Lapisan penghalang menjadi panas terutama karena adanya pemanasan sendiri , maksudnya karena adanya rugi daya P
V.
Harga batas karakteristik kerja : Merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh transistor, misalnya penguat
arus yang di tentukan oleh I
C
frekuensi batas dsb . Harga batas kerja :
Harga batasan-batasan maksimum Seperti : I
C max
, U
CE max
, P
Vmax
yang bila berlangsung melampaui waktu yang di tentukan , akan terjadi kerusakan kehancuran elemen.
Temperatur maksimum dari lapisan penghalang dan rugi daya Temperatur lapisan kolektor hendaknya tidak dilampaui.
V
J max
≈ 200 C
Lapisan penghalang menjadi panas terutama karena adanya pemanasan sendiri , maksudnya karena adanya rugi daya P
V
P
V
U
CE
. I
C
P
V
atau P
O
disipasi . Saling bergantung P
V
→ V
J
→ V
J
: V adalah sebanding P
V
V
J max
tidak di lampaui untuk membuat
keadaan aman , caranya dengan mengeliminasi panas
→ Pendingin antara, alat pendingin → reduksi rugi daya .
Disini masih dapat terjadi rugi hantaran maksimum yang diijinkan dari keterkaitan dan ketergantungan dengan panas . Karena
→ Pernyataan Penentuan rugi daya maksimal yang dijinkan , P
V max,
juga tergantung pada temperatur luar .
Dua kasus rugi daya masing-masing terlihat dari lembar data P
V max
yang berkaiatan dengan temperatur sekitar . → pada transistor-transistor kecil
– P
V max
yang berkaitan dengan pemanasan `→ transistor-transistor besar harus ada alat pendingin
2.2.7.4. PENENTUAN RUGI :
Rugi daya yang berkaitan dengan temperatur sekitar : Temperatur sekitar → V
U’
atau , Tamb tamb ambient = daerah sekitar
Petunjuk rugi daya maksimum untuk V = 25 C
Temperatur pemakaian
Di unduh dari : Bukupaket.com
Analisa grafis : P
V
dan ketergantungannya dengan V
U
100 200
300 400
25 50
100 150
200 mW
Pv
V C °
harga batas pada 25 C V
besar r ugi daya yang di mungk inkan P max
Rugi day a yang masih diijink an
V P
Pv Vu
B at as kerj a V max J
I = 0
C Rugi daya P = 0
V
Gambar 2.117 P
V
dan ketergantungannya dengan V
U
Rugi daya yang diijinkan dikurangi dengan pertambahan temperatur adalah linier.
Yaitu :
Δ Δ
V P
=
U V
Konstan → tahanan termis R
thju
Juga :
V U
j V
U j
V thju
P V
max V
P V
max V
P R
- =
- =
= −
Δ Δ
U
V
Dengan demikian :
P R
V thju
= V max - V
= V
R
j U
thju
Δ
hubungan ohm tentang aliran panas P
V
= U
CE
. I
C
P
V
atau P
O
disipasi . Saling bergantung P
V
→ V
J
→ V
J
: V adalah sebanding P
V
V
J max
tidak di lampaui untuk membuat
keadaan aman , caranya dengan mengeliminasi panas
→ Pendingin antara, alat pendingin →
reduksi rugi daya . Disini masih dapat terjadi rugi hantaran maksimum yang diijinkan dari
keterkaitan dan ketergantungan dengan panas . Karena →
Pernyataan Penentuan rugi daya maksimal yang dijinkan , P
V max,
juga tergantung pada temperatur luar .
Dua kasus rugi daya masing-masing terlihat dari lembar data –
P
V max
yang berkaiatan dengan temperatur sekitar . → pada transistor-transistor kecil
– P
V max
yang berkaitan dengan pemanasan ` → transistor-transistor besar harus ada alat pendingin
Di unduh dari : Bukupaket.com
Penentuan rugi daya yang diijinkan :
Rugi daya yang berkaitan dengan temperatur sekitar : Temperatur sekitar → V
U’
atau , Tamb tamb ambient = daerah sekitar
Petunjuk rugi daya maksimum untuk V = 25 C
Temperatur pemakaian
Contoh : Diketahui temperatur sekitar V
U
= 25 C , temperatur lapisan
penghalang maksimal V
j max
= 200 C, tahanan termis Rthju = 0,44
CmW Berapa besar rugi daya yang diijinkan :
Jawab :
P
V
= V
R =
200 - 25 mW
400 mW
thju
Δ 0 44
, ≈
Data lain yang menentukan besar tahanan termis Rthju
→ daya hantar termis
1` R
thju
1 R
mW c
thju
⎡ ⎣⎢
⎤ ⎦⎥
⇒ Pengurangan rugi daya tiap c
Dengan begitu :
P
V
= I
R . V
thju
Δ
Contoh : Hitunglah rugi daya yang diijinkan pada suatu temperatur daerah sekitar
V
U
= 60 C dari transistor type 2 N2904
Jawab : Daya hantar = 3,34 mW C
P
V
max = 600 mW Vj max
= 200 C
3,43.140 =
C .
mW 60
- 200
3,43 =
V R
1 =
thju
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡
Δ C
P
V
P
V
= 480 mW Pemakaian rugi daya pada temperatur kotak bodi :
Temperatur bodi V
G
atauT
C
’ t
C
Case = kotak Data rugi daya maksimum pada : V
G
= 25 C, 45
C P
V
pada V
C
= 25 C
adalah data yang semu Alat pendingin harus pada panas V
U
= 25 C
Di unduh dari : Bukupaket.com
kalau dapat dipertahankan ini merupakan kondisi kerja yang sangat baik .
