39
Besarnya  tingkat  reliabilitas  dinyatakan  dengan  menggunakan koefisien  reliabilitas  rtt. Kriteria  reliabilitas  suatu  instrumen  dapat
dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 3.7 Kriteria Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Kualifikasi
± 0,91 – ± 1,00 Sangat tinggi
± 0,71 – ± 0,90 Tinggi
± 0,41 – ± 0,70 Cukup
± 0,21 – ± 0,40 Rendah
± 0 – ± 0,20 Sangat rendah
E. Refleksi Implementasi
Penelitian  yang dilakukan  di  kelas  V  SD  Negeri  I  Glagahombo, Tempel,  Sleman  tahun  20112012  berjalan  dengan  cukup  baik.  Indikator-
indikator  yang  mencakup  minat  siswa  sudah  muncul  dalam  pembelajaran meskipun  belum  maksimal.  Kegiatan  terlaksana  dalam  3  kali  pertemuan
sesuai dengan  rencana  peneliti.  Situasi  yang  selama  kegiatan  pembelajaran secara  keseluruhan  cukup  kondusif  sehingga  siswa  dapat  belajar  untuk
menjumlahkan pecahan dengan menggunakan pendekatan PMRI. Proses  pembelajaran  berlangsung  cukup  baik  walaupun  masih  belum
maksimal.  Kurangnya  pemberian  kesempatan  oleh  guru  pada  siswa  untuk mengungkapkan  pendapat  dan
pengajuan  pertanyaan  oleh  siswa  yang mengarah pada pembangunan konsep pembelajaran
. Berdasarkan pengamatan
peneliti,  hal  ini  disebabkan  karena  siswa  belum  dibiasakan  untuk  bertanya.
40
Siswa  belum  aktif  untuk  bertanya  karena  mereka  masih  tergantung  pada penjelasan  guru  saja  meskipun  guru  sendiri  sudah  memberikan  kesempatan
bagi  siswa  agar  bertanya.  Kesempatan  yang  diberikan  oleh  guru  memang terlihat  singkat  karena  waktu  yang  terbatas  dan  pendekatan  PMRI  baru
diperkenalkan di kelas IV sehingga siswa masih malu untuk bertanya.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subyek  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  V  SD  N  Glagahombo  I dengan  jumlah  siswa  20  anak  yang  terdiri  8  siswa  putra  dan  12  siswa  putri.
Penelitian  ini  dilaksanakan  dua  siklus  dengan  standar  kompetensi,  kompetensi dasar  yang  sama,  namun  indikator  pembelajaran  dan  tindakan  yang  berbeda.
Masing-masing  siklus  terdiri  dari  dua  pertemuan.  Penelitian  dilakukan  melalui proses  yang  dimulai  dari  perencanaan  tindakan,  pengamatan,  dan  refleksi.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Februari sampai 5 Maret 2012.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan  segala  sesuatu  yang  akan  digunakan  dan  dibutuhkan
dalam  penelitian.  Persiapan  tersebut  meliputi  materi  pelajaran  tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama, menyiapkan silabus, RPP dan
LKS,  menyiapkan  lembar  pengamatan  siswa,  lembar  wawancara  guru dan lembar wawancara siswa serta instrumen dalam bentuk tes tertulis
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
b. Pelaksanaan
Siklus  I  pertemuan  pertama  dilaksanakan  pada  hari  Senin, tanggal  27  Februari  2012  membahas  penjumlahan  pecahan  biasa
dengan penyebut yang sama, pertemuan kedua Rabu, 29 Februari 2012 membahas  tentang  penjumlahan  pecahan  biasa  dengan  penyebut  yang
berbeda.  Pembelajaran  berlangsung  sesuai  dengan  perencanaan pembelajaran  dengan  menggunakan  media  buah  apel  yang  disediakan