2. Nilai t
hitung
pada variabel Non Performing Loan sebesar -7,247 dan tingkat Signifikan sebesar 0,000 dibawah 0,05 sig 5, maka H
ditolak dan H
a
diterima yang berarti variabel Non Performing Loan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Return
On Asset. 3.
Nilai t
hitung
pada variabel Net Interest Margin sebesar 7,317 dengan tingkat Signifikan sebesar 0,000 dibawah 0,05 sig 5, maka H
ditolak dan H
a
diterima yang berarti variabel Net Interest Margin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Return
On Asset. 4.
Nilai t
hitung
pada variabel Loan to Deposit Ratio sebesar -4,920 dengan tingkat Signifikan sebesar 0,000 dibawah 0,05 sig 5, maka H
ditolak dan H
a
diterima yang berarti variabel Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Return
On Asset. Berdasarkan dari uji t diatas menyimpulkan bahwa variabel Capital
Adequancy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin dan Loan to Deposit Ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
Return On Asset.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui bahwa rasio keuangan Capital Adequancy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Pofitabilitas Return On Asset pada Bank Badan Usaha Milik Negara BUMN di Indonesia periode 2007-
2012. Hasil analisis tersebut didasarkan pada hasil pengujian secara simultan antara Capital Adequancy Ratio, Non Performing Loan, Net
Interest Margin dan Loan Deposit Ratio terhadap Profitabilitas Return On Asset menggunakan uji F yang menghasilkan signifikan sebesar 0,000
kurang dari 5 sig 5. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Koch 1997, kinerja atau kemampuan bank dalam meningkatkan nilai usahanya
melalui peningkatan perubahan laba, aset dan prospek ke depan sejak tahun 1987 dievaluasi dengan CAMEL dan juga sesuai dengan pernyataan
Merkusiwati 2007 dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa rasio CAMEL mampu mempengaruhi Return On Asset pada perusahaan
perbankan dengan koefisien determinasi sebesar 87, sedangkan sisanya sebesar 13 dipengaruhi faktor-faktor lain yaitu oleh variabel lain yang
tidak diteliti sehingga diharapkan untuk penelitian berikutnya agar di masukkan variabel lain yg tidak terdapat dalam model ini.
Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Capital yang dihitung dengan Capital Adequancy Ratio CAR yang merupakan rasio keuangan
untuk mengukur kecukupan modal bank. Koefisien regresi variabel Capital Adequancy Ratio CAR bertanda positif mengindikasikan bahwa naiknya
Capital Adequancy Ratio CAR akan meningkatkan Return On Asset ROA, pengaruh tersebut sesuai dengan teori yang seharusnya berbanding
lurus positif. Tingkat signifikan untuk uji t rasio ini ditunjukkan dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5 yang artinya Capital Adequancy Ratio CAR berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
ROA pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007- 2012. Hasil penelitian ini sesuai pernyataan Yuliani 2007 yang menyatakan bahwa dengan modal
yang cukup maka bank dapat melakukan ekspansi usaha lebih aman. Dimana kecukupan modal dalam usaha bank menghimpun dana dari
masyarakat dan kemudian perolehan dana tersebut untuk membiayai operasinya akan menentukan bank menghasilkan keuntungan profit
terbukti pada Bank Badan Usaha Milik Negara BUMN tahun 2007- 2012. Oleh karena itu agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan
menarik investor maka hendaknya memperhatikan aspek capital modal. Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Asset Quality yang
dihitung dengan Non Performing Loan NPL yang merupakan rasio keuangan untuk mengukur kualitas aktiva produktif bermasalah baik yang
sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian. Koefisien regresi variabel Non Performing
Loan NPL bertanda negatif mengindikasikan bahwa turunnya Non Performing Loan NPL akan meningkatkan Return On Asset ROA, dan
pengaruh tersebut signifikan yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5. Sehingga Non Performing Loan NPL
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007- 2012. Hasil penelitian ini
membuktikan teori Dendawijaya 2007 dimana adanya kredit bermasalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan income dari
kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba bank. Hasil penelitian ini membuktikan penjelasan Mapantau 2010 mengenai rasio NPL dapat
digunakan untuk melihat adanya peningkatan kredit bermasalah dapat mengakibatkan laba yang menurun. Oleh karena itu agar perusahaan dapat
meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor maka hendaknya memperhatikan aspek Asset Quality.
Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Earning yang dihitung dengan Net Interest Margin NIM yang merupakan rasio keuangan untuk
mengetahui kemampuan aktiva produktif bank umum dalam menghasilkan laba bank. Koefisien regresi variabel Net Interest Margin NIM bertanda
positif sesuai dengan teori Pudjo 1999 yang mengatakan semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif
dalam bentuk kredit sehingga akan meningkatkan laba perusahaan, dan pengaruh tersebut signifikan yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikan
yang dihasilkan kurang dari 5. Sehingga Net Interest Margin NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA pada
Bank BUMN di Indonesia periode 2007 – 2012. Hasil penelitian ini membuktikan pendapat Mapantau 2010 bahwa NIM digunakan untuk
dapat mengetahui kemampuan aktiva produktif bank dalam menghasilkan laba. Dimana peningkatan rasio NIM ini memberikan indikasi semakin
tingginya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
profitabilitas dalam usaha banknya. Oleh karena itu agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor maka hendaknya
memperhatikan aspek Earning. Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Liquidity yang
dihitung dengan Loan Deposit Ratio LDR yang merupakan rasio keuangan untuk menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Koefisien regresi variabel Loan Deposit Ratio LDR bertanda negatif mengindikasikan bahwa Loan Deposit Ratio LDR akan menurunkan
Return On Asset ROA, pengaruh tersebut juga signifikan yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5.
Sehingga Loan Deposit Ratio LDR berpengaruh dan signifikan terhadap Return On Asset ROA pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007 –
2012. Hasil penelitian ini sesuai dengan tori Pudjo 1999 yang menyatakan
LDR mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga pada Loan kredit atau sejenis kredit untuk
menghasilkan pendapatan atau perubahan laba. Jika dana pihak ketiga tidak tersalur atau iddle money akan mengakibatkan kehilangan
kesempatan mendapatkan bunga, pendapatan rendah dan perubahan laba menjadi rendah. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian
Vesadianti 2009 yang menyimpulkan bahwa variabel rasio likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas return on
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
asset. Sehingga
hendaknya perusahaan
dalam meningkatkan
profitabilitasnya dan menarik investor agar memperhatikan aspek Liquidity.
Rasio keuangan Net Interest Margin NIM untuk menghitung rentabilitas Earning merupakan rasio yang paling dominan pengaruhnya
terhadap Return On Asset ROA pada Bank BUMN di Indonesia, karena Net Interest Margin NIM memiliki nilai r
2
untuk variabel Net Interest Margin 0,549
2
sebesar 0.3014 yang menunjukkan bahwa kontribusi parsial variabel Net Interest Margin NIM terhadap Return On Asset ROA
adalah sebesar 30,14 dan sisanya sebesar 69,86 dijelaskan oleh variabelfaktor lain selain variabel Capital Adequancy Ratio CAR, Non
Performing Loan NPL, dan Loan Deposit Ratio LDR yang tidak dimasukkan dalam model.
4.5. Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang