52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ROA Y, sedangkan variabel bebasnya adalah CAR X
1
, NPL X
2
, NIM X
3
, dan LDR X
4
. Definisi operasional dan variabel-variabel tersebut adalah : 1.
Variabel Bebas X, meliputi : a.
Capital Adequacy Ratio X
1
Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang menggunakan risiko ikut
dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana- dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,
pinjaman utang, dan lain-lain. Dengan kata lain CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko Dendawijaya, 2005:121. Diukur dengan skala rasio dengan satuan
persentase. Besarnya CAR diklasifikasikan dalam 3 kelompok. Klasifikasi bank sejak 1998 dikelompokkan dalam: 1 Bank sehat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan klasifikasi A, jika memiliki CAR lebih dari 4., 2 Bank take over atau dalam penyehatan oleh BPPN Badan Penyehatan
Perbankan Nasional dengan klasifikasi B, jika bank tersebut memiliki CAR antara –25 sampai dengan dari 4., 3 Bank Beku Operasi
BBO dengan klasifikasi C, jika memiliki CAR kurang dari –25. Bank dengan klasifikasi C inilah yang di likuidasi.
Abdullah, 2003 Rumus Perhitungan Capital Adequancy Ratio CAR menurut
Surat Edaran Bank Indonesia No 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut :
CAR = Modal
Aktiva Ter timbang
Menur ut Risiko
100
b. Non Performing Loan X
2
NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan total kredit. NPL yang baik adalah NPL yang memiliki nilai dibawah 5
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Dikatakan sehat jika jumlah kredit non lancar tidak lebih dari 5 dari total kredit
yang diberikan kepada nasabah. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang
ditanggung bank. Bank dengan NPL yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
biaya lainnya,sehingga berpotensi terhadap kerugian bank Wisnu Mawardi, 2005:55.
Rumus Perhitungan Non Performing Loan NPL menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah
sebagai berikut :
NPL = Kualitas
pr oduktif ber masalah
Aktiva pr oduktif
100
c. Net Interest Margin X
3
Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola
aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan
bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil Almilia dan Herdiningtyas ,2005.
NIM yang baik besarnya diatas 5
Pudjo, 1999
Rumus Perhitungan Net Interest Margin NIM menurut Surat Edaran Bank Indonesia No 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah
sebagai berikut :
NIM = Pendapatan
Bunga Ber sih
Rata
−
r ata Aktiva
Pr oduktif x
100
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Loan to Deposit Ratio X
4
Rasio ini Loan to Deposit Ratio LDR digunakan untuk menunjukkan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaan. LDR
juga menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana
yang dilakukan
deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi
semakin besar Dendawijaya, 2005:116. Diukur dengan skala rasio dengan satuan persentase. Besarnya LDR mengikuti perkembangan
kondisi ekonomi Indonesia, dan sejak akhir tahun 2001 bank dianggap sehat apabila besarnya LDR antara 80 sampai dengan 110
Masyud Ali, 2004. Rumus Perhitungan Loan to Deposit Ratio LDR menurut Surat
Edaran Bank Indonesia No 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut :
LDR = Kr edit
yang dibebankan
Dana Pihak
Ketiga x
100
2. Variabel Terikat Y adalah Kinerja Keuangan Return On Asset
Proksi Kinerja keuangan bank yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan besarnya Return On Assets ROA. Return On Asset
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
menghasilkan keuntungan. ROA adalah gambaran produktivias bank dalam mengelola dana sehingga menghasilkan keuntungan. Diukur
dengan skala rasio dengan satuan persentase. Rumus Perhitungan Return On Assets ROA menurut Surat
Edaran Bank Indonesia No 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut :
ROA = Laba bersih sebelum pajak
x 100 Total aktiva
3.2. TEKNIK PENENTUAN SAMPEL