tertular  sifilis  lagi,  seperti  anaknya  yang  pertama.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada kutipan 28.  Mata hari juga merasa kuatir karena sudah seminggu Cremer tidak
ada kabar, lihat kutipan 23. Selain itu, mimpi membuat Mata hari merasa sangat kuatir.  Mata  Hari  meyakini  bahwa  mimpinya  itu  merupakan  pertanda  buruk.
Mimpi  itu  memang  benar  membawa  dampak  buruk,  ternyata  kekasihnya  yang bernama Maslov tertembak. Hal ini dapat dilihat pada kutipan 34 dan 35.
Mata  Hari  banyak  mengalami  ketidaknyamanan,  hidupnya  selalu terganggu,  gelisah,  takut,  kuatir,  dan  rasa  kaget.  Perasaan-perasaan  demikian
membuktikan bahwa tidak terpenuhinya rasa aman pada diri Mata Hari. Ini semua akan  menimbulkan  suatu  konflik  karena  adanya  dorongan-dorongan  yang  saling
bertentangan untuk menguasai diri sehingga memengaruhi tingkah laku.
5.3 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Memiliki dan Cinta
Setiap orang pasti membutuhkan rasa memiliki dan cinta. Kebutuhan rasa memiliki dan cinta dapat dipenuhi dengan cara menggabungkan diri dengan suatu
kelompok  atau  perkumpulan.  Mereka  menjadi  termotivasi  oleh  kebutuhan  akan cinta  dan  keberadaan,  seperti  keinginan  untuk  berteman;  keinginan  untuk
mempunyai  pasangan  dan  anak;  kebutuhan  untuk  menjadi  bagian  dari  sebuah keluarga,  sebuah  perkumpulan,  lingkungan  masyarakat,  atau  negara.  Cinta  dan
keberadaan juga mencakup beberapa aspek dari seksualitas dan hubungan dengan manusia lain dan juga kebutuhan untuk memberi dan mendapatkan cinta Maslow
dalam Jess Feist  Gregory J. Feist, 2010:334.
Sebelum  memasuki  hari-hari  yang  menjadikan  dirinya  matang  dan  tegar melalui  peristiwa  pahit,  luka,  dan  pilu  karena  suaminya.  Mata  Hari  sudah
kehilangan  ibunya,  sejak  dia  berusia  14  tahun.  Mata  Hari  sangat  sedih  dan meratapi  itu  semua.  Walaupun  dia  sudah  tidak  mendapatkan  kasih  sayang  dari
ibunya,  Mata  Hari  harus  tegar  menghadapi  kenyataan  ini.  Air  mata  yang  dia teteskan  pun  tidak  pernah  akan  dapat  menolong  manusia.  Hal  ini  ditunjukkan
melalui kutipan berikut: 36
Ibuku wafat ketika aku berusia 14 tahun hlm. 18. 37
Tapi,  wai,  sebelum  aku  memasuki  hari-hari  matang  yang membentuk diriku menjadi tegar melalui peristiwa-peristiwa pahit,
luka,  dan  pilu  karena  suami  bernama  John  Rudolph  MacLeod, ibuku  keburu  pulang.  Aku  sedih,  meratap,  tapi  aku  sadar  airmata
tidak  pernah  menolong  manusia  bebas  dari  benci  ataupun  cinta. Pengetahuan ini akan menjadi cendramata ketegaran pada hari-hari
mendatang  yang  entah  bagaimana  wujudnya,  namun  yang  mesti aku  hadapi  dengan  pandai,  melebihi  cekatannya  tupai  meloncat  di
sembarang dahan dan ranting hlm. 20.
Pertama  kali  bercinta  dengan  suaminya  Ruud,  Mata  Hari  tersiksa  karena Ruud dalam memberikan cinta kepada istrinya seperti singa kelaparan. Mata Hari
tidak  pernah  mendapatkan  rasa  cinta  dan  kasih  sayang  yang  tulus  saat berhubungan  intim  dengan  suaminya  itu.  Hal  ini  ditunjukkan  melalui  kutipan
berikut: 38
Mula-mula  aku  tersiksa  pada  kali  pertama  kami  bercinta,  dan  itu akan menjadi gangguan konsentrasi setiap kami bersenggama. Aku
kewalahan, karena dia berlaku seperti singa lapar. Selalu,  menjelang  ejakulasi  dia  pasti  memagut  puting  payudaraku
dengan  cara  yang  amat  liar,  sehingga  maksud  hati  hendak  lebur dalam  kerjasama  cinta  yang  harmonis  sampai  mencapai  orgasme,
apa  daya  konsentrasiku  buyar  dan  harapanku  berantakan.  Dia bermain sendiri tanpa menghiraukan lawan mainnya. Sudah begitu,
dia  melakukannya  dengan  cepat  pula.  Jadi,  ketika  aku  berpikir
tentang  ‘lanjutkan‟  dia  malah  berpikir  tentang  ‘lebih  cepat  lebih baik‟ hlm. 29.
