Berdasarkan persamaan dan perbedaan di atas maka dapat dikatakan bahwa penelitian yang akan dilakukan merupakan pengembangan dari penelitian
terdahulu.
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, 2001 : 23.
Kasmir 2002 menyatakan bahwa bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.
Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai agent of trust, agent of development, dan agen of
services Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Agen of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.
2. Agen of Development
Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat
semua kegiatan investasi-distribusi-konsumsi berkaitan dengan penggunaan uang.
3. Agen of Services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya
hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan di atas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2. Pengertian Bank BUMN
Bank BUMN adalah bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Sebelum terjadi krisis
moneter, jumlah bank BUMN di Indonesia cukup banyak, namun setelah periode krisis moneter jumlah bank BUMN hanya empat buah, yaitu Bank
Negara Indonesia BNI, Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Tabungan Nasional BTN dan Bank Mandiri yang beradal dari penggabungan Bank
Dagang Negara BDN, Bank Ekspor Impor Bank Exim, Bank Bumi Daya BBD dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo.
Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya. Kegiatan utama bank ini tetap menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit. Sebelum ada deregulasi di bidang moneter, bank BUMN memang mendapat perlakuan istimewa dari
pemerintah. Hal ini menyebabkan banyaknya kredit macet di bank pemerintah tersebut. Namun, setelah adanya deregulasi, perlakuan istimewa
tersebut tidak ada lagi sehingga bank BUMN pun harus bisa berkompetisi dana dari masyarakat.
2.2.3. Tujuan Bank BUMN
Tujuan didirikannya Bank BUMN antara lain: 1.
Berperan serta dalam meningkatkan mutu industri perbankan di Indonesia, memperlancar perputaran uang di masyarakat, menjadi
agen pembangunan dan meningkatkan pendapatan pajak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Memberikan tambahan penghasilan bagi pemegang saham melalui
dividen yang dibagikan sesuai keuntungan dna keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
3. Memberikan bantuan di bidang permodalan dan mengamankan dana
masyarakat serta member jasa perbankan melalui pelayanan dan kualitas yang terbaik, sehingga memberi nilai tambah yang wajar dan
terpeliharanya hubungan kemitraan dengan nasabah. 4.
Memberikan Kredit Usaha
Rakyat KUR yang
bertujuan meningkatkan Sektor Riil dan memberdayakan UKMK Usaha Mikro,
Kecil, Menengah dan Koperasi. Kebijakan pengembangan dan pemberdayaan UMKMK yang mencakup Peningkatan akses pada
sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahan, peningkatan pasar produk UMKMK, reformasi regulasi UMKMK.
2.2.4. Dasar Hukum Ketentuan BI tentang Bank BUMN :
Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 TAHUN 1992 Tentang Perbankan.
Azas dan Prinsip-Prinsip Perbankan :
Pasal 2 UU No 7 tahun 1992 menetapkan bahwa Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian. Untuk mempertegas makna asas demokrasi ekonomi ini penjelasan umum dan penjelasan Pasal 2 berbunyi :
yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi adalah demokrasi ekonomi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Demokrasi ekonomi ini tersimpul dalam Pasal 33 UUD 1945, yaitu perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Menurut Rochmat Soemitro 1991: 185 pembangunan di bidang ekonomi yang didasarkan
pada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat harus memegang peran aktif dalam kegiatan pembangunan, memberikan pengarahan dan bimbingan
terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Dalam hukum perbankan dikenal beberapa prinsip perbankan, yaitu prinsip kepercayaan fiduciary relation principle , prinsip kehati-hatian
prudential principle , prinsip kerahasiaan secrecy principle, dan prinsip mengenal nasabah know how costumer principle .
1 Prinsip Kepercayaan fiduciary relationprinciple
Prinsip kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan nasabah bank. Bank berusaha dari dana masyarakat
yang disimpan berdasarkan kepercayaan, sehingga setiap bank perlu menjaga kesehatan banknya dengan tetap memelihara dan
mempertahankan kepercayaan masyarakat. Prinsip kepercayaan diatur dalam Pasal 29 ayat 4 UU No 10 Tahun 1998.
