penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai
matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan datar serta nilai
VIF Variance Inflation Factor
dan
Tolerance-
nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,1 maka dapat
dilakukan data yang akan dianalisis terlepas dari
gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai
VIF
berada dibawah 10 dan nilai
Tolerance
mendekati 1,0 maka diambil kesimpulan bahwa model regresi
tersebut tidak
terdapat problem
multikolinieritas Ghozali,2006: 91.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Yang
baik adalah
jika yang
terjadi homokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antar prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi
ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan
ZPRED, dimana sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residualnya Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah distandardisasi,
analisisnya adalah: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik
– titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur bergelombang melebar kemudian
menyempit maka terjadi heterokedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik – titik menyebar diatas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini
mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas. d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya t-1. Secara sederhana
adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terkait, jadi tidak boleh ada korelasi
antara observasi dengan data observasi sebelumnya.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Jika kita
memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan
atau dapat diramalkan. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi,
karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop tingkat