
didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat badan merk Tanita
®
, alat pengukur tinggi badan merk Strature
®
, tensimeter dan skinfold caliper. Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan berfungsi
sebagai alat untuk mengukur body mass index. Tensimeter berfungsi sebagai alat pengukur tekanan darah. Skinfold caliper digunakan untuk mengukur tebal lipatan
kulit sehingga akan didapatkan body fat percentage.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah
mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan konfirmasi tempat yang dapat digunakan untuk penelitian. Pengambilan
sampel sebanyak 125 orang ,
terdiri dari 58 laki-laki dan 67 perempuan yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.
2. Permohonan Izin dan Kerja Sama Permohonan izin
pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk
28 memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah.
Permohonan izin kedua kepada Wakil Rektor I untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian. Permohonan kerja sama diajukan Laboratorium Parahita
untuk pengambilan dan pengukuran darah sampel. Permohonan kerja sama lagi diajukan kepada calon subyek penelitian yang nantinya akan mengisi informed
consent jika bersedia mengikuti penelitian ini. Permohonan kerja sama yang terakhir diajukan kepada kepala bagian rumah tangga untuk meminjam ruangan
untuk penelitian. 3. Pembuatan Leaflet dan Informed Consent
a. Leaflet Pembuatan leaflet bertujuan untuk membantu responden dalam memahami
secara praktis tentang apa saja yang akan dilakukan pada penelitian ini. Leaflet ini berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian ini, jenis
penelitian yang dilakukan, apa saja yang akan diukur dalam penelitian ini dan manfaat dari dilakukannya penelitian ini. Peneliti mencantumkan
gambar-gambar yang berkaitan dengan informasi dalam penelitian ini agar terlihat lebih menarik.
b. Informed Consent Informed consent merupakan bukti tertulis yang menyatakan bahwa
responden bersedia untuk menjadi subyek dalam penelitian ini. pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar dari Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
29 4. Pencarian Responden
Pencarian responden dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I. Surat izin penelitian untuk meminta data nama
serta NIM mahasiswa dan mahasiswi diberikan kepada setiap Dekan Fakultas Kampus III Universitas Sanata Dharma. Teknik pengambilan subyek penelitian
secara random sampling yang mendapatkan 200 data NIM mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma. Surat
permohonan diajukan kepada Kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone mahasiswa dan mahasiswi yang telah menjadi calon responden. Daftar nomor
handphone yang telah diterima segera digunakan peneliti untuk menghubungi responden untuk memastikan kesediaan sebagai responden penelitian ini.
Banyaknya nomor handphone yang tidak aktif serta banyak calon responden yang tidak bersedia, sehingga dari 200 calon responden hanya didapatkan 76
calon responden. Peneliti melakukan pencarian responden yang kedua dengan menggunakan komunikasi langsung dengan calon responden yang sedang
berada di lingkungan Kampus III Universitas Sanata Dharma. Teknik sampling yang kedua termasuk non-random sampling dengan pendekatan porpusive
sampling. Calon responden yang didapatkan sebanyak 135 responden yang bersedia sebagai calon responden penelitian ini. Total calon responden yang
bersedia hadir ikut dalam penelititan ini adalah 211 responden. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi diundang untuk hadir untuk
briefing. Setiap responden dihubungi via telepon untuk hadir dalam briefing. Tujuan dari briefing adalah untuk memberi penjelasan mengenai maksud dan
30 tujuan penelitian kepada responden yang dijelaskan melalui leaflet kepada
calon responden. Calon responden yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian akan menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk
penyataan tertulis atas kesediaan responden ikut serta dalam penelitian. Jumlah sampel yang bersedia mendaftar pada saat briefing kurang, sehingga dilakukan
pencarian responden secara tatap muka di wilayah Kampus III Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pencarian responden dilakukan dengan
memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran
parameter untuk memberikan informasi ulang terkait tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter. Responden yang tidak hadir pada saat
pengukuran akan dikonfirmasi lagi kehadirannya. 5. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dikatakan baik jika memenuhi nilai CV≤5. Pengukuran reabilitas
instrumen dilakukan sebanyak lima kali. Instrumen yang divalidasi pada penelitian ini antara lain timbangan berat badan Tanita
®
dengan nilai CV sebesar 0,125, dan alat pengukur tinggi badan Stature
®
dengan nilai CV sebesar 0,027. Berdasarkan nilai CV tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen timbangan berat badan dan tinggi badan memenuhi persyaratan validasi.
31 6. Pengukuran Parameter
Parameter yang diukur adalah berat badan dan tinggi badan untuk menghitung BMI, tebal lipat kulit dan tekanan darah.
a. Pengukuran Body Mass Index Untuk mengukur BMI dibutuhkan pengukuran tinggi badan dan berat
badan. Pengukuran tinggi badan dilakukan menggunakan meteran yang ditempelkan di tembok dalam posisi tegak lurus. Pengukuran berat badan
menggunakan timbangan. Meteran dan timbangan diletakkan secara berdekatan agar memudahkan responden sebab responden diwajibkan
melepaskan sepatu untuk mengurangi faktor koreksi. b. Pengukuran skinfold thickness
Tebal lipat kulit yang diukur adalah pada bagian abdominal, triceps dan suprailiac. Bagian abdominal adalah bagian tengah perut, bagian triceps
adalah bagian lengan bawah, sedangkan bagian suprailiac adalah bagian perut samping. Pengukuran tebal lipat kulit ini menggunakan alat yaitu
skinfold caliper dan bagian yang diukur adalah bagian tubuh sebelah kiri. c. Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan tensimeter. Pengukuran ini dilakukan oleh tenaga medis dari Laboratorium Parahita.
7. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi menggunakan
metode spss.
32 8. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi
normal suatu data. Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,1. Data kemudian diuji korelasinya menggunakan analisis Pearson
apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 . Di
bawah ini adalah tabel panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p dan arah korelasi.
Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi Dahlan, 2011
No Parameter
Nilai Interpretasi
1. Kekuatan Korelasi r
0,00-0,199 Sangat lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
2. Nilai p
p0,05 Terdapat
korelasi yang
bermakna antara dua variabel
yang diuji p0,05
Tidak terdapat
korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji
3. Arah Korelasi
+ positif Searah,
semakin besar
nilai satu
variabel semakin
besar pula
nilai variabel lainnya.
-
negatif Berlawanan
arah. Semakin besar nilai
satu variabel,
semakin kecil nilai variabel lainnya.
33 9. Pembagian Hasil Pemeriksaan
Pembagian hasil pemeriksaan diberikan secara langsung kepada responden. Peneliti memberikan penjelasan makna hasil pemeriksaan dan
memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.
J. Kesulitan Penelitian