Bab 7: Kesehatan Alat Indera
141
lensa mata akan menipis, dan sebaliknya lensa mata akan menebal. Menebal dan menipisnya lensa disebut akomodasi.
5. Retina disebut juga selaput jala merupakan lapisan sebelah dalam mata yang banyak mengandung reseptor penglihatan.
Retina berfungsi untuk menerima rangsang cahaya. 6. Bintik buta merupakan bagian mata yang tidak memiliki sel-sel
penerima rangsang cahya yaitu sel batang dan sel konus. 7. Saraf penglihatan untuk menjalarkan rangsangan dari indera
pendengaran ke otak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, mata dapat berperan
sebagai indera penglihatan karena mata tersusun atas bagian- bagian yang dapat meneruskan dan dapat menerima rangsang sinar
cahaya. Penerima rangsang berperan mengubah rangsang fisik yaitu sinar cahaya menjadi aliran listrik pada serabut syaraf kemudian
diteruskan ke otak untuk dipahami.
7.2. Mekanisme penerimaan rangsang cahaya
Sinar cahaya yang mengenai mata akan diteruskan melewati bagian- bagian mata dari depan ke belakang secara urut sebagai berikut:
kornea, pupil, lensa, dan retina. Pada retina, rangsang cahaya diterima oleh reseptor cahaya. Reseptor cahaya dapat dibedakan
Gambar 7.2. Anatomi bola mata
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7: Kesehatan Alat Indera
142
menjadi 2 macam yaitu sel batang dan sel konus. Sel konus berfungsi untuk melihat pada keadaan terang sedangkan sel batang
untuk melihat pada keadaan gelap. Rangsang cahaya oleh reseptor kemudian diubah menjadi impuls syaraf yang kemudian dijalarkan
melalui saraf penglihatan optikus menuju ke otak untuk diterjemahkan.
Apabila lensa mata dapat menfokuskan sinar cahaya yang masuk mata tepat pada selaput jala retina, maka disebut mata normal atau
emetrop. Akan tetapi, jika mata tidak mampu memfokuskan bayangan tepat pada retina akan menimbulkan gangguan
penglihatan. Mata bergerak pada saat membaca, perlu pembiasaan membaca
agar kemampuan membaca cepat dan ingat. Dapat direkam dengan alat perekam listrik sehingga dapat diketahui kecepatan membaca
seseorang. Kemampuan membaca Anak Sekolah Dasar Indonesia belum membanggakan, mari kita bangun dan bangkit untuk sejajar
dengan anak-anak di negara maju. Dengan membaca.
7.3. KelainanGangguan penglihatan
1. Mata hipermetrop rabun dekat, merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu
pendek sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak dekat dengan jelas terlihat kabur karena bayangan jatuh
di belakang retina. Penderita hipermetrop dapat dibantu dengan kaca mata yang menggunakan lensa cembung positif karena
lensa cembung dapat memperpendek jatuhnya bayangan,
Gambar 7.3. Diagram jatuhnya bayangan benda pada saat dilihat
dengan mata
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7: Kesehatan Alat Indera
143
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Gambar 7.4. Mata hipermetrop
2. Mata miop rabun jauh, merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang
sehingga penderita tidak dapat melihat benda dalam jarak jauh dengan jelas terlihat kabur karena bayangan jatuh di depan
retina. Kelainan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa negatif atau cekung sehingga bayangan dapat tepat jatuh pada
retina.
3. Mata presbiop, merupakan cacat mata yang disebabkan lensa kehilangan elastisitasnya, karena bertambahnya usia seseorang
sehingga lensa mata kurang dapat berakomodasi. Cacat mata presbiop pada umumnya terdapat pada orang-orang yang lanjut
usia tua. Pada umumnya mereka dapat melihat jelas bila obyeknya jauh, sedangkan untuk melihat obyek yang dekat perlu
bantuan kaca mata dengan lensa cembung positif.
Gambar 7.5. Mata miop
4. Mata astigmat, karena kornea mata tidak rata sehingga cahaya sejajar yang masuk mata tidak dapat difokuskan pada satu titik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7: Kesehatan Alat Indera
144
Astigmat teratur dan tidak teratur. Astigmat teratur dapat dikoreksi dengan lensa silindris, sedangkan astigmat tidak tetatur
tidak dapat dikoreksi.