Rthjg
Rthgk Vj maks
Rthku
Gambar 2.118 Pendingin Tahanan termis bersama :
R
th
= R + R
= R
thjg thgk
thku
Rthjg = Data dalam lembar data transistor
Rthgk = Tahanan antara Penyekat
→ kotak alat pendingin 0,1 - 0,3
CW ; Pada isolasi listrik Plat mika sebesar 1
CW Rthku
= Tahanan profil pendingin → profil - daerah
sekitar ; data dari perusahaan .
v
G
Pv Watt
1 20 1 00
80 60
40 20
25 50
10 0 150
200 P V untuk tr ansistor 2N 30 55
P max v
V
G
C o
Gambar 2.119 Grafik : P
V
fungsi V
G
Sifat listrik yang di maksud adalah kurva karakteristik transistor berupa suatu grafik yang memperlihatkan kaitan satu sama lain dari parameter -
parameter tertentu . Dari kurva karakteristik , kita dapat mengetahui sifat-sifat transistor
KURVA KARAKTERISTIK INPUT I
B
= f U
BE
Di unduh dari : Bukupaket.com
P RB
A V
IB UBE
UCE RC
+ UCC
0V
Gambar 2.120a Rangkaian transistor dengan 1 Potensiometer Pada gambar 2.120a , besarnya I
B
dapat di kontrol dengan U
BE
. Untuk mengubah-ubah U
BE
di gunakan potensio meter P . Resistor R
B
berfungsi sebagai pembatas arus I
B
. Gambar dibawah ini Gambar 2.120b memperlihatkan kurva
karakteristik input I
B
= f U
BE
50 40
30 20
10 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
BE V B A
6V 8V
CE = 2V
U
U I
Gambar 2.120b kurva karakteristik input I
B
= f U
BE
Diatas tegangan 0,7 V kenaikan U
BE
yang kecil , menyebabkan kenaikan yang relatif besar pada I
B
. Tetapi dibawah 0,6 V , kenaikan yang sama dari U
BE
menyebabkan kenaikan sangat kecil pada I
B
. Pada beberapa harga U
CE
tertentu, kurva mengalami sedikit penggeseran .
Di unduh dari : Bukupaket.com
P1 RB
A IB
+ UCC
0V A
V IC
RC P 2
Gambar 2.121a Rangkaian transistor dengan 2 Potensiometer Lihat gambar 2.121a. Pada harga I
B
tertentu I
C
ditentukan oleh U
CE
. Besarnya U
CE
dapat diubah-ubah dengan potensiometer P
2
Gambar 2.121b , memperlihatkan kaitan antara arus output I
C
dan tegangan output U
CE
pada I
B
= Konstan
1 2
3 4
5 6
C mA
I
3 6
15 18
9
I
B = 6 0 µ A 50 µ A
40 µA
20 A
10 A
A
U
CE V 30µ A
µ µ
µ
Gambar 2.121b Hubungan arus output I
C
dengan tegangan output U
CE
pada I
B
= Konstan Pada U
CE
0,1 V - 0,3 V arus I
C
mencapai harga optimum . Dalam hal ini katakan transistor bekerja pada kondisi saturasi .
Pada I
B
= 0 , I
C
= I
CEO
= 0 dan U
CE
= U
CE
. Dalam hal ini transistor bekerja pada kondisi cut off tidak menghantar
KURVA BESARAN MASUKAN DAN KELUARAN Kaitan antara arus basis I
B
dan arus kolektor I
C
pada U
CE
= konstan di sebut Forward Transfer Characteristic . I
B
dapat di kontrol dengan U
BE
demikian pula I
C
. Dengan mengatur P
1
, U
B E
, I
B
dan I
C
dapat diubah-ubah . lihat gambar 2.122a
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sedangkan gambar 2.122b memperlihatkan hubungan I
B
dan I
C
. Setiap perubahan pada I
B
menyebabkan perubahan pada I
C
makin besar I
B
, makin besar pula I
C
. Perbandingan
I I
C B
di sebut faktor penguatan arus rangkaian common Emitor , di simbolkan dengan h
FE
. Jadi :
I I
C B
= h
FE
P RB
A IB
UBE UCE
RC + UCC
0V IC
A
Gambar 2.122a Forward Transfer Characteristic
1 2
3 4
5 6
7
10 20
30 40
50 6 0
70 C mA
I
I
µ B A
Gambar 2.122b Hubungan I
B
dan I
C
Hasil penguatan sinyal besar Pengendalian sinyal besar
Penguat transistor dalam rangkaian emitor bersama : masukan
: Arus bolak-balik keluaran
: Tegangan bolak-balik
Di unduh dari : Bukupaket.com
UQ
E Rv
U
R
I
BV
R ic
ij
E
ij
A
U
C E
U
A
t t
Gambar 2.123a Pengendalian Sinyal Besar Terjadilah untuk tegangan sinyal
Δ UR = - Δ U
CE
Pertengahan Rv terdapat arus tetap ⇒ titik kerja
karakte ristik dasar un tuk p engen dalian
lua r
U A
Titik ker ja Ga ris ke rja
[ V ] [ µA ]
25 0 A 200
A 150
A 100 A
50 A
5 20
10 50
1 50 2 50
U IB
t Ic
Sinyal keluaran cacat
Uce =15V
Uce =1,5V
15 µ
µ µ
µ µ
U A
I v BV
Gambar 2.123b Gambar Posisi Titik Kerja - Operasi Penguat
Di unduh dari : Bukupaket.com
2.2.7.5. HUBUNGAN DAS AR TRANSISTOR