Kelenjar Pencernaan 1. Hati Hepar

Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 34 besar pada waktu-waktu yang tertentu. Pengaruh sembelit pada tubuh. Orang yang sering-sering menderita sembelit sering tidak merasa sehat badannya, pusing-pusing. Hal ini desebabkan karena ada zat-zat yang sebenarnya harus sudah dikeluarkan, diserap kembali oleh usus. Ada yang beranggapan, bahwa sembelit lama-lama dapat mengakibatkan tumor usus, apendisitis, luka-luka pada usus dan sebagainya. Hal ini belum atau tak dapat dinyatakan kebenarannya. Yang terang terdapat ialah penyerapan kembali dari zat-zat yang harusnya sudah hilang. Bila hal ini berlangsung terus menerus, tentu tubuh akan menderita. 2.4. Kelenjar Pencernaan 2.4.1. Hati Hepar Hati merupakan organ yang memiliki beberapa fungsi sekaligus. Hati dalam istilah medis sering disebut hepar bahasa Yunani. Hati memproduksi cairan empedu yang penting dalam pencernaan. Hati memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Hati tersusun atas kapsula dari jaringan ikat padat, menembus ke dalam hepar dan membagi hepar ke dalam lobuskanan dan kiri. Setiap lobus hati terdiri banyak lobulus. Segitiga trigonum Kiernan merupakan bentukan segitiga yang terdapat diantara tiga lobi; padanya terdapat arteri interlobaris, vena interlobaris, duktus biliverus. Duktus biliverus tersusun atas epitelium kolumnar simplex, membrana basalis, tunika fibroelastica, pembuluh limfe, dan serabut saraf. Lobulus hati berbentuk heksagonal, dimana sel-sel parenkim hepar tersusun secara radier menjari dengan vena sentralis terletak di tengah. Sel-sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma granulir dengan tetes-tetes glikogen. Pembuluh limfe dan serabut saraf, sinusoid diantara sel-sel parenkim, dibatasi oleh sel-sel endothelium. Macrophage dan sel Kupfer vena centralis. Sel-sel hati menghasilkan getah empedu sebagai hasil dan disekresikan lewat duktus koledokus dan muaranya spingter Oddi. Getah atau cairan empedu mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan urine. Karena mengandung garam empedu dapat mengemulsifikasikan lemak makanan. Garam empedu disintesis dari kolesterol dan asam amino. Garam empedu berfungsi sebagai detergen untuk menurunkan tegangan permukaan surfaktan butir lemak makanan. Pigmen empedu yaitu bilirubin dan biliverdin berasal dari hemoglobin. Bilirubin selajutnya diubah menjadi urobilinogen yang dikeluarkan melalui feses dan urine. Hati mensekresikan empedu kurang lebih 200-1000 ml perhari. Garam empedu terdiri atas air, elektrolit, lendir, garam empedu, pigmen empedu, lesitin, Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 35 posfolipid, dan kolesterol. Zat-zat ini disekresikan dari lobulus hati ke dalam pembuluh empedu, selanjutnya dialirkan ke dalam duodenum. Pengaturan sekresi cairan empedu ke dalam duodenum bermula dari makanan yang mengandung lemak menuju ke duodenum, selanjutnya merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin. Kolesistokinin selanjutnya merangsang kantung empedu berkontraksi untuk mengeluarkan cairan empedu. Kantung empedu gallbladder = Inggris adalah organ berbentuk seperti buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml cairan empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap, bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. ▲ Gambar 2.12. Kelenjar hati hepar Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 36 2.4.1.1. Kelainan hati Periksalah hati secara rutin. Anda mungkin berisiko mengalami sakit hati yang serius yang terkadang tidak menampakkan gejala apapun. Kelainan hati dapat terjadi pada yang menggunakan pengobatan kolesterol, tekanan darah, dan menggabungkannya dengan alkohol atau obat pemati rasa, pemakai tato dan selalu berganti-ganti pasangan seks. Pada tubuh yang sehat, hati yang merupakan organ terbesar dalam tubuh kita berfungsi sebagai penyaring pembuangan, pabrik gizi, serta pengatur sirkulasi darah pada tubuh. Sebuah tes pada hati menunjukkan apakah hati kita mengalami kerusakan akibat kelebihan zat besi, iritasi, atau penyakit hepatitis C. Anda harus melakukan tes dan periksakanlah secara teratur sesuai saran dokter Anda jika keluarga Anda memiliki riwayat penyakit hati atau menderita risiko viral hepatitis hepatitis yang disebabkan virus. Resiko juga terdapat pada pasien yang menjalani pengobatan atau menjalani aktifitas yang telah disebutkan. Tes tersebut cukup sederhana dengan mengambil contoh darah. Jika Anda beraksi pada sebuah obat, Anda dapat menghentikan penggunaannnya, karena hati dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika Anda menderita viral hepatitis, Anda harus memeriksakannya lebih lanjut untuk mencegah kerusakan hati. jika memang Anda membutuhkan pengobatan. ▲ Gambar 2.13. Skema struktur sel-sel hati yang menyusun lobulus hati Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 37 2.4.2. Pankreas Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian belakang posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum usus dua belas jari. Pankreas tersusun lobus-lobus pancreas setiap lobus terdiri dan lobulus pankreatikus yang dibatasi jaringan ikat longgar. sel acinus membatasi lumen, berbentuk piramid, inti di dasar sel, myoepitheliocytus di luar acinus. Pankreas dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu 1. Eksokrin yang tersusun oleh sel-sel pankreas yang berfungsi menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim pencernaan. 