5. Buta warna, merupakan penyakit keturunan. Mata normal memiliki 3 macam sel konus yang bekerja dengan baik disebut
mata trikromat. Bila satu macam atau lebih sel konus tidak berfungsi, maka menyebabkan buta warna. Buta warna dikromat,
bila memiliki 2 sel konus. Dengan demikian, buta warna merah protanopia, hijau deuteranopia, biru tritanopia. Mata
monokromat jika hanya memiliki satu macam sel konus yang normal. Hanya dapat membedakan warna hitam dan putih.
6. Rabun senja karena kekurangan vitamin A.
Gambar 7.6. Mata astigmat 7.2. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pendengaran Telinga
Mari kita pelajari telinga kita Perhatikan telingamu lewat kaca cermin atau telinga temanmu Telinga kita dari luar tampak sebagai daun
telinga dan lubang telinga. Nah sekarang perhatikan gambar skema telinga kita gambar 7.7. Jika dipelajari dengan lebih cermat, maka
telinga dapat dibedakan menjadi 3 tiga bagian yaitu: 1. Telinga luar, merupakan saluran dari lubang luar menuju ke
gendang telinga membrana timpani. 2. Telinga tengah, merupakan ruangan yang dibatasi oleh gendang
telinga dan selaput dari saluran telinga dalam rumah siput. Pada telinga tengah terdapat 3 tiga buah tulang pendengaran.
Tulang pendengaran terdiri dari tulang martil berbentuk seperti martil, landasan berbentuk seperti landasan, dan sanggurdi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7: Kesehatan Alat Indera
145
berbentuk seperti pancatan kaki pelana penunggang kuda. Telinga tengah dihubungkan ke rongga faring oleh sebuah
saluran yang disebut saluran Eustachius nama penemunya. Dengan demikian, secara normal tekanan udara di ruang telinga
tengah sama dengan tekanan udara atmosfer. Lubang tersebut pada keadaan normal selalu tertutup, dan membuka pada saat
menguap, menelan, atau “ngolet”.
3. Telinga dalam labirin terdiri atas serangkaian saluran dan kantung yang berisi cairan yang terletak di dalam rongga-rongga
tulang tengkorak yang disebut rumah siput dan saluran setengah lingkaran. Di dalam rumah siput terdapat pelebaran yang di
dalamnya terdapat reseptor pendengaran dan di dalam saluran setengah lingkaran terdapat reseptor keseimbangan.
Gambar 7.7. Skema Bagian-bagian telinga Bagaimana telinga dapat mendengar bunyi?
Suara atau bunyi dari sumbernya diterima oleh daun telinga, diteruskan lewat lubang telinga dan selanjutnya menggetarkan
gendang telinga. Getaran pada gendang telinga menggetarkan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 7: Kesehatan Alat Indera
146
tulang pendengaran dan getaran akan diperkeras sampai beberapa kali. Selanjutnya getaran tulang akan menggetarkan cairan yang
terdapat pada rumah siput dan akhirnya diterima oleh reseptor indera pendengaran. Reseptor menerima rangsang suara diteruskan ke
syaraf pendengaran menuju ke otak untuk diterjemahkan. Selain lewat udara getaran suara juga dapat dijalarkan lewat tulang
tengkorak menggetarkan gendang telinga. Gangguan pendengaran atau tuli
Gangguan pendengaran dapat berupa kurang pendengaran maupun tuli yang disebabkan karena.
1. Adanya gangguan hantaran suara pada liang telinga, sebagai
contoh karena infeksi yang menyebabkan kerusakan gendang telinga, curek gumpalan kotoran pada lubang telinga,
pengapuran tulang telinga.
2. Adanya kerusakan pada reseptor akibat penggunaan obat- obatan tertentu yang merusak reseptor.
3. Otosklerosis yaitu kelainan pada tulang pendengaran stapes menjadi melekat pada telinga dalam sehingga tidak dapat
menjalarkan suara dengan baik. 4. Adanya kerusakan pada saraf pendengaran karena kelainan
bawaan sejak dalam kandungan. Telinga berfungsi sebagai indera untuk menerima rangsang berupa
suara bunyi yang merupakan getaran udara dalam skala frekuensi 20 – 20.000 Hz Hertz; getaran per detik.
7.3. Indera Keseimbangan Alat keseimbangan berbentuk tiga buah saluran setengah lingkaran
dan 2 buah kantung kecil disebut sakula dan utrikula. Saluran tersebut berisi cairan yang dapat menggerakkan reseptor
keseimbangan yang terdapat pada kantung sakula dan utrikula.
7.4. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau Hidung