2 Prinsip Kehatihatian prudential principle
Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menegaskan bahwa bank dalam menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpunan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terutama dalam penyaluran dana kepada masyarakat harus sangat berhati-hati. Tujuan dilakukannya prinsip kehati-hatian ini agar bank
selalu dalam keadaan sehat menjalankan usahanya dengan baik dan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku
di dunia perbankan. Prinsip kehati-hatian tertera dalam Pasal 2 dan Pasal 29 ayat 2 UU No 10 tahun 1998.
3 Prinsip Kerahasiaan secrecy principle
Prinsip kerahasiaan bank diatur dalam Pasal 40 sampai dengan Pasal 47 A UU No 10 Tahun 1998. Menurut Pasal 40 bank wajib
merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
Namun dalam
ketentuan tersebut
kewajiban merahasiakan itu bukan tanpa pengecualian. Kewajiban merahasiakan
itu dikecualikan untuk dalam hal-hal untuk kepentingan pajak, penyelesaian utang piutang bank yang sudah diserahkan kepada badan
Urusan Piutang dan Lelang Panitia Urusan Piutang Negara UPLNPUPN, untuk kepentingan pengadilan perkara pidana, dalam
perkara perdata antara bank dengan nasabah, dan dalam rangka tukar menukar informasi antar bank.
4 Prinsip Mengenal Nasabah know how costumer principle
Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia No.310PBI2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal nasabah. Tujuan yang hendak dicapai dalam
penerapan prinsip mengenal nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan dalam menunjang
praktik lembaga keuangan, menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan aktivitas
illegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan.
Ketentuan BI tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum: Surat Edaran No.1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Faktor-faktor penilaian tingkat Kesehatan Bank terdiri dari:
a. permodalan capital;
b. Good Corporate Governance GCG;
c. Profil risiko risk profile;
d. rentabilitas earning;
2.2.5. Laporan Keuangan
2.2.5.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan Jumingan,
2006:4. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam
berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya
informasi keuangan segmen industry dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Menurut SAK Standar Akuntansi Keuangan 2009:3 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Karakteristik laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat empat
karakteristik pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan SAK, 2009:5.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.2 Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan
hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja
tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak –
pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akunt ansi yang dapat digunakan sebagai alat kom unikasi ant ara dat a keuangan at au akt ivit as
suat u perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepent ingan dengan dat a at au akt ivit as perusahaan t ersebut .
2.2.5.3 Pemakai Laporan Keuangan
Laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan hingga mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Sebagai fungsi sumber informasi, laporan akan sangat diperlukan oleh pemakainya untuk memprediksi perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kerangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan SAK Standar Akuntansi Keuangan 2009:2, para pemakai dari laporan
keuangan meliputi: 1.
Investor Penanam Modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan
dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menetukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memugkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
imbalan pascakerja dan kesempatan kerja. 3.
Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskakn apakah jumlah yang
tertuang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan
informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena
itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistic lainnya.
7. Masyarakat
Perusahaan memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kecenderungan tren dan perkembanagn terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2.2.5.4 Tujuan Laporan Keuangan
Berikut tujuan laporan keuangan yang dikemukakan oleh Mamduh 2004:79.
a. Menyajikan informasi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
b. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai eksternal
untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian yang berarti resiko penerimaan kas yang berkaitan.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk membantu pihak
eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih perusahaan,
d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahaan
dan klaim-klaim atas sumber daya tersebut yang meliputi utang dan modal saham.
e. Memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan selama periode
tertentu untuk membantu pihak eksternal menentukan harapannya mengenai prestasi perusahaan pada masa-masa mendatang atau
dengan kata lain memberikan informasi mengenai pendapatan dan komponen-komponennya.
f. Memberikan informasi mengenai aliran kas perusahaan, bagaimana
perusahaan menerima kas, mengenai pinjaman dan pelunasan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pinjaman, mengenai transaksi permodalan termasuk dividen yang dibayarkan dan mengenai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi
likuiditas perusahaan.
2.2.5.5 Komponen Laporan Keuangan BANK
Berikut ini merupakan komponen laporan keuangan pada bank:
1. Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan bahasa Inggris:balance sheet atau statement of financial position adalah bagian dari laporan
keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset,liabilitas, dan ekuitas.
2. Laporan LabaRugi Bank
Laporan labarugi bank Profit and Loss Statement atau lebih dikenal juga dengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah
suatu laporan keuanganbank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih
bank untuk suatu periode tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva diartikan sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang
kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah pihak secara sebanding yang didalamnya terkandung
kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum atau keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga
diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa mendatang sebagai
hasil transaksi atau kejadian masa lalu Marianus Sinaga, 1997
4. Laporan Komitmen Kontigensi
Akuntansi keperilakuan behavioral accounting merupakan bidang yang sangat luas.Untuk lebih memahami implikasi riset
akuntansi keperilakuan behavioral accounting researchBAR terhadap
pengembangan akuntansi
manajemen managerial
accounting, kajian akan dimulai dari perkembangan akuntansi keperilakuan, akuntansi manajemen, riset akuntansi keperilakuan
dalam akuntansi manajemen, seperti budgeting, balanced scorecard BSC, just in time JIT, total quality management, dan activity based
costing system ABC system.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang palingumum digunakan dalam membuat analisis laporan
keuangan. Analisis rasiomenggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya.Karena penginterprestasikan
terhadap rasio – rasio ini cukup kompleks, makakeefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisis sangat tergantung
dankemampuan dan keahlian analisis dalam menginterprestasikannya.
2.2.5.6 Penyajian Laporan Keuangan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 berisi tentang penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Penyajian Laporan Keuangan meliputi:
1. Laporan Keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan;
kinerja keuangan; perubahan ekuitas; arus kas; perubahan investasi terikat; sumber dan penggunaan dana disertai pengungkapan yang
diharuskan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Aktiva disajikan berdasarkan karateristiknya menurut urutan
likuiditas, kewajiban disejikan menurut urutan jatuh temponya, dan investasi tidak terikat disajikan dalam unsure terendiri.
3. Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan operasi normal bank
disajikan dan diungkapkan secara terpisah antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak-pihak yang tidak
mempunyai hubungan yang istimewa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa termasuk pihak-
pihak yang terkait sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 4.
Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya yang dikelompokkan secara berjenjang multiple
step dari kegiatan utama bank dan kegiatan lainnya. 5.
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai dengan komponen utamanya. Setiap
pos dalamkomponen laporan keuangan harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan
atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif terhadap laporan keuangan pokok, sehingga laporan keuangan secara keseluruhan tidak akan
menyesatkan pembaca. Informasi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain, mengenai:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 Gambaran umum bank;
2 Ikhtisar kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan; 3
Penjelasan atas pos-pos yang terdapat dalam setiap komponen laporan keuangan; dan
4 Pengungkapan hal-hal penting lainnya yang berguna untuk
pengambilan keputusan Dalam catatan atas laporan keuangan tidak diperkenankan
menggunakan kata “sebagian besar” untuk menggambarkan bagian dari suatu jumlah tetapi harus dinyatakan dalam jumlah nominal atau
persentase. 6.
