Uji Autokorelasi METODE PENELITIAN

45 bahwa dalam model regresi tidak terjadi Heterokedastisitas sehingga data layak untuk dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis Durbin Watson DW test. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai dl dan du untuk K = jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada diantara nilai du hingga 4-du, berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi. Adapun kriteria dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Jika Dw Dl atau Dw 4-Dl maka terdapat autokorelasi. 2. Jika Dl Dw Du atau 4-Du Dw 4-Dl maka status autokorelasi tidak dapat dijelaskan inconclusive. 3. Jika Du Dw 4-Du maka tidak terjadi autokorelasi Non Autokorelasi. Tabel 4-3 digunakan untuk melihat nilai Durbin Watson yang didapat dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 18. Tabel DW menunjukkan bahwa dengan n = 87, K = 2, maka akan diperoleh nilai dl = 1,600 dan du = 1,696 dan 4- Du = 4 – 1,696 =2,304. Universitas sumatera utara 46 Tabel 4-3. Hasil Output Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Chang e df1 df2 Sig. F Chang e 1 .946 a .895 .893 825.43992 .895 359.57 4 2 84 .000 1.932 a. Predictors: Constant, Devident Per Share, Earning Per Share b. Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Data Diolah, 2013 Tabel 4-3 menunjukkan bahwa DW test sebesar = 1,932, Ini menyimpulkan bahwa data berada di Dl Dw Du, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian tersebut tidak terjadi autokorelasi Non Autokorelasi. Penulis menetapkan bahwa model layak digunakan setelah asumsi klasik terpenuhi.

4.1.3. Uji Analisis Persamaan Regresi Berganda

Tabel 4-4 Output SPSS Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Colinearity Statistics B Std.Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 108.169 110.550 .978 .331 Earning Per Share 13.154 .491 .947 26.800 .000 .997 1.003 Devident Per Share 706.119 1131.421 .022 .624 .534 .997 1.003 a Dependent Variable: Harga Saham Universitas sumatera utara 47 Sumber data yang telah diolah Berdasarkan pada tabel 4-4 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis sebagai berikut : Y = 108,169 + 13,154 X 1 + 706,119 X 2 Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Angka konstanta sebesar 108,169 menunjukkan bahwa harga saham akan bernilai 108,169 jika semua variabel independen dianggap konstan. b. Variabel earning per share memiliki nilai koefisien sebesar 13,154. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel earning per share naik satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan harga saham sebesar 13,154. c. Variabel devident per share memiliki nilai koefisien sebesar 706,119. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel devident per share naik satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan harga saham sebesar 706,119.

4.1.4. Uji Hipotesis

Dari uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa data yang ada terdistribusi secara normal serta tidak terdapat multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi, sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda multiple regression analysis untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis. Universitas sumatera utara 48 a. Uji Parsial Uji-t Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tampilan output SPSS uji-t dapat dilihat pada tabel 4-5. Tabel 4-5 Output SPSS Uji-t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Colinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 108.169 110.550 .978 .331 Earning Per Share 13.154 .491 .947 26.80 .000 .997 1.00 3 Devident Per Share 706.119 1131.42 1 .022 .624 .534 .997 1.00 3 a Dependent Variable: Harga Saham Sumber data yang telah diolah Harga t hitung yang ada selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = n – 2 = 85, maka diperoleh t tabel = 1,9883 t tabel terlampir. Adapun kriteria penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut : Ho Hipotesis Nol :  = 0 tidak ada pengaruh Ha Hipotesis Alternatif :  ≠ 0 ada pengaruh Tabel 4-5 untuk variabel Earning Per Share, nilai t hitung 26,800. Universitas sumatera utara 49 t tabel 1,9883 dan nilai sig sebesar 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Untuk variabel Devident Per Share, nilai t hitung 0,624. t tabel 1,9883 dan nilai sig sebesar 0,534 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel Devident Per Share tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. b. Uji Simultan Uji-F Setelah dilakukan pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan Uji-t, maka akan dilakukan pengujian hipotesis secara simultan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji-F. Berikut ini hasil perhitungan Uji-F. Tabel 4-6 Output SPSS Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 489992183.186 2 244996091.593 359.574 .000 a Residual 57233489.251 84 681351.063 Total 547225672.437 86 a. Predictors: Constant, Devident Per Share, Earning Per Share b. Dependent Variable: HargaSaham Sumber data yang telah diolah Tabel 4-6 menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar 359,574 yang bila dibandingkan dengan F tabel dengan n=87 dan K=2 maka diperoleh nilai F tabel =3,44 yang berarti F hitung = 359,574 F tabel 3,44 dengan taraf Universitas sumatera utara 50 signifikan sebesar 0,000 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas dalam penelitian ini Earning Per Share dan Devident Per Share mempunyai pengaruh secara simultan terhadap harga saham.

4.1.5. Uji Koefisien Determinasi.

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tabel 4-7 Output SPSS Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .946 a .895 .893 825.43992 .895 359.574 2 84 .000 1.932 a. Predictors: Constant, Devident Per Share, Earning Per Share b. Dependent Variable: Harga Saham Sumber data yang telah diolah Berdasarkan tabel 4-7 dapat dilihat bahwa nilai dari R Square sebesar 0,895 yang berarti sebesar 89,5 , variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebesar 89,5 harga saham dipengaruhi oleh variabel bebas ini Earning Per Share dan Devident Per Share sedangkan sisanya sebesar 10,5 dipengaruhi oleh variabel yang lain, selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Universitas sumatera utara 51 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Go Public

2 67 71

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Indonesia

1 37 98

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNINGS PER SHARE Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 13

PENGARUH DIVIDEND PER SHARE DAN EARNINGS PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 3 7

Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perbankan Go Public.

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Harga Saham 1. Pengertian Harga Saham - Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

0 0 19