Persepsi harga terhadap kualitas

akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan. Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami donasi atau ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya fitur yang tidak mengenakkan atau mendengar kabar yang menyenangkan mengenai merek lain, dan akan siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. c Perilaku pembelian karena kebiasaan Banyak produk dibeli pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antar merek yang signifikan. Misalnya garam, para konsumen memiliki sedikit keterlibatan pada jenis produk ini. Mereka pergi ketoko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan, buakan karena kesetiaan yang kuat terhadap merek. d Perilaku pembelian yang mencari variasi Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi itu konsumen sering melakukan peralihan merek. Konsumen memilih merek tanpa melakukan banyak evaluasi, dan mengevaluasi produk selama mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya konsumen mungkin mengambil merek lain karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi dan bukannya karena ketidakpuasan. 3 Perilaku Pascapembelian Setelah memebeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. a Keputusan pascapembelian Keputusan pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan pelanggan akan puas, jika melebihi harapan pembeli akan sangat puas. b Tindakan pascapembelian Keputusan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan membeli kembali produk tersebut. Para konsumen yang tidak puas akan mengembalikan produk tersebut. Mereka mungkin mengambil tindakan publik seperti mengajukan keluhan keperusahaan tersebut, pergi kepengacara, atau mengadukan ke kelompok- kelopmpok lain seperti lembaga bisnis,swasta, atau pemerintah. Tindakan pribadi dapat berupa memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut pilihan untuk keluar atau memperingatkan teman-temannya pilihan untuk berbicara. c Pemakaina dan pembuangan pascapembelian Para pemasar juga harus memantau cara pembeli memakai dan membuang produk tertentu. Jika para konsumen menyimpan produk itu kedalam lemari untuk selamanya, produk tersebut mungkin tidak begitu memuaskan, dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar.

c. Jenis Pembelian

Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen dapat digolongkan kedalam tiga macam Ujang Sumarwan,2003:136 yaitu sebagai berikut : 1 Pembelian yang terencana sepenuhnya Pembelian yang terencana sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses keputusan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi. Produk dengan keterlibatan sangat rendah mungkin juga dibeli dengan terencana. Konsumen seringkali membuat daftar