Obesitas Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

17 dalam suatu keluarga Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006. 2. Hipertensi sekunder Kurang dari 10 penderita hipertensi merupakan penderita hipertensi sekunder dari berbagai penyakit atau obat-obat tertentu yang meningkatkan tekanan darah. Disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah. Apabila penyebab sekunder dapat diidentifikasi, dengan menghentikan obat atau mengobatmengoreksi penyakit yang menyertai merupakan tahap awal penanganan hipertensi sekunder Ditjen Bina kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006.

F. Obesitas

Obesitas atau kegemukan punya pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Menurut kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti berat badan BB yang jauh melebihi berat yang diinginkan. Terkadang kita sering menyamakan pengertian obesitas dengan overweight, padahal kedua istilah tersebut punya pengertian yang berbeda. Obesitas kegemukan adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebih dalam tubuh sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas 18 terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar Astawan and Leomitro, 2009. Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for Health USA, prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh IMT 30 obesitas adalah 38 untuk pria dan 32 untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18 untuk pria dan 17 untuk wanita bagi yang memiliki IMT 25 status gizi normal menurut standar internasional Cortas, et all, 2008 .Perubahan fisiologis dapat menjelaskan hubungan antara kelebihan berat badan dengan tekanan darah, yaitu terjadinya resistensi insulin dan hiperinsulinemia, aktivasi saraf simpatis dan system rennin-angiotensin, dan perubahan fisik pada ginjal. Peningkatan konsumsi energy juga meningkatkan insulin plasma, dimana natriuretik potensial menyebabkan terjadinya reabsorpsi natrium dan peningkatan tekanan darah secara terus-menerus Cortas, et all, 2008.

G. Landasan Teori

Pengukuran antropometri merupakan meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lipatan kulit serta lingkar berbagai bagian tubuh. BMI dan skinfold thickness merupakan contoh pengukuran antropometri yang telah diakui sebagai metode paling praktis dalam menentukan tingkat obesitas pada orang dewasa. 19 BMI didefinisikan sebagai berat badan BB dalam kg dibagi dengan tinggi badan TB dalam m 2 kgm 2 . Pengukuran skinfold thickness nantinya dapat dikonversi menjadi body fat percentage BFP dengan menggunakan formula. Obesitas kegemukan adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak yang berlebih dalam tubuh sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Sebagian besar peneliti menitikberatkan patofisiologi hubungan obesitas dan hipertensi pada tiga hal utama yaitu gangguan sistem autonom, resistensi insulin, serta abnormalitas struktur dan fungsi pembuluh darah. Hipertensi dapat terjadi pada semua umur, termasuk pada remaja. Mahasiswa dan mahasiswi termasuk dalam golongan remaja akhir, dimana pada usia tersebut remaja akhir rentan terhadap hipertensi. Umumnya remaja memilih untuk mengkonsumsi fast food. Kebiasaan makan remaja tersebut berkontribusi terhadap kejadian obesitas yang akan menimbulkan terjadinya hipertensi obesitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

H. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 203

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 185

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 95

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma.

0 1 159

Korelasi antara Body fat Percentage terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 183

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 201

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 1 183

Korelasi Body Mass Index dan Body Fat Percentage terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 190

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 157