2. Endokrin yang tersusun oleh sel-sel Islet Langerhans yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Enzim-enzim pecernaan yang dihasilkan oleh acini pancreas adalah: 1. Protease pankreas. tripsinogen, dan khemotripsinogen. 2. Amilase pankreas untuk memecah amilum menjadi polisakarida sederhana menjadi disakarida. 3. Lipase pankreas untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol ▲ Gambar 2.14. Skema pankreas dan saluran getah pankreas Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 38 4. Bikarbonat NaHO 3 yang bersifat alkalis basa untuk menetralkan asam lambung. Pengaturan pengeluaran getah pankreas ke dalam usus dua belas jari duodenum bermula dari makanan yang bersifat asam yang menuju ke duodenum, selanjutnya merangsang pengeluaran hormon sekretin oleh dinding dalam duodenal. Sekretin selanjutnya akan merangsang: 1. Asini pankreas untuk mensekresikan Pengeluaran getah pankreas yang bersifat alkalis basa untuk menetralkan asam lambung. 2. Pada saat yang sama sekretin merangsang Pelepasan hormon pankreosimin dari dinding dalam duodenum yang selanjutnya berperan merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim pencernaan. 3. Merangsang sekresi bikarbonat. 4. Menghambat gerak lambung. 2.5. Proses Pencernaan Makanan Pencernaan adalah proses menghancurkan makanan dari substansi yang kompleks menjadi sederhana. Ini dilaksanakan oleh enzim- enzim tertentu yang dihasilkan oleh alat pencernaan itu sendiri. Pencernaan makanan, berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi 6 enam proses terpisah yaitu: 1. Menaruh makanan di mulut proses injesti. ▲ Gambar 2.15. Pulau Langerhans pancreas dan sel-sel asini pankreas Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 39 2. Pencernaan secara mekanik dengan menggunakan gigi untuk mengunyah, merobek, memotong, dan menghancurkan makanan proses mastikasi. 3. Pencernaan dengan menambahkan kimiawi asam, empedu, enzim, dan air untuk memecah molekul kompleks menjadi struktur sederhana proses pencernaan kimiawi. Secara enzimatis menggunakan enzim untuk mencerna makanan. Enzim sebagai biokatalisator berperan memecah ikatan molekul-molekul zat-zat makanan dari rantai panjang menjadi rantai pendek. 4. Penyerapan yaitu proses perpindahan nutrien dari saluran pencernaan ke sistem sirkulasi dan limfatik melalui osmosis, transport aktif, dan difusi. 5. Pencernaan secara mikrobiotis menggunakan mikroorganisme untuk mencerna makanan. 6. Penyingkiran yaitu proses pengeluaran material yang tidak dicerna dari saluran pencernaan melalui defekasi. Proses pencernaan sebenarnya telah dimulai sejak dari mulut. Namun sebagian besar proses pencernaan terjadi di dalam lambung dan usus. Ketika makanan dimasukkan ke dalam mulut, maka akan merangsang produksi air liur untuk melumatnya menjadi bentuk cair. Pada saat mengunyah, gigi memotong-motong makanan, maka air liur saliva akan membantu melumatnya. Saliva akan bertambah banyak jika sedang berselera terhadap suatu makanan. Proses di dalam mulut ini untuk mempersiapkan makanan agar mudah ditelan selanjutnya melewati kerongkongan menuju ke lambung. Makanan di lambung akan dicerna oleh asam lambung dan enzim- enzim pencernaan menjadi lebih sempurna, dan akan disempurnakan ketika telah sampai di usus halus. Makanan selanjutnya diubah menjadi molekul yang dapat diserap usus halus ke dalam aliran darah. Selanjutnya dibawa ke hati untuk diolah dan dimanfaatkan oleh seluruh bagian tubuh. Hasil inilah yang memberikan hidup, pertumbuhan dan energi atau tenaga pada tubuh. Sisa sari makanan yang berupa ampas selanjutnya dialirkan ke usus besar. Di situ mengalami proses pembusukan menjadi lebih padat lalu didorong dan menumpuk di rektum yang akhirnya ditahan oleh otot dubur. Tergantung jenis makanan yang dikonsumsi, tenggang waktu waktu penuhnya dan volume sisa makanan tersebut sampai merangsang reflek berak. Bisa satu hari, dua hari sampai lima hari baru dikeluarkan saat buang air besar. Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap absorpsi oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi transportasi untuk diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan untuk proses metabolisme assimilasi dan hasil akhirnya digunakan sebagai sumber tenaga Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 40 energi, zat pembangun struktural, dan molekul-molekul fungsional hormon, enzim dan keperluan tubuh lainnya.

