Body Fat Percentage BFP Tekanan Darah

13 penampakan dari samping. Saat pengukuran lengan dalam keadaan relaksasi dengan sendi bahu sedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan Sudibjo, 2012. Pengukuran triceps skinfold thicknessdapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 5. Pengukuran triceps skinfold thickness Anonim c, 2011

D. Body Fat Percentage BFP

Persen lemak tubuh adalah ukuran lemak tubuh dalam kaitannya dengan berat badan dan dihitung sebagai berat total lemak tubuh seseorang dibagi dengan berat tubuh. Ada beberapa teknik untuk mengukur lemak tubuh, termasuk antropometri, densitas dan konduktivitas Loue and Sajatovic, 2012. Komposisi tubuh wanita dan pria jelas berbeda. Persentase lemak pada tubuh wanita lebih banyak daripada pria, sedangkan komposisi otot pada tubuh wanita lebih sedikit daripada pria. Jumlah lemak pada pria usia 30 tahun rata-rata 18 dan sedangkan pada wanita yang berusia sama memiliki jumlah lemak 29. Pada usia 50-an jumlah lemak menjadi 24 pada pria dan 34 pada wanita. Hal ini menyebabkan pria mempunyai kekuatan lebih dari wanita dan wanita 14 mempunyai kelenturan yang lebih baik daripada pria Lesmana and Ramayulis, 2008. Nilai body fat percentage dapat dilihat pada Tabel II. Tabel II. Nilai body fat percentage Baumagartner, Jackson, Mahan, and Rowe, 2007 Men under 30 years old Women under 30 years old High 28 32 Moderately high 22-28 26-32 Optimal range 11-21 15-25 Low 6-10 12-14 Very low ≤5 ≤11

E. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik di dalam manusia. Tekanan darah dibedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik Gunawan, 2001. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup sistol. Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengendor kembali diastol. Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi daripada tekanan darah diastolik. Tekanan darah manusia senantiasa berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung Gunawan, 2001. 15 Klasifikasi tekanan darah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel III. Klasifikasi Tekanan Darah Usia 18 Tahun menurut JNC VII NHANES, 2004 Kategori tekanan darah Tekanan darah sistolik mmHg Danatau Tekanan Darah Diastolik mmHg Normal 120 dan 80 Pre Hipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi derajad 1 140-159 atau 90-99 Hipertensi derajad 2 160 atau 100 Hipertensi didiagnosis berdasarkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Ketika tekanan darah sistolik dan diastolik berada pada pada kategori yang berbeda, maka dipilih kategori yang lebih tinggi untuk mengklasifikasikan tekanan darah individu Scohlze, 2007. Yoshinaga, et al., menggunakan kriteria hipertensi sebagai berikut, derajat 1-3 tekanan darah sistolik 120 mm Hg dan tekanan darah diastolik 70 mm Hg; derajat 4-5 tekanan darah sistolik 130 mm Hg dan tekanan darah diastolik 80 mm Hg. Menurut The Fourth Report on the Diagnosis, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure in Children and Adolescents 2004, definisi hipertensi pada anak adalah apabila tekanan darah sistolik atau diastolik di atas atau sama dengan persentil 95 menurut umur, jenis kelamin, dan tinggi badan Haris and Tambunan, 2009. Hubungan antara obesitas dan hipertensi telah lama diketahui dan telah banyak dilaporkan oleh banyak peneliti, namun mekanisme terjadinya hipertensi akibat obesitas hingga saat ini belum jelas. Sebagian besar peneliti menitikberatkan patofisiologi tersebut pada tiga hal utama yaitu gangguan sistem 16 autonom, resistensi insulin, serta abnormalitas struktur dan fungsi pembuluh darah. Ketiga hal tersebut dapat saling mempengaruhi satu dengan lainnya Haris and Tambunan, 2009. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan memasang manset di lengan atas, tepat di atas lipatan siku. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan di dalam manset dinaikkan dengan cara memompa pompa karet sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan perlahan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, bacalah tekanan pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada alat yang disebut sfigmomanometer. Inilah yang disebut tekanan sistolik. Biarkan tekanan dalam manset tetap turun. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan pada manometer. Inilah yang kemudian disebut diastolik. Satuan untuk keduanya adalah millimeter air raksa mmHg Kowalski, 2010. Hipertensi ada dua jenis yaitu : 1. Hipertensi primer Hipertensi primer adalah suatu pengingkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme control homeostatic normal, Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup kurang lebih 90 dari kasus hipertensi. Pada umumnya hipertensi esensial tidak disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan faktor yang saling berkaitan. Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial adalah faktor genetik karena hipertensi sering turun menurun 17 dalam suatu keluarga Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006. 2. Hipertensi sekunder Kurang dari 10 penderita hipertensi merupakan penderita hipertensi sekunder dari berbagai penyakit atau obat-obat tertentu yang meningkatkan tekanan darah. Disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah. Apabila penyebab sekunder dapat diidentifikasi, dengan menghentikan obat atau mengobatmengoreksi penyakit yang menyertai merupakan tahap awal penanganan hipertensi sekunder Ditjen Bina kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006.

F. Obesitas

Dokumen yang terkait

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 203

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 185

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 95

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma.

0 1 159

Korelasi antara Body fat Percentage terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 183

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 201

Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Body Fat (%BF) terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 1 183

Korelasi Body Mass Index dan Body Fat Percentage terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 190

Korelasi Body Fat Percentage terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 157