Perubahan akuntansi wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1
Perubahan estimasi akuntansi Estimasi akuntansi dapat diubah apabila terdapat perubahan
kondisi yang mendasarinya. Selain itu juga wajib diungkapkan pengaruh material dari perubahan yang terjadi baik pada
periode berjalan maupun periode-periode berikutnya. 2
Perubahan kebijakan akuntansi a
Kebijakan akuntansi dapat diubah apabila
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1 Terdapat peraturan perundangan atau standar
akuntansi yang berbeda penerapannya; atau 2
Diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi yang
lebih sesuai dalam laporan keuangan. b
Dampak perubahan
kebijakan akuntansi
harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan
penyajian ulang untuk seluruh periode sajian dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode
sajian. c
Dalam hal perlakuan secara retrospektif dianggap tidak praktis maka cukup diungkapkan alasannya atau
memngikuti ketentuan dalam PSAK yang berlaku apabila terdapat aturan lain dalam ketentuan masa transisi pada
standar akuntansi keuangan baru. 3
Terdapat kesalahan mendasar Koreksi kesalahan mendasar dilakukan secara retrospektif
dengan melakukan penyajian ulang untuk seluruh periode sajian dalam melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode
sajian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Pada setiap lembar neraca; laporan laba rugi; laporan perubahan
ekuitas; laporan arus kas; laporan perubahan investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan dana harus diberi pernyataan “catatan atas
laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”.
8. Disamping hal-hal di atas, penyajian laporan keuangan bagi bank
wajib mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia, sedangkan bagi bank yang telah go public wajib pula mengikuti
ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.
2.2.5.7 Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diketahui, antara lain:
a. Laporan keuangan dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
integritas report laporan yang harus dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan laporan yang final. Karena itu
jumlah dan hal-hal interim report ini terdapat pendapat pribadi yang dilakukan oleh akuntan maupun manajemen.
b. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang
kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi
keuangan nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli uang tersebut berubah dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan unit yang dijual
semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan turunnya nilai uang yang diikuti dengan kenaikan tingkat inflasi.
d. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai fakta yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.
2.2.6 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan
untuk mmenghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada
firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan. Analisis ini mengurangi ketidakpastian analisis bisnis dengan tidak mengurangi
perlunya penilaian ahli, namun menyediakan dasar yang sistematis dan efektif untuk analisis bisnis Wild, 2005:3-4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kegiatan analisis laporan keuangan ini sangat berguna sebagai informasi. Tujuan laporan Keuangan menurut Bernstein 1983 dalam buku
Harahap 1998:19 adalah sebagai berikut : 1.
Screening Analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi
perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan. 2.
Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.
3. Forcasting
Analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
4. Diagnosis
Analisa dimaksud untuk melihat kemungkinan adanya masalah- masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau
masalah lain dalam perusahaan. 5.
Evaluation Analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola
perusahaan. Dengan kata lain, kegiatan analisa laporan keuangan akan dapat
memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan terlihat dari tiap laporan keuangan yang merupakan kumpulan
pencatatan aktifitas perusahaan dalam melaksanakan usahanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.7 Analisa Rasio Keuangan
Dalam melakukan analisa laporan keuangan biasanya membutuhkan ukuran tertentu untuk mengukur dan menilai kinerja perusahaan. Ukuran
yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah berupa Rasio Keuangan. Menurut Riyanto 2001:329, Rasio Keuangan merupakan alat
yang dinyatakan dalam “arithmetical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil.
Analisa rasio keuangan memiliki keunggulan dibanding teknik analisa lainnya. Keunggulan Harahap, 1998:298 tersebut adalah :
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan. 2.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi. 5.
Menstandarisir size perusahaan. 6.
Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau “time
series”. 7.
Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Disamping keunggulan yang dimiliki analisa rasio ini, teknik ini juga memiliki
beberapa keterbatasan
yang harus
disadari sewaktu
penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisa rasio itu adalah Harahap, 1998:298-299:
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya. 2.
Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti :
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan
menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4.
Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron. 5.
Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. oleh karenanya jika dilakukan
perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
2.2.8 Kinerja Perusahaan
2.2.8.1 Pengertian Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi financial perusahaan selama periode waktu tertentu. Kinerja bank ini merupakan
ukuran keberhasilan bagi direksi bank tersebut, sehingga apabila kinerja ini buruk bukan tidak mungkin para direksi ini akan diganti dan kinerja ini juga
merupakan pedoman hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya Kasmir, 2000:259. Untuk mengukur keberhasilan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangan serta data non keuangan lain.
