Bab 8: Kesehatan Kelenjar Endokrin
162
secara langsung maupun tak langsung terhadap tulang sehingga banyak kehilangan kalsium.
8.5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal sehingga disebut juga kelenjar suprarenalis. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian kortek dan medulla.
Sel kromafin medulla adrenal berperan mensintesis dan mensekresikan hormon katekolamin adrenalin dan noradrenalin.
Adrenalin disebut juga epinefrin E, noradrenalin disebut juga norepinefrin NE. Katekolamin bersifat meningkatkan aktifitas sistem
syaraf simpatis. Sekresi hormon adrenalin merupkan respon terhadap rangsangan syaraf melalui neuron praeganglionik syaraf
simpatis sebagai respon terhadap turunnya kadar glukosa darah. Epinefrin berperan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam
laktat dengan cara merangsang glikogenolisis di sel hati dan otot sehingga terjadi hiperglikemik. Noradrenalin secara umum efeknya
sama dengan E. Dengan demikian, adrenalin bekerja seperti glukagon dalam hal metabolisme karbohidrat.
Korteks adrenal tersusun atas 3 lapisan dari luar ke dalam sebagai berikut:
1. Zona glomerulosa 2. Zona
fasciculata 3. Zona
reticularis
Gambar 8.5. Kelenjar anak ginjal adrenal
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 8: Kesehatan Kelenjar Endokrin
163
Zona glomerulosa berperan menghasilkan hormon aldosteron yang berfungsi memfasilitasi reabsorpsi ion natrium Na
+1
oleh tubulus ginjal. Sodium merupakan ion utama yang menyusun elektrolit tubuh
dan secara terus menerus dikeluarkan lewat urin dan perkeringatan. Mekanisme regulasi kadar ion sodium dalam darah adalah sbb.: Sel
khusus yang terdapat pada dinding pembuluh darah ginjal juxtaglomerular cells berperan sebagai osmoreseptor untuk
memantau kadar ion sodium dalam darah. Jika kadar sodium dalam darah turun osmolaritas menurun, maka sel tersebut mengeluarkan
ensim renin yang berperan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Angiotensin I kemudian diubah menjadi angiotensin II
oleh converting enzyme. Angiotensin II merupakan hormon yang berperan merangsang sel korteks adrenal untuk mensintesis dan
mensekresikan hormon aldosteron. Aldosteron berperan merangsang sel-sel tubulus distalis ginjal untuk meningkatkan
reabsorpi ion sodium dalam urin sehingga kadar sodium dalam darah kembali seimbang normal. Kelebihan aldosteron akan
menyebabkan meningkatnya retensi penimbunan ion natrium dan air, dan kehilangan ion kalium K
+1
. Zona fasciculata dan reticularis menghasilkan kortikosteroid
kortikoid, atau kortisol, atau hidrokortison. Kortisol berperan untuk: 1. Meningkatkan pemanfaatan protein menjadi sumber energi dan
panas 2. Antialergi
3. Antiinflamasi antiradang
4. Retensi ion Na. 5. Kelebihan kortisol menyebabkan metabolisme protein meningkat
sehingga metabolisme karbohidrat menurun. Kelebihan ACTH menyebabkan Cushings disease, dengan gejala
retensi air dan ion Na
+1
meningkat sehingga terjadi edema pembengkakan jaringan yang berisi air, tekanan darah meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal menyebabkan Addisons disease dengan gejala antara lain; tekanan darah menurun, berat badan hilang, otot
lemah, dan muntah-muntah. Penyalah gunaan kortikosteroid sebagai doping.
8.6. Ovarium