2
kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditentukan yaitu 61. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas V SDN 1 Glagahombo, kondisi ini dikarenakan
daya tangkap siswa terhadap materi yang rendah serta metode yang digunakan kurang inovatif yaitu ceramah.
Tolok ukur keberhasilan belajar yaitu telah mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal KKM. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai
ulangan siswa dalam buku daftar nilai, jika diamati maka terlihat deretan prestasi siswa yang sudah atau yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM. Kriteria ketuntasan minimal KKM yang ideal adalah 100 sedangkan batas nilai minimal disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan
peserta didiknya. Di SDN 1 Glagahombo, sebanyak 64,5 siswanya belum mencapai KKM.
Berdasarkan kondisi diatas, perlu usaha untuk mengatasi masalah dengan teknik pembelajaran pendidikan matematika realistik Indonesia.
Teknik ini dipilih dengan alasan lebih mengembangkan kemampuan siswa, baik secara akademik maupun non akademik.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak terjadi salah konsep, maka penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar “Menjumlahkan berbagai bentuk
pecahan”
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa?
3
2. Apakah teknik pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika tentang menjumlahkan berbagai bentuk pecahan?
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya materi menggunakan pecahan dalam
pemecahan masalah maka peneliti menggunakan teknik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Dengan teknik pembelajaran ini diharapkan
siswa dapat berpikir secara kreatif dalam mengerjakan matematika.
E. Batasan Pengertian
a. Minat adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu obyek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang.
b. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang sudah ditempuh berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar dibidang
akademik yang diwujudkan berupa angka-angka. c. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah pemanfaatan realitas
dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan
matematika secara lebih baik dari pada yang lalu. Yang dimaksud dengan realita yaitu hal-hal yang nyata atau kongret yang dapat diamati atau
dipahami peserta didik lewat membayangkan, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat peserta didik berada baik
lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami peserta didik. Lingkungan dalam hal ini disebut juga kehidupan sehari-
hari.
4
F. Tujuan Penelitian