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi dan
karyawan berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Mulyadi, 2000:415. Kinerja perusahaan dapat diukur dari
laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Laporan keuangan berupa neraca, rugi-laba, arus kas, dan perubahan modal yang secara
bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan digunakan
investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden dimasa mendatang dan resiko atas penilaian tersebut Weston dan Brigham, 1993
Kamus besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kinerja perfomance adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Menurut
Machfoedz 1999 dalam jurnal Merkusiwati 2007, bahwa kinerja keuangan dapat diukur dengan efisiensi, sedangkan efisiensi bisa diartikan
rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. Dengan pengeluaran biaya tertentu diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal atau dengan hasil
tertentu diharapkan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Mahfoedz 1999 juga menerangkan bahwa kinerja keuangan perusahaan diukur
dengan efisiensinya diproksikan dengan beberapa keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8.2 Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan
Menurut Mulyadi 2001:416, penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk :
a. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara umum. b.
Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan, seperti: promosi, transfer, dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka. e.
Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.2.8.3 Penilaian Kinerja Perusahaan
Ukuran kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan mengukur kinerja kuantitatif terdapat tiga macam, yaitu: Mulyadi, 2001:434-435
a. Ukuran kriteria tunggal Single Criterium
Ukuran ini merupakan suatu ukuran untuk menilai kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer.
b. Ukuran kriteria beragam Multiple Criterium
Ukuran kriteria beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria tunggal dalam pemgukuran kinerja. Tujuan kriteria beragam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada berbagai kriteria kinerja.
c. Ukuran kriteria gabungan Composite Criterium
Ukuran ini merupakan ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dalam
pengukuran kinerja.
2.2.8.4 Profitabilitas ROA
Dari keempat rasio diatas yang berkaitan dengan kepentingan analisis profitabilitas perusahaan adalah dengan menggunakan Rasio Profitabilitas
berupa Return on Assets ROA. Pengembalian atas Aktiva Return on Assets digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajeril efisiensi overal Kasmir, 2000:281. ROA menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki Yuliani, 2007. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi
manajemen asset, yang berarti efisiensi manajemen dapat menciptakan laba perusahaan Hanafi dan Halim, 2005:85. ROA yang tinggi berarti
profitabilitas juga tinggi, maka perusahaan sukses dalam menghasilkan laba, dengan pencapaian laba yang tinggi itulah investor dapat mengharapkan
keuntungan yang berasal dari distribusi bunga. Dan sebaliknya, ROA yang rendah berarti profitabilitas perusahaan juga rendah, dengan rendahnya
maka perusahaan akan kurang sukses dalam menghasilkan laba yang berarti
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengalami penurunan tingkat laba. Begitu pula pendapat Yuliani 2007, Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Return On Asset ROA atau yang sering disebut juga Return On
Investment ROI diperoleh dengan cara membandingkan net income terhadap total asset. Rumus dari Rasio Return On Asset ROA adalah
sebagai berikut :
ROA = Laba bersih sebelum pajak
X 100 Total aktiva
2.2.9 Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMEL
Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal mampu
memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku Susilo, 2000:22. Kesehatan suatu bank
merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank. Pentingnya tingkat kesehatan ini
untuk perusahaan adalah dapat dipergunakan sebagai salah satu alat untuk menetapkan strategi dan kebijakan yang akan datang untuk meningkatkan
efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari adanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
potensi kebangkrutan. Selain itu dengan tingkat kesehatan keuangan, maka akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajiban-kewajibannya. Bank Indonesia sebagai pengawas bank di Indonesia, bertanggung
jawab untuk mengawasi rambu-rambu perbankan pada jalur yang benar dan melakukan pengawasan prudential. Menurut Gandapraja 2004:34,
pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia tersebut dilakukan agar dapat mengendalikan risiko yang timbul dan kegiatan bank, sehingga bisa
diharapkan terwujudnya bank yang aman dan sehat, serta mendukung terciptanya keamanan dan kesehatan sistem perbankan. Wujud pengawasan
Bank Indonesia adalah dengan melakukan penilaian terhadap sehat atau tidak sehatnya suatu bank dengan menggunakan pendekatan CAMEL, yaitu
Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity. Penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu
kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode
tertentu. Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMEL Kasmir, 2008 : 50-53.Dalam penelitian ini
rasio yang digunakan adalah rasio berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan bank, yaitu dengan rasio CAMEL
capitalmodal, asset
quality aktiva
modal management,
earningrentabilitas, dan liquidity likuiditas. Penilaian dari masing-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
masing aspek tersebut meliputi : Komponen-komponen CAMEL sebagai variabel pengukur kesehatan perbankan dijelaskan sebagai berikut :
1. Permodalan capital
Modal merupakan faktor yang penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung risiko kerugiannya. Modal berfungsi
untuk membiayai operasi, sebagai instrumen untuk mengantisipasi rasio, dan sebagai alat untuk ekspansi usaha. Aspek permodalan
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhannya Merkusiwati,
2007. Rasio Permodalan dapat dihitung dengan rumus berikut:
CAR = Modal
Aktiva Ter timbang
Menur ut Risiko
100
2. Kualitas Asset asset quality
Kualitas Aktiva Produktif KAP untuk memastikan kualitas asset yang dimiliki bank dan nilai real dari asset tersebut. Kemerosotan
kualitas dan nilai asset merupakan sumber erosi terbesar bagi modal bank Gandapraja, 2004:34.
Rasio yang dapat dihitung adalah dengan rumus berikut:
=
ℎ
100
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Manajemen management
Untuk memastikan kualitas dan tingkat kedalaman penerapan prinsip manajemen bank yang sehat, terutama yang terkait dengan manajemen
risiko. Manajemen yang kompeten dan memiliki integritas yang tinggi merupakan ujung tombak atau pemeran terdepan dari pertahanan atas
risiko Gandapraja, 2004:34. Penilaian manajemen mencakup dua komponen, yaitu:
a. Manajemen umum, dimana manajemen umum ini meliputi :
strategissarana,struktur, system,
sumber daya
manusia, kepemimpinan, dan budaya kerja. Dimana aspek tersebut
merupakan faktor-faktor yang turut mempengaruhi tingkat kesehatan bank dalam operasionalnya.
b. Manajemen Risiko, meliputi Resiko likuiditas, resiko pasar,
resiko kredit, resiko pemilik dan pengurus. Resiko tersebut merupakan suatu kendala yang apabila tidak diperhatikan dan
tidak dikendalikan akan mempengaruhi kesehatan bank. Dalam mendapatkan nilai faktor manajemen ini adalah dengan
cara mengukur kemampuan keseluruhan manajemen bank melalui pemberian pertanyaan dan dari pertanyaan tersebut akan dinilai sesuai
dengan skala yang telah ditentukan. Untuk pemberian pertanyaan tersebut dipercayakan oleh Bank Indonesia. Sehingga dalam analisis
ini aspek manajemen tidak ikut dihitung.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Rentabilitas earnings
Rentabilitas ini digunakan untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat. Kelemahan dari segi
pendapatan real merupakan indikator terhadap potensi masalah bank Gandapraja, 2004:35.
Rasio Rentabilitas dapat dihitung dengan rumus berikut:
NIM = Pendapatan
Bunga Ber sih
Rata
−
r ata Aktiva
Pr oduktif x
100
5. Likuiditas liquidity
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau
perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
Rasio Likuiditas dapat dihitung dengan rumus berikut:
LDR = Kr edit
yang dibebankan
Dana Pihak
Ketiga x
100
2.3 KERANGKA