2.5.1. Pencernaan Karbohidrat KH

Pencernaan karbohidrat di mulut terjadi karena dengan adanya air liur yang mengandung enzim ptyalin amilase yang berperan mengubah amilum menjadi polisakarida sederhana. Pencernaan karbohidrat di lambung dengan adanya asam lambung, lendir dan pepsin, tanpa mengalami pencernaan enzimatik. Pencernaan karbohidrat di usus halus terutama di dalam duodenum terdapat amylase pankreas untuk memecah polisakarida sederhana menjadi disakarida. Disakarida selanjutnya akan dicerna oleh disakaridase menjadi monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Proses penyerapan absorpsi karbohidrat melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh hormon insulin, terutama di duodenum dan jejenum. 2.5.2. Pencernaan lemak Lemak makanan selama berada di dalam saluran pencernaan akan mengalami pencernaan sebagai berikut: Lemak dicerna di mulut oleh lipase yang dihasilkan kelenjar Ebner’s yang terdapat pada permukaan atas lidah yang dikenal sebagai lipase lingual lidah. Lipase ini bekerja aktif di lambung dan mencerna lemak sekitar 20- 30. Di lambung lemak dicerna oleh lipase lambung gastric lipase. Enzim ini kurang memiliki peranan penting kecuali pada gangguan pankreas. Pencernaan lemak di usus halus terutama terjadi di duodenum dimana terdapat muara saluran cairan empedu yang berasal dari hati atau kantung empedu. Lemak makanan setelah diemulsifikasikan oleh garam empedu menjadi larut air hidrofilik sehingga demikian memungkinkan enzim lipase pankreas bekerja. Lemak makanan setelah dicerna secara enzimatis oleh lipase pankreas menjadi asam lemak dan gliserol dan berubah menjadi butiran-butiran lemak yang disebut micelle. Micelle ini kemudian menempel pada sel mukosa usus halus dan selanjutnya masuk ke dalam sel mukosa diabsorpsi secara difusi. Enzim lipase pankreas memegang peranan penting pada pencernaan lemak di dalam usus halus sebagai pemecah ikatan antara asam lemak dengan gliserol. pada rantai 1 dan 3 dari trigliserida sehingga dihasilkan 2 mol asam lemak dan gliserol. Kolesterol makanan dalam wujud sebagai kolesterol ester akan dihidrolisis oleh ester- kolesterol hidrolase yang terdapat dalam getah pankreas menjadi kolesterol bebas. Kolesterol juga mengalami perubahan menjadi Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 2: Kesehatan Sistem Pencernaan Makanan 41 ester kolesterol. Absorpsi asam lemak paling banyak terjadi di usus halus bagian atas yaitu bagian duodenum dan jejenum, dan sebagian kecil di ileum. Asam lemak setelah diserap oleh sel mukosa usus halus dengan cara difusi, kemudian di dalam sel mukosa asam lemak dan gliserol mengalami resintesis bergabung lagi menjadi trigliserida. Trigliserida dan ester kolesterol bersatu diselubungi oleh protein menjadi kilomikron chylomicron. Protein penyusun selubung kilomikron disebut apoprotein. Selubung protein berfungsi mencegah bersatunya molekul-molekul lemak dan membentuk bulatan besar yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Kilomikron keluar dari sel mukosa usus secara eksositosis kebalikan dari pinositosis kemudian diangkut lewat sistem limfatik duktus thoracicus → cysterna chili dan selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah vena subclavia. Kadar kilomikron dalam plasma darah meningkat 2 - 4 jam setelah makan. Sedangkan gliserol langsung dialirkan ke pembuluh darah. 2.5.3. Pencernaan protein 1. Di mulut protein, dicerna secara mekanis, sedangkan secara enzimatis belum. 2. Di lambung protein, dicerna secara oleh asam lambung HCl dan enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi dirusak oleh HCl, kemudian dihidrolisis menjadi peptida sederhana. 3. Di usus halus, protein dicerna oleh cairan pankreas yang mengandung proenzim tripsinogen dan kimotripsinogen. Enzim tripsin dan kimotripsin berperan memecah polipeptida menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptida tersebut dipecah sehingga akhirnya menjadi asam amino peptidase erepsin. Setelah menjadi asam amino selanjutnya diserap absorpsi oleh lapisan mukosa usus yeyenum dan ileum. Asam amino yang berasal dari makanan diet dan dari pemecahan protein tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid pool gudang penimbunan asam amino yaitu darah dan cairan jaringan interseluler.

2.6. Metabolisme