42 Gambar 4-2
Output SPSS Normal P-Plot
Sumber  data yang telah diolah Dari  hasil  uji  normalitas  dengan  menggunakan  grafik  histogram  dan
normal  probability  plot,  tampak  bahwa  histogram  memberikan  pola  distribusi yang tidak melenceng ke kiri dan kanan sedangkan pada grafik norma probability
plot terihat bahwa titik-titik tidak menyebar dan mendekati garis diagonalnya. Hal ini  menunjukkan  bahwa  data  terdistribusi  secara  normal  dan  model  regresi  yang
diuji dengan menggunakan grafik tersebut telah memenuhi asumsi normalitas.
b.  Uji Multikolinearitas
Uji  Multikolinearitas  dalam  penelitian  ini  adalah  dengan  melihat
Universitas sumatera utara
43 koefisien  Variance  Inflation  Factor  VIF  dan  nilai  Tolerance.  Menurut  Imam
Ghozali 2009: 96 bahwa : “Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya  multikolonieritas  adalah  nilai  Tolerance  ≥  0.10  atau  sama  dengan  nilai
VIF ≤ 10”. Dengan kata lain data yang baik dapat dilihat apabila memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 dan apabila nilai
Tolerance  dan  VIF  tidak  sesuai  dengan  ketentuan  tersebut  maka  data  penelitian mengandung  multikolinearitas  yang  berarti  tidak  layak  digunakan  sebagai  data
penelitian.  Berikut  adalah  hasil  uji  multikolinearitas  dari  output  SPSS  yang dilakukan.
Tabel 4-2 Output SPSS Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Earning Per Share .997
1.003 Devident Per Share
.997 1.003
Sumber  data yang telah diolah Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance  0,10 dan nilai
VIF  10 untuk variabel penelitian earning per share dan devident per share, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi sehingga
data dikatakan baik dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
c.  Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan plot grafik antara ZPRED nilai
Universitas sumatera utara
44 prediksi  dengan  SRESID  nilai  residual.  Menurut  Imam  Ghozali  2009:  125
bahwa  :  “Uji  Heterokedastisitas  bertujuan  menguji  apakah  dalam  model  regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.  Model  regresi  yang  baik  adalah  tidak  terjadi  Heterokedastisitas”.  Tidak terjadi  Heterokedastisitas  dapat  diketahui  apabila  titik-titik  penyebaran  data
menyebar  secara  acak  dan  tidak  berkumpul.  Berikut  adalah  hasil  uji Heterokedastisitas dari output SPSS yang dilakukan.
Gambar 4-3 Output SPSS Uji Heterokedastisitas
Sumber  data yang telah diolah
Grafik plot menunjukkan penyebaran titik-titik secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan
Universitas sumatera utara
45 bahwa  dalam  model  regresi  tidak  terjadi  Heterokedastisitas  sehingga  data  layak
untuk dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
d.  Uji Autokorelasi