Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau Hidung

Bab 7: Kesehatan Alat Indera 146 tulang pendengaran dan getaran akan diperkeras sampai beberapa kali. Selanjutnya getaran tulang akan menggetarkan cairan yang terdapat pada rumah siput dan akhirnya diterima oleh reseptor indera pendengaran. Reseptor menerima rangsang suara diteruskan ke syaraf pendengaran menuju ke otak untuk diterjemahkan. Selain lewat udara getaran suara juga dapat dijalarkan lewat tulang tengkorak menggetarkan gendang telinga. Gangguan pendengaran atau tuli Gangguan pendengaran dapat berupa kurang pendengaran maupun tuli yang disebabkan karena. 1. Adanya gangguan hantaran suara pada liang telinga, sebagai contoh karena infeksi yang menyebabkan kerusakan gendang telinga, curek gumpalan kotoran pada lubang telinga, pengapuran tulang telinga. 2. Adanya kerusakan pada reseptor akibat penggunaan obat- obatan tertentu yang merusak reseptor. 3. Otosklerosis yaitu kelainan pada tulang pendengaran stapes menjadi melekat pada telinga dalam sehingga tidak dapat menjalarkan suara dengan baik. 4. Adanya kerusakan pada saraf pendengaran karena kelainan bawaan sejak dalam kandungan. Telinga berfungsi sebagai indera untuk menerima rangsang berupa suara bunyi yang merupakan getaran udara dalam skala frekuensi 20 – 20.000 Hz Hertz; getaran per detik. 7.3. Indera Keseimbangan Alat keseimbangan berbentuk tiga buah saluran setengah lingkaran dan 2 buah kantung kecil disebut sakula dan utrikula. Saluran tersebut berisi cairan yang dapat menggerakkan reseptor keseimbangan yang terdapat pada kantung sakula dan utrikula.

7.4. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pembau Hidung

Hidung terdiri atas bagian-bagian berikut: lubang hidung dan rongga hidung. Rongga hidung memiliki permukaan yang selalu basah yang disebut selaput lendir. Pada selaput lendir rongga hidung sebelah atas terdapat indera pembau. Indera pembau pada setiap ujungnya memiliki rambut getar berjumlah 5 untuk menerima rangsang bau- bauan yang biasanya berupa gas atau uap. Apabila bau dari suatu zat masuk melalui lubang hidung kemudian mengenai indera Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 7: Kesehatan Alat Indera 147 pembau, maka akan menimbulkan rangsangan yang kemudian diteruskan ke saraf pembau ke otak untuk diterjemahkan. Dalam hal tertentu indera pembau bekerjasama dengan indera pengecap untuk menimbulkan kesan tertentu. Pada saat sakit flu pilek atau selesma, selaput lendir tertutupi oleh lendir tebal sehingga kepekaan indera menjadi berkurang akibatnya kurang nafsu makan. 7.5. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pengecap Lidah Mari kita pelajari lidah kita Perhatikan lidahmu lewat kaca cermin atau lidah temanmu Lidah terletak di dalam rongga mulut. LIdah dapat digerakan karena tersusun atas otot-otot yang dapat diperintah otot lurik. Permukaan lidah bagian atas diselaputi oleh selaput yang banyak memiliki tonjolan-tonjolan kecil yang disbeut puting pegecap papilla. Pada bagian samping dari puting pengecap terdapat indera pengecap. Terutma pada puting yang netuknya seperti jamur, bawah kecil atas membesar. Gambar 7.8. Skema indera Hidung pembau Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 7: Kesehatan Alat Indera 148 7.6. Struktur dan Fungsi Alat Indera Peraba Kulit Mari kita pelajari kulit kita Perhatikan kulitmu atau kulit temanmu Kulit berwarna coklat sawo matang, kuning, atau hitam karena ada pigmen melanin. Perhatikan gambar skema kulit Kulit tersusun atas beberapa lapisan yaitu lapisan kulit luar dan dalam ari. Pada lapisan kulit terdapat indera perasa. Kelenjar keringat. Kulit memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: Gambar 7.9. Skema alat indera pengecap Gambar 7.10. Fotomikroskopi reseptor pengecap yang terdapat pada samping papilla lidah Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 7: Kesehatan Alat Indera 149 1. Reseptor rangsang sentuhan dari lingkungan sekitar 2. Selain itu juga berfungsi untuk: 3. Mencegah penguapan air dari dalam tubuh 4. Perlindungan dari sinar ultra violet UV karena mengandung pigmen hitam yang disebut melanin 5. pengaturan suhu tubuh karena memiliki pembuluh darah kulit arteriovenosa shunt hubungan arteri vena secara langsung 6. Ekskresi limbah metabolisme melalui kelenjar keringat Reseptor pada kulit Pada lapisan dalam kulit terdapat berbagai jenis penerima rangsang reseptor. Letak reseptor pada kulit tersebar dan tidak merata antara bagian satu dengan lainnya. Pada kulit punggung tangan memiliki reseptor lebih banyak daripada telapak tangan. Jenis-jenis reseptor pada kulit antara lain sebagai berikut: 1. Reseptor untuk menerima rangsang tekanan. 2. Reseptor untuk menerima rangsang panas. 3. Reseptor untuk menerima rangsang nyeri. 4. Reseptor untuk menerima rangsang sentuhan. 5. Reseptor untuk menerima rangsang dingin. Uji kepekaan indeera pembau. Tutup mata dengan menggukan kain, Gambar 7.11. Skema kulit Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 7: Kesehatan Alat Indera 150 kemudian dekatkanlah kopi bubuk, bunga melati kemudian suruh menyebutkan. 7.7. Pemeliharaan Kesehatan Indera 1. Menjaga kesehatan mata: pada saat membaca gunakan penerangan yang memadai, makan makanan yang mengandung vitamin A, jarak baca jangan terlalu dekat buku atau dengan tiduran melihat TV, jangan terlalu dekat yang dianjurkan dan aman 5 meter. Jika depan komputer sebaiknya menggunakan kaca pelindung atau mengendarai speda motor menggunakan kaca helm. 2. Menjaga kesehatan telinga: jangan mendengarkan musik yang melebihi ambang batas karena dapat merusak indera pendengaran, jangan bermain petasan, jangan memukul bagian telinga dan berteriak di dekat telinga, bersihkan telinga secara rutin untuk menghilangkan kotoran oleh orang tuamu jangan menggunakan benda keras ke dalam lubang telinga karena dapat berbahaya. Telinga menghasilkan kotoran sendiri dari kelenjar minyak di kulit. 3. Pakailah helm, untuk melindungi kepala karena kepala merupakan bagian tubuh yang paling banyak terdapat alat indera yang peka dan mudah rusak jika terbentur. 4. Berolahraga secara teratur karena dapat menambah tenaga listrik pada otak dan syaraf. Hal ini akan memberikan keseimbangan yang lebih baik antara susunan saraf sadar dan tak sadar, dan dapat mempertajam kepekaan indera.

7.8. Perawatan luka pada kulit