Sel Darah Putih Leucocyte Trombosit Keping Pembeku Darah

Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 64 3.3.2.2. Kadar Hb Kadar Hb darah pada kondisi normal bervariasi pada manusia sekitar 13 - 15 grdL pada laki-laki dan 12 - 14 grdL pada perempuan. Pada kondisi tertentu kadar Hb seseorang mengalami penurunan atau sebaliknya peningkatan. Hemoglobin memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Transport oksigen, setiap molekul Hb yang telah teroksigenasi disebut HbO 2 oksihemoglobin mengandung 4 mol oksigen. 2. Transport karbondioksida CO 2 dari jaringan ke paru-paru yaitu sekitar 15 dari total CO 2 . Hb berikatan dengan CO 2 pada gugus aminanya membentuk karbamino-hemoglobin. 3. Buffer darah karena setiap mol Hb melepaskan oksigen yaitu pada jaringan, maka mol Hb akan mengikat 2 mol proton H+.

3.3. Sel Darah Putih Leucocyte

Sel darah putih SDP atau leukosit leukocyte berasal dari myeloblast stem cell. Pembentukan SDP di dalam sumsum tulang. Jumlah leukosit pada orang dewasa normal berkisar antara 5000- 9000 per mm 3 . Jenis-jenis SDP berdasarkan bentuk intinya dapat dibedakan menjadi SDP granulosit dan agranulosit. SDP granulosit karena memiliki butiran granula di dalam sitoplasmanya. SDP granulosit dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: ▲ Gambar 3.13. Struktur molekul hemoglobin Hb Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 65 1. Neutrofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula kecil- kecil berwarna merah muda. SDP granulosit meningkat jumlahnya pada saat tubuh mengalami penyakit infeksi bakteri. 2. Eosinofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula berwarna kemerahan. SDP granulosit jumlahnya meningkat pada penyakit infeksi karena parasit. 3. Basofil adalah jenis SDP granulosit yang memiliki granula berwarna ungu dan biru. SDP granulosit jumlahnya meningkat pada reaksi alergi. Gambar 3.16. Sel darah putih jenis bersegmen Basofil ▲ Gambar 3.14. Sel darah putih jenis bersegmen Neutrofil ▲ Gambar 3.15. Sel darah putih jenis bersegmen Eosinofil Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 66 Sel darah putih agranulosit karena tidak memiliki granula di dalam sitoplasmanya. SDP agranulosit dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Monosit adalah jenis SDP agranulosit yang memiliki nukleus tunggal, besar, motil, tercat biru, berfungsi sebagai pagositik. Gambar 3.17. Sel darah putih jenis tak bergranula Monosit: a. Foto sel monosit sesungguhnya di sekitarnya sel darah ,merah, b. Gambar skematis monosit, c. Foto elektron mikroskopis 2. Limfosit: nukleus tunggal, besar, nonmotil, bulat, tercat biru, berfungsi memproduksi antibodi.

