52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian hasil penelitian didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-
pertanyaan penelitian
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Kelas A Semester
dua Kelas Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Shanata Dharma Tahun Ajaran 20132014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kecerdasan emosi mahasiswa kelas A Program
Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma,Tahun Ajaran 2013-2014. Berdasarkan hasil
pengolahan data penelitian dan pengkategorisasian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa hasil
penelitian tingkat kecerdasan emosi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Universitas
Sanata Dharma,Tahun Ajaran 2013-2014
Tabel 8 Tingkat Kecerdasan Emosi
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2013, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013-2014
Rentang Skor Kategori
Frekuesi Respnden
Prosentasi 225 X
≤ 225 Sangat
rendah 2
5,88 225-236
Rendah 9
26,47 237-249
Sedang 11
32,35 250-261
Tinggi 10
29,42 ≥262
Sangat tinggi
2 5,88
Total 34
100
Tabel 9 menunjukkan: a.
Terdapat 2 5,88 mahasiswa Program Studi Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi sangat rendah. Artinya mahasiswa-
mahasiswa tersebut tidak baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi
orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. b.
Terdapat 9 26,47 mahasiswa Program Studi Bimbiga dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan
emosi rendah.
Artinya mahasiswa-
mahasiswa tersebut kurang baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali
emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.
c. Terdapat 11 32,35 mahasiswa Program Studi
Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada
kategori tingkat kecerdasan emosi sedang. Artinya mahasiswa-mahasiswa tersebut cukup baik dalam
mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan
dengan orang lain. d.
Terdapat 10 29,41 mahasiswa Program Studi Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada kategori tingkat kecerdasan emosi tinggi. Artinya
mahasiswa-mahasiswa tersebut baik dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali
emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.
e. Terdapat 2 5,88 mahasiswa Program Studi
Bimbigan dan Konselig Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 semester 2 berada pada
kategori tingkat kecerdasan emosi sangat tinggi. Artinya mahasiswa-mahasiswa tersebut sangat baik dalam
mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri,
mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.
Adapun secara visual presentasi tingkat kecerdasan emosi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Semester 2 angkatan 2013 Universitas Sanata Dharma, tahunajaran 20132014 dapat dilihat pada grafik 1
Grafik 1 Grafik Tingkat Kecerdasan Emosi Mahasiswa Kelas A Angkatan 2013
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Shanata Dharma Tahun Ajaran 20132014
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar atau 67,65 11 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Angkatan 2013 Semester II kelas A Universitas Shanata Dharma telah memiliki kecerdasan emosi baik.
Sementara 32,35 23 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 semester II kelas
A Universitas Shanata Dharma memiliki kecerdasan emosi kurang baik, hal itu dikarenakan dari hasil perhitungan
Frekuensi Responden,
sangat ren, 2 Frekuensi
Responden, rendah, 9
Frekuensi Responden,
sedang, 11 Frekuensi
Responden, tinggi, 10
Frekuensi Responden,
sangat tinggi, 2 Prosentase,
sangat ren, 5.88
Prosentase, rendah,
26.47 Prosentase,
sedang, 32.35
Prosentase, tinggi, 29.42
Prosentase, sangat tinggi,
5.88 Prosentase
Frekuensi Responden
kuisioner terdapat terdapat mahasiswa yang berada dalam kategori sangat rendah, dan kategori rendah.
Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pembahasan, kategori
“sangat rendah” dan “rendah” disatukan menjadi rendah dan dianggap belum mencapai tingkat ideal. Kategori
“sangat tinggi”, “tinggi”, dan “sedang” disatuakn menjadi tinggi dan dianggap telah mencapai tingkat ideal.jika
disajikan dalam grafik menjadi 2 kategori adalahseperti
syang nampak pada grafik 2
Grafik 2 Tingkat Kecerdasan Emosi pada Mahasiswa Angkatan 2013,
Semester 2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Tahunajaran 20132014
2. Identifikasi item tingkat kecerdasan emosi sebagai dasar
mengusulkan topik-topik bimbingan.
Penggolongan skor item tingkat kecerdasan emosi pada mahasiswa semester 2 Program Studi Bimbingan dan
Konseling angkatan 2013 Tahun Ajaran 20132014
ditentukan dengan menggunakan kategorisasi Azwar 2010:
Series1, Tinggi ,
67.65, 68
Series1, Rendah,
32.50, 32
Tinggi Rendah
107-108. Dalam proses kategorisasi peneliti menggunakan data empiris dimana kategorisasi tersebut menggunakan data
lapangan. Adapun hasil penggolongan skor item dapat dilihat pada tabel 10
Tabel 9 Pengkategorisasian Item Kuesioner Kecerdasan Emosi Mahasiswa
Smester Awal Program Studi Bimbingan dan Konseling Tahun Ajaran 2013-2014
Rnetang skor
No Item
Jumlah Item
Prosentase Keterangan
≤85 87,89,93,94,34,98,57,59
8 10,52
Sangat Rendah
86 - 99 58,60,65,66,6769,72,74,
80,88,97,105,112 13
17,10 Rendah
100 - 114 61,62.63,70,71,73,22,23
,25,78,79,81,28,32,85 ,86,91,92,35,39,40,96
,99,100,45,47,48,49,107 ,108,110,111,113
33 43,42
Sedang
115 – 127
3,26,27,83,29,84,93,33, 101,102,103,43,44,46
,50,51,52,53,54,109,114 21
27,64 Tinggi
≥ 128 76
1 1,32
Sangat Tinggi
Tabel 10 memperlihatkan : a.
No item 87,89,93,94,34,98,57,59 termaksuk kategori
tingkat kecerdasan emosi sangat rendah. Hal ini berarti item-item
tersebut menunjukkan
kemampuan mahasiswa yang sangat rendah dalam mengenali emosi,
mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain.