Langkah keempat adalah validasi desain. Validasi pakar digunakan sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan bahan ajar.
Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh 4 orang pakar yang terdiri dari: 1 dosen pakar bahasa Indonesia, 1 dosen pakar pendidikan karakter dan 2
guru Kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian terhadap produk yang dikembangkan.
Langkah kelima adalah revisi desain. Produk akan direvisi berdasarkan kritik dan saran perbaikan yang didapat dari validasi oleh para pakar. Revisi desain
bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada produk yang dikembangkan.
Langkah keenam adalah uji coba desain. Uji coba dilakukan kepada 10 siswa kelas IV SDN Langensari sebagai subyek penelitian. Uji coba dilakukan
dengan memberikan kuisioner kepada siswa untuk menilai apakah produk yang dibuat sudah sesuai dan baik untuk siswa. Hasil uji coba merupakan evaluasi
sumatif terhadap desain produk pengembangan bahan ajar. Langkah ketujuh adalah revisi desain. Revisi desain dilakukan setelah uji
coba produk. Produk akan direvisi berdasarkan masukan dari siswa yang ikut dalam uji coba produk. Hasil dari revisi produk ini akan menjadi desain produk
final bahan ajar bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.
3.3 Uji Coba Produk
3.3.1 Desain Uji Coba
Tahap-tahap yang digunakan untuk mengevaluasi produk bahan ajar dalam penelitian ini diuraikan secara singkat sebagai berikut: 1 validasi oleh pakar
pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru dilanjutkan
analisis data, 2 revisi produk dilakukan berdasarkan masukan dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter dan guru, 3 uji coba
lapangan pada siswa kelas IV SDN Langensari untuk mengetahui kelayakan produk dan analisis data dan 4 revisi akhir berdasarkan masukan dari hasil uji
lapangan.
3.3.2 Subjek Uji Coba
Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah 10 siswa kelas IVA semester gasal tahun ajaran 20122013 SD N Langgensari Yogyakarta
sebagai sampel dalam uji coba produk. Penelitian ini akan di laksanakan di SD N Langensari yang beralamat di Jalan Kusbini no 35 Klitren Yogyakarta sebagai
tempat penelitian.
3.3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuesioner.
a. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan
muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan Sudijono, 2011:82. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SDN Langensari untuk memperoleh
data mengenai kebutuhan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter keterampilan menulis kelas pada kelas IV SD. Instrumen wawancara dapat dilihat
pada lampiran 1 halaman 63. b.
Kuesioner
Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya sugiyono 2010:199. Kuesioner dalam penelitian ini akan digunakan
untuk validasi pakar dan validasi lapangan. Hasil dari kuesioner validasi pakar akan dijadikan acuan untuk memperbaiki bahan ajar yang akan digunakan untuk
validasi lapangan sedangkan kuisioner validasi lapangan digunakan sebagai dasar revisi akhir produk yang kemudian akan menjadi produk akhir. Instrumen
kuisioner dapat dilihat pada lampiran 5, lampiran 6, lampiran 7, dan lampiran 8 halaman 85-97.
3.3.4 Teknik Pengumpulan Data