3.4. Trombosit Keping Pembeku Darah

Salah satu komponen elemen darah adalah trombosit atau keping- keping darah yang memiliki peran dalam proses penjendalan koagulasi darah. Proses koagulasi darah dimaksudkan agar apabila terjadi kerusakan pembuluh darah, maka tidak terjadi kehilangan darah yang sebanyak-banyaknya. Pada kondisi tertentu seperti: hemofilia dapat terjadi kelainan atau gangguan koagulasi darah sehingga darah sukar menjedal dan akibatnya tubuh dapat kehilangan darah. Trombosit berasal dari stem sel di sumsum tulang a b c ▲ Gambar 3.18. Sel darah putih jenis tak bergranula Limfosit Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 67 yaitu megakarosit yang berkembang menjadi trombosit. Platelet kecil, mudah pecah, pembekuan darah 250.000 tercat biru. Teori koagulasi darah menurut Morowitz 1904. Pada peristiwa perdarahan, maka jaringan yang robek rusak akan menyebabkan trombosit yang melaluinya pecah dan membebaskan tromboplastin. Tromboplastin dan ion Ca kemudian mengaktifkan protrombin menjadi thrombin, dan trombin akan mempengaruhi perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin sehingga menutup jaringan yang rusak. Gambar 3.20. Gambaran mikroskopis bentukan bennag fibrin pada pemnjendalan adarah ▲ Gambar 3.19. Keping-keping sel darah Thrombosit Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 68 Tindakan-tindakan apabila Timbul Pendarahan Bila seseorang mendapat luka pada kulit, maka darah akan mengalir ke luar. Perdarahan ini dapat banyak, dapat pula sedikit. Hal ini bergantung pada tempat luka itu, pada dalamnya dan pembuluh- pembuluh darah mana yang kena. Perdarahan dapat dihentikan dengan: 1. Memberi tekanan dengan kassa yang steril pada tempat luka tersebut bila lukanya kecil dan bersih. Bila perdarahannya agak banyak, tekanlah pada tempat-tempat tertentu, sehingga menekan pada pembuluh nadi. 2. Setelah perdarahan berhenti, berilah penderita teh panas atau kopi panas sebagai mnuman penyegar. 3. Bila banyak darah yang keluar, hingga penderita tampaknya pucat lemah, kesadarannya mulai merendah, nadinya cepat dan lemah, lekas-lekaslah bawa penderita ke rumah sakit. Mungkin ia memerlukan transfusi. 3.5. Sirkulasi Limfatik Sirkulasi limfatik memegang peranan penting dalam transport antarsel. Fungsi sirkulasi limfatik mengumpulkan cairan dari ruang- ruang jaringan antarsel, interseluler dan mengembalikan ke aliran darah dan akhirnya ke jantung. Cairan tersebut berwarna bening yang disebut cairan limfe getah bening. Aliran limfe terjadi karena gerakan otot dan pengaruh gerakan thorak saat bernafas. Protein yang terlepas dari pembuluh darah kembali ke jantung lewat pembuluh limfe. Sistem limfatik berperan penting dalam memelihara volume darah dengan menjaga tekanan hidrostatik darah, transport lemak. Saluran limfe merupakan saluran berdinding tipis yang tersusun atas endotelium, berkatup, dan hanya terdiri atas satu aliran saja yang bergabung membentuk duktus thoracicus dan duktus limfatikus dekster, kemudian saluran limfe bermuara ke vena jugularis interna dan vena subklavia sinistra dan vena jugularis interna dekstra. Saluran limfe terdapat hampir pada semua organ kecuali pada saraf dan sumsum tulang. Nodus limfatikus merupakan jendolan pada saluran limfe yang berfungsi untuk memproduksi limfosit, filter penyakit infeksi. Lympha bagian dari sistem limfatik dan sirkulasi, memproduksi limfosit dan menghancurkan eritrosit. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 69 3.6. Sistem Kekebalan Imunitas ▲ Gambar 3.21. Sistem limfatik Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 70 Manusia dan hewan Vertebrata lainnya memiliki sistem pertahanan tubuh yang berperan untuk melindungi dirinya dari serangan agen- agen penyebab penyakit. Sistem pertahanan tersebut dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1. Pertahanan nonspesifik yang memiliki sifat alami innate artinya sudah ada sejak organisme itu lahir dan berlaku bagi semua agen infeksi. 2. Pertahanan spesifik atau disebut juga pertahanan perolehan acquired karena pertahanan ini diperoleh setelah adanya rangsangan oleh benda asing agen infeksi. Pertahanan spesifik merupakan tanggungjawab dari klone-klone sel limfosit B yang masing-masing spesifik terhadap antigen. Adanya interaksi antara antigen dengan klone limfosit B akan merangsang sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi sehingga didapatkan sel yang mempunyai ekspresi klonal untuk menghasilkan antibodi. Ilmu yang mempelajari sistem kekebalan tubuh imunitas disebut Imunologi. 3.6.1. Antigen Antigen adalah semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh menginfeksi suatu organism. Sebagai contoh antigen adalah: protein asing, virus, Protozoa, bakteri, jamur, cacing, dsb. Perlu dibedakan antara antigen dengan imunogen karena tidak semua antigen dapat bersifat imunogen. Imunogen adalah semua benda asing apabila berada dalam tubuh organisme akan merangsang timbulnya respon imun reaksi kekebalan. Setiap imunogen memiliki bagian yang karakteristik yang merupakan penentu antigen atau yang disebut antigen determinant epitope. Antigen determinan merupakan molekul glikoprotein yang menempel pada membran sel dan berperan sebagai penentu terbentuknya molekul imunoglobulin antibodi. Antibodi Sejak lama telah dikenal teknik pembuatan antibodi secara konvensional yaitu dengan memasukan antigen ke tubuh hewan percobaan seperti; tikus, mencit, kelinci, kuda. Antigen akan merangsang pembentukan antibodi yang sering dikenal dengan istilah vaksinasi immunisasi. Antibodi yang dihasilkan secara konvesional mempunyai sifat poliklonal yakni mempunyai beberapa sifat yang disebabkan antigen vaksin yang digunakan belum dimurnikan, sehingga kurang spesifik untuk tujuan tertentu seperti riset dan terapi. Dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan tentang molekul immunoglobulin, maka kini dikenal teknik hibridoma yaitu teknik untuk menggabungkan dua macam sel eukariot untuk tujuan menghasilkan antibodi monoklonal dalam jumlah banyak dan tidak terbatas oleh waktu. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 71 3.6.2. Antibodi Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada plasma darah dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisir benda asing seperti bakteri dan virus. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai ringan. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut sel limfosit B. Terdapat beberapa tipe antibody yang berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam isotype yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima isotype antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing yang berbeda yang ditemui. Antibodi immunoglobulin adalah molekul glikoprotein yang tersusun atas asam amino dan karbohidrat. Secara sederhana molekul Immunoglobulin dapat digambarkan menyerupai huruf Y dengan engsel hinge. Molekul immunoglobulin dapat dipecah oleh enzim papain atau pepsin protease menjadi 2 bagian yakni Fab fragment antigen binding yaitu bagian yang menentukan spesifitas antibodi karena berfungsi untuk mengikat antigen, dan Fc fragment crystalizable yang menentukan aktivitas biologisnya dan yang akan berikatan dengan komplemen, sebagai contoh immunoglobulin G mempunyai kemampuan menembus membran plasenta. Molekul immunoglobulin berdasarkan ukuran molekulnya dapat dibedakan menjadi 5 kelas yakni kelas immunoglobulin G, A, M, D, dan E, dan masing-masing kelas masih dapat dibedakan menjadi subkelas-subkelas. Tiap kelas Ig memiliki karakteristik tersendiri misalnya berat molekul, komposisi asam amino, dan strukturnya.

3.6.3. Mekanisme pembentukan antibodi

Pembentukan antibodi menurut teori Seleksi Klonal clonal selection theory yang dikemukan oleh Jerne Burnet 1978: bahwa pada setiap organisme terdapat berjuta-juta prekursor limfosit, kurang lebih ada sekitar 10 8 -10 12 jenis sel limfosit B. Dengan adanya antigen yang masuk ke dalam tubuh suatu organisme, maka akan merangsang interaksi antara antigen determinan epitope dengan sel limfosit B yang sesuai yang kemudian akan memacu diferensiasi dan proliferasi dari sel tersebut menjadi sel plasma yang memiliki kemampuan menghasilkan antibodi immunoglobulin. Antibodi yang dihasilkan oleh sel plasma ini disekresikan langsung ke cairan tubuh, oleh karena itu disebut sebagai kekebalan humoral. Selain itu, limposit Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 72 B akan berdiferensiasi menjadi sel memori yang mampu menyimpan ingatan terhadap antigen sejenis.

3.1.7. Kelainan dan Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Penyakit yang mengenai jantung biasa disebut sebagai penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di negara-negara maju maupun berkembang. Masalah pada jantung dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyakit jantung dan serangan jantung stroke. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Penyakit lemah jantung

Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktifitas yang berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru- biruan. Penderita lemah otot jantung ini mudah pingsan. ◄ Gambar 3.22. Penanganan pasien penderita gangguan jantung Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 73 Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita tidak dapat melakukan aktifitas yang berat, karena aktifitas yang berat hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan sesak nafas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki satu buah serambi.

