Perbandingan Tekanan Darah Sistolik pada Kelompok BMI 23 kgm Perbandingan Tekanan Darah Diastolik pada Kelompok BMI 23 kgm

jika jumlah responden 50, sedangkan jika jumlah responden 50 digunakan uji normalitas Shapiro-Wilk.

1. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik pada Kelompok BMI 23 kgm

2 dan BMI ≥ 23 kgm 2 Diketahui jumlah responden pria yang memiliki BMI23 kgm 2 sebanyak 41 responden, sedangkan jumlah responden yang memiliki BMI 23 kgm 2 sebanyak 26 responden. Uji normalitas Shapiro-Wilk pada BMI23 kgm 2 dan BMI 23 kgm 2 pada responden pria terdistribusi tidak normal dengan nilai signifikansi secara berturut-turut p=0,004 dan p=0,000. Dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk membandingkan tekanan darah sistolik pada BMI23 kgm 2 dan BMI 23 kgm 2 dan didapatkan nilai p=0,056 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara tekanan darah sistolik pada BMI23 kgm 2 dan BMI 23 kgm 2 . Dilakukan uji normalitas terhadap 2 kelompok berdasarkan BMI responden wanita dan diketahui jumlah responden wanita yang memiliki BMI23 kgm 2 sebanyak 41 responden dan 26 responden yang memiliki BMI23 kgm 2 . Dikarenakan responden 50 maka digunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dengan p=0,000 pada BMI23 kgm 2 dan p=0,004 pada BMI23 kgm 2 yang berarti data terdistribusi tidak normal sehingga dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik kedua kelompok tersebut. Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna sistol antara kelompok BMI23 kgm 2 dan BMI23 kgm 2 dengan nilai p=0,821. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Purwokerto pada 63 responden, usia dewasa muda dan dewasa akhir, dengan membandingkan tekanan darah responden yang memiliki BMI normal dan yang tidak normal, didapatkan nilai p=1,000 pα=0,05. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara tekanan darah pada kedua kelompok BMI tersebut Destyana, Saryono, Mursiyam, 2009.

