Perubahan Jasmani Kecerdasan Emosi

dan mewarnai serta menggunakan pemikiran dalam menyelesaikan masalah. c. Pemahaman emosi yaitu kemampuan untuk memahami perasaan-perasaan yang kompleks d. Kemampuan untuk mengelolah emosi yaitu kemampuan untuk mengatur emosi diri sendiri dan orang lain. Goleman Hein, 2009 membagi kecerdasan emosi menjadi lima wilayah yang membentuk kecerdasan, kelima wilayah tersebut meliputi: a. Kemampuan untuk peduli, memahami dan mengekspresikan emosi b. Kemampuan untuk peduli, memahami dan berhubungan dengan orang lain c. Kemampuan untuk mengatasi emosi-emosi yang kaut dan mengontrol emosi yang implusive d. Kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan adan untuk menyelesaikan masalah-masalah personal atau sosial e. Kemampuan interpersonal, interpersonal, kemampuan untuk menyelesaikan, mampu mengelola stress. Solvey dan Mayor secara terpisah Goleman 2009: 58- 59 memaparkan lima wilayah kecerdasan emosi yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana kecenderungan emosi. Kelima wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengenali Emosi Diri

Kemampuan seorang mengenali emosi merupakan kemampuan yang paling mendasar dalam hidupnya. Mayer dalam Goleman 2009: 62-64 berpendapat bahwa kemampuan mengenali emosi merupakan kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran ini berupa waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati. Orang yang dapat mengenali emosinya, dapat berpikir jernih dan dapat mengambil keputusan yang tepat dan baik bagi dirinya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosi, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer Goleman, 2002 : 64 kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk

Dokumen yang terkait

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik-topik kegiatan pengembangan diri.

0 0 92

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

1 5 109

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Tingkat kecerdasan emosi mahasiswa angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik kegiatan pengembangan diri

0 0 90

Studi tentang tingkat kebiasaan proaktif mahasiswa semester III program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2006.

0 9 106

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Tingkat kematangan emosi : studi deskriptif pada mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik program bimbingan untuk mengembangkan kematang

0 0 121

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103