2. Penyakit jantung koroner PJK

Penyakit jantung koroner disebut “thrombosis koroner”. Di Indonesia, menurut statistik kesehatan, PJK menduduki urutan ketiga sebagai penyebab kematian. Dengan semakin meningkatnya pendapatan penduduk, penderita PJK diramalkan juga semakin meningkat. Pada tahun 1974, dilaporkan ada sekitar 140,000 penderita PJK, dan pada tahun tersebut ada 18,000,000 penduduk Indonesia di atas usia 45 tahun yang berada dalam keadaan bahaya. Untuk itu, kewaspadaan perlu terus kita tingkatkan bila kita ingin menghindarkan penyakit jantung sebagai penyebab utama kematian di Indonesia. Melihat penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia, atau pembunuh nomor tiga di Indonesia, adalah penting bagi kita untuk mengetahui penyebab serta penanggulangan penyakit jantung. Sekarang ini betapa sering kita mendengar seseorang yang sedang menonton sepakbola, tiba-tiba mendapat serangan jantung, dan menghembuskan napas yang penghabisan dalam perjalanan ke rumah sakit. Atau pernahkah kita mendengar seorang yang sedang main bulutangkis, tiba-tiba terjatuh, dan tidak pernah bangun kembali? Bagaimanakah penyakit serangan jantung ini dapat dihindarkan? Apakah benar olahraga dapat menghindarkan penyakit jantung? Untuk itu kita akan melihat apakah yang menjadi faktor primer dan sekunder mengapa seorang mempunyai risiko untuk mendapatkan penyakit jantung. Tanda-tanda peringatan dini Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mendiagnosa segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya. 1. Rasa sakit yang tidak jelas, atau rasa tidak nyaman yang samar, bahkan rasa sesak di bagian tengah dada. Kadang, Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 74 serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami-rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan. Nyeri. 2. Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru. 3. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan. 4. Jantung berdebar-debar. 5. Pusing pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. 6. Gejala khas yang dirasakan adalah Angina Pektoris. Angina Pektoris adalah suatu gejala klinis yang termanifestasi dengan nyeri dada yang sifatnya subjektif seperti tertekan atau merasa dadanya diperas-peras. Bisa juga merasakan seperti ditusuk-tusuk, bahkan ada yang merasa seperti terbakar. Hal ini timbul pada saat seseorang melakukan aktivitas fisik yang berlebih, misalnya sedang berolahraga, marah besar, ataupun emosi lainnya. Sifat nyeri biasanya berlokasi di belakang tulang dada tapi bisa juga di sebelah kiri atau sebelah kanan dengan penjalaran ke tangan kiri biasanya ke jari kelingking, jari manis, dan jari telunjuk. Nyeri ini bisa menjalar ke bahu, leher, bahkan ada yang ke punggung atau bawah mulut. Rasanya seperti pegal-pegal atau kesemutan. Perasaan tidak enak di dada disertai dengan kepala terasa ringan seperti mau jatuh, berkeringat dingin, mual atau muntah, dan sesak napas. 7. Khas dari Angina Pektoris adalah begitu kegiatan fisik atau emosi sudah berhentireda, maka dengan sendirinya sakit itu menghilang. Hal ini biasanya berlangsung hanya 2 hari. Hal ini Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 3: Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah 75 biasanya berlangsung hanya 2 hingga 3 menit saja atau kurang dari 15 menit. Ini terjadi karena otot-otot jantung yang pada saat aktivitas meningkat memerlukan lebih banyak oksigen dan makanan, tidak mampu disuplai karena adanya sumbatan pada pembuluh darah koronernya. 8. Sayangnya, menurut seorang dokter ahli jantung, tidak semua penderita PJK mengalami gejala yang khas ini. Seringkali PJK datang tiba-tiba berupa serangan jantung yang lebih hebat yang disebut Infark Miokard kematian otot jantung. Ini terjadi karena aliran darah ke otot jantung sangat berkurang. Kekurangan suplai makanan dan oksigen dalam waktu yang lama menyebabkan sel-sel otot jantung menderita luka yang tidak dapat sembuh lagi, yang berakhir pada kematian sel-sel otot jantung tersebut. Kegagalan jantung atau kematian penderita dapat terjadi tergantung dari banyaknya otot jantung yang rusak. Gejala Infark miokard ini lebih hebat lagi yaitu berupa nyeri dada yang lebih hebat, disertai keringat dingin, mual, bisa terjadi penurunan kesadaran mau pingsan hingga kematian. 9. Namun ada bentuk yang lebih berbahaya lagi yaitu yang mempunyai gejala sedikit atau minimal seperti gejala masuk angin saja, badan tidak enak disertai sesak napas, yang dapat disertai dengan muntah. Tanpa diketahui sebenarnya penderita sudah mengalami serangan jantung tapi tidak terdeteksi.

2.3. Pemeliharaan kesehatan jantung dan pembuluh darah