2. Perbandingan Tekanan Darah Diastolik pada Kelompok BMI 23 kgm

2 dan BMI ≥ 23 kgm 2 Nilai signifikansi p=0,000 pada kedua kelompok uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal pada responden pria, sehingga dilanjutkan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok BMI23 kgm 2 dengan BMI23 kgm 2 . Nilai signifikansi dari uji Mann-Whitney adalah p=0,886 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna antara tekanan darah diastolik pada kelompok BMI23 kgm 2 dengan BMI23 kgm 2 . Uji normalitas Shapiro-Wilk pada responden wanita menunjukkan nilai signifikansi p=0,000 untuk BMI23 kgm 2 dan BMI23 kgm 2 yang berarti kedua data tekanan darah diastolik terdistribusi tidak normal, sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanan daragh diastolik. Uji Mann-Whitney menghasilkan nilai signifikansi p=0,953. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna tekanan darah diastolik pada kelompok yang memiliki BMI23 kgm 2 dengan kelompok yang memiliki BMI23 kgm 2 . Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok BMI 23 kgm 2 dan BMI ≥23 kgm 2 ditunjukkan pada Tabel VI. Tabel VI. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Kelompok BMI 23 kgm 2 dan BMI ≥23 kgm 2 Responden Pria Variabel Tergantung BMI 23 kgm 2 n= 41 BMI ≥23 kgm 2 n= 26 P Tekanan Darah Sistolik 110,83 115 0,056 Tekanan Darah Diastolik 77,08 76,76 0,886 Responden Wanita Variabel Tergantung BMI 23 kgm 2 n= 25 BMI ≥23 kgm 2 n= 35 P Tekanan Darah Sistolik 108,78 108,08 0,821 Tekanan Darah Diastolik 75,85 75,38 0,953 p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna 3. Perbandingan Sistolik Responden Pria pada Kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm dan Wanita pada Kelompok AST 24,7 mm dan Kelompok AST 24,7 mm Jumlah responden pria kelompok AST 30,7 mm adalah 29 responden, sedangkan pada kelompok AST 30,7 mm adalah 29 responden. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Nilai signifikansi kelompok AST 30,7 mm memperoleh p=0,001, sedangkan pada kelompok AST 30,7 mm memperoleh nilai p=0,001 yang menunjukkan bahwa kedua data terdistribusi tidak normal. Uji beda pada responden pria yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik antara kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm adalah uji Mann-Whitney, memperoleh nilai signifikansi p=0,081 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Jumlah responden wanita pada kelompok AST 24,7 mm adalah 35 responden, sedangkan pada kelompok AST 24,7 mm adalah 32 responden sehingga uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk. Nilai signifikansi pada kelompok AST 24,7 mm memperoleh p=0,000, sedangkan pada kelompok AST 24,7 mm memperoleh p=0,001 yang menunjukkan bahwa kedua data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik antara kedua kelompok tersebut adalah uji Mann-Whitney. Hasil signifikansi uji Mann-Whitney memperoleh p=0,334 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kedua kelompok tersebut. 4. Perbandingan Diastolik Responden Pria pada Kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm dan Wanita pada Kelompok AST 24,7 mm dan Kelompok AST 24,7 mm Uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden pria kurang dari 50. Kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm memiliki nilai signifikansi yaitu p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm adalah uji Mann- Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,247 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Uji normalitas responden wanita pada kelompok AST 24,7 mm yang berjumlah 35 responden memperoleh nilai p= 0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Jumlah responden pada kelompok AST 24,7 mm adalah sebanyak 32 responden dengan nilai signifikansi adalah p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann- Whitney untuk mengetahui perbandingan diastolik antara kedua kelompok tersebut. Hasil signifikansi uji Mann-Whitney memperoleh nilai p=0,170 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara kedua kelompok kategori tersebut. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik responden pria kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm dan responden wanita pada kelompok AST 24,7 mm dan AST 24,7 mm dapat dilihat pada Tabel VII. Tabel VII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Responden Pria pada Kelompok AST 30,7 mm dan AST 30,7 mm dan Responden Wanita pada Kelompok AST 24,7 mm dan AST 24,7 mm Responden Pria Variabel Tergantung AST 30,7 mm n= 29 AST 30,7 mm n= 29 P Tekanan Darah Sistolik 111,38 113,91 0,081 Tekanan Darah Diastolik 76,21 77,59 0,247 Responden Wanita Variabel Tergantung AST 24,7 mm n= 35 AST 24,7 mm n= 32 P Tekanan Darah Sistolik 107,71 109,37 0,334 Tekanan Darah Diastolik 76,57 74,69 0,170 p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna 5. Perbandingan Sistolik Responden Pria pada Kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm dan Wanita pada Kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm Uji normalitas responden pria yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm memiliki nilai signifikansi berturut-turut yaitu p=0,074 yang berarti bahwa data terdistribusi normal dan p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik antara kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm adalah uji Mann-Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,153 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok. Uji normalitas responden wanita yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm memiliki nilai signifikansi berturut-turut yaitu p=0,019 dan p=0,000 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik antara kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm adalah uji Mann-Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,376 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. 6. Perbandingan Diastolik Responden Pria pada Kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm dan Wanita pada Kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm Uji normalitas responden pria yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm memiliki nilai signifikansi yang sama yaitu p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm adalah uji Mann-Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,550 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Uji normalitas responden wanita yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm memiliki nilai signifikansi yang sama yaitu p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,208 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Berikut ini adalah tabel perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm dan wanita pada kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm. Perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik pada responden pria pada kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm dan wanita pada kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm dapat dilihat pada Tabel VIII. Tabel VIII. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Responden Pria pada Kelompok TST 14,5 mm dan TST 14,5 mm dan Wanita pada Kelompok TST 16,5 mm dan TST 16,5 mm Responden Pria Variabel Tergantung TST 14,5 mm n= 10 TST 14,5 mm n= 58 P Tekanan Darah Sistolik 110 113,96 0,153 Tekanan Darah Diastolik 76 77,08 0,550 Responden Wanita Variabel Tergantung TST 16,5 mm n= 17 TST 16,5 mm n= 50 P Tekanan Darah Sistolik 107,06 109 0,376 Tekanan Darah Diastolik 74,12 76,2 0,208 p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna 7. Perbandingan Sistolik Responden Pria pada Kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm dan Wanita pada Kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm Uji normalitas responden pria yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm memiliki nilai signifikansi yang sama yaitu p= 0,000 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanna darah sistolik antara kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm dan dihasilkan nilai p=0,013 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari kedua kelompok tersebut. Uji normalitas responden wanita yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm memiliki nilai signifikansi berturut-turut yaitu p= 0,001 dan p= 0,001 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah sistolik antara kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm adalah uji Mann-Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,867 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. 8. Perbandingan Diastolik Responden Pria pada Kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm dan Wanita pada Kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm Uji normalitas responden pria yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm memperoleh nilai signifikansi yaitu p=0,000 yang berarti bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm adalah uji Mann-Whitney dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,714 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari kedua kelompok tersebut. Uji normalitas responden wanita yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari 50. Kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm memiliki nilai signifikansi yang sama yaitu p=0,000 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan tekanan darah diastolik antara kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,649 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Tabel IX menunjukkan perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik pada responden pria pada kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm dan wanita pada kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm. Tabel IX. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Responden Pria pada Kelompok SST 19,8 mm dan SST 19,8 mm dan Wanita pada Kelompok SST 17,9 mm dan SST 17,9 mm Responden Pria Variabel Tergantung SST 19,8 mm n= 18 SST 19,8 mm n= 40 p Tekanan Darah Sistolik 109,44 115 0,013 Tekanan Darah Diastolik 76,67 77 0,714 Responden Wanita Variabel Tergantung SST 17,9 mm n= 36 SST 17,9 mm n=31 p Tekanan Darah Sistolik 108,61 108,39 0,867 Tekanan Darah Diastolik 75,28 75,13 0,649 p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna 9. Perbandingan Sistolik Responden Pria pada Kelompok BFP 21 dan BFP 21 dan Wanita pada Kelompok BFP 25 dan BFP 25 Uji normalitas responden pria yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk yang memperoleh nilai p=0,004 untuk kelompok BFP 21 dan p=0,000 untuk BFP 21 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan sistolik antara kelompok BFP 21 dan BFP 21. Uji tersebut menghasilkan nilai p=0,056 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Uji normalitas responden wanita menggunakan uji Shapiro-Wilk yang memperoleh nilai p=0,004 untuk kelompok BFP25 yang menunjukkan data terdistribusi tidak normal dengan responden sebesar 24 responden, sedangkan pada kelompok BFP 25 memperoleh nilai p=0,000 yang menunjukkan data terdistribusi tidak normal dengan jumlah responden sebesar 43 responden. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan sistolik antara kedua kelompok tersebut. Hasil signifikansi dari uji tersebut memperoleh nilai p=0,867 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna diantara kedua kelompok tersebut. 10. Perbandingan Diastolik Responden Pria pada Kelompok BFP 21 dan BFP 21 dan Wanita pada Kelompok BFP 25 dan BFP 25 Uji normalitas responden pria menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk kelompok BFP 21 dan BFP 21, keduanya memperoleh nilai p=0,000 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan diastolik antara kedua kelompok tersebut dan didapatkan nilai signifikansi p=0,688 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna diantara kedua kelompok kategori BFP tersebut. Uji normalitas respoden wanita menggunakan uji Shapiro-Wilk pada kelompok BFP 25 dan kelompok BFP 25 memiliki nilai signifikansi p=0,000 yang menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi tidak normal. Uji beda yang digunakan adalah uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbandingan diastolik antara kelompok BFP 25 dan BFP 25 dan dihasilkan nilai signifikansi p=0,804 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna dari kedua kelompok tersebut. Berikut ini adalah tabel perbandingan tekanan darah sistolik dan diastolik pada responden pria pada kelompok BFP 21 dan BFP 21 dan responden wanita pada Kelompok BFP 25 dan BFP 25. Tabel X. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Responden Pria pada Kelompok BFP 21 dan BFP 21 dan Responden Wanita pada Kelompok BFP 25 dan BFP 25 Responden Pria Variabel Tergantung BFP 21 n= 24 BFP 21 n= 34 p Tekanan Darah Sistolik 110,83 115 0,056 Tekanan Darah Diastolik 76,67 77,06 0,688 Responden Wanita Variabel Tergantung BF  25 n= 24 BF 25 n= 43 p Tekanan Darah Sistolik 108,75 108,37 0,867 Tekanan Darah Diastolik 75,42 75,81 0,804 p0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna

C. Korelasi BMI, AST, TST, SST, dan BFP terhadap Tekanan Darah

Dokumen yang terkait

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 203

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 185

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 95

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma.

0 1 159

Korelasi antara Body fat Percentage terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 183

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 201

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 1 183

Korelasi Body Mass Index dan Body Fat Percentage terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 190

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 157