Selama menikah dengan Ruud, Mata Hari tidak pernah mendapatkan kasih sayang  yang  tulus  dari  suaminya.  Mereka  memang  saling  memiliki,  tetapi  rasa
cinta  dan  sayang  di  antara  mereka  tidak  ada.  Ruud  selalu  memperlakukan  mata Hari dengan sangat kasar, sehingga kekerasan dalam rumah tangga mereka selalu
terjadi. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut: 39
Tiba-tiba  aku  terpelanting.  Mata  berkunang-kunang.  Ruud  telah main  tangan.  Dia  tampar  aku.  Kuat  sekali.  Aku  terhuyung  ke
dinding.  Jatuh.  Terjerembab  di  lantai.  Selain  itu  aku  tidak  ingat apa-apa. Aku pingsan hlm. 33.
40 Dalam keadaan bingung, Ruud membentak, menyuruhku diam.
“Diaaam” Aku tak hirau. Aku terus menjerit-jerit. Dia menyeret tanganku dan
mengempas ke pintu hlm. 242.
41 Ruud masih nekat.
Dia kejar aku di jalan. Menangkap,
Aku melepas diri. Lari.
Dia kejar lagi. Dan dia berhasil menangkap aku.
Lantas,  sambil  memegang  dengan  kuat  kedua  lenganku,  dia mengguncang-guncangkan badanku hlm. 245
42 Selekasnya Ruud mengimbangi reaksi dan aksi. Dia menerjang dan
menampar  pipiku.  Saking  kuatnya,  dan  niscaya  itu  dirasuki  oleh marah  yang  makin  menyala  dan  dengki  yang  makin  mendidih,
maka  tamparannya  membuat  aku  terhuyung  lantas  jatuh  di  lantai hlm. 242
Mata  Hari  tidak  mendapatkan  cinta  dan  kasih  sayang  dari  suaminya  saat mengandung  anaknya  yang  kedua.  Suaminya  Ruud,  memanfaatkan  Nyai  Kidhal
untuk  bisa  bersetubuh  dengan  pembantunya  itu  dengan  alasan  supaya  tidak mengganggu  kehamilan  Mata  Hari.  Mata  Hari  sangat  kecewa,  seharusnya  Ruud
suka  cita  atas  kehamilan  Mata  Hari  dan  menjaganya,  bukan  berbuat  seperti  ini. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
43 Di  luar  akal  sehat,  di  saat  harusnya  Ruud  sukacita  karena  akan
punya  anak  lagi  dari  istri  yang  mencintainya,  malah  tanpa  rasa kagok  atau  canggung,  bisa-bisanya  dia  mengajukan  kemauannya-
bukan usul, bukan juga minta izin, tapi maklumat-bahwa dia ingin memanfaatkan  Nyai  Kidhal  untuk  semata-mata  bisa  bersetubuh
dalam  masa  berpantang  supaya  tidak  mengganggu  kehamilanku hlm. 65.
Mata  Hari  merasa  gelisah,  sehingga  di  dalam  menjalani  masa kehamilannya  dia  merasa  tidak  mendapatkan  kasih  sayang  dan  perhatian  dari
suaminya. Mata Hari merasakan hal seperti itu karena Ruud tidak selalu berada di samping  istrinya,  saat  Mata  Hari  mengidam.  Ruud  selalu  pergi  tanpa  memberi
kabar, sehingga Mata Hari tidak pernah mengerti kemana Ruud pergi. Padahal di saat  Mata  Hari  ngidam,  dia  sangat  ingin  ada  Ruud.  Secara  tidak  langsung,  Mata
Hari menginginkan Ruud berada di sisinya agar membuat dirinya merasa bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
44 Di mana Ruud ketika aku ngidam?
Hanya Ruud sendiri dan Tuhan yang tahu di mana dia pada waktu- waktu aku sangat membutuhkannya.
Diingat-ingat, selama ini belum pernah satu kali pun Ruud berjalan bersamaku dalam gerak-gerak badan di alun-alun Dam.
Dalam  keadaan  ngidam,  aku  gelisah  dan  gelagap,  ingin  misalnya melabraknya,  mencubitnya,  menjewernya,  bersamaan  dengan  itu
aku ingin juga misalnya dibelai-belai, dielus-elus, ditimang-timang hlm. 39.
Mata  Hari  tidak  pernah  mendapatkan  kasih  sayang  dan  cinta  dari  Ruud. Kehidupan  keluarga  mereka  sudah  tidak  ada  dengan  istilahnya  tanggungjawab
untuk  hidup  bersama.  Mereka  dulu  memang  merasa  saling  memiliki,  tetapi  rasa
memiliki sudah tidak ada rasa di antara mereka. Untuk itu, kata cerai merupakan jalan terbaik yang harus ditempuh. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
45 Seharusnya  aku  berkata,  bahwa  dalam  melamun  begini,  endapan
pikiran  tentang  kemungkinan-kemiungkinan  yang  telah  siap  aku hadapi  itu,  laras  dihubungkan  pada  kemauanku  yang  paling
mendasar,  bahwa  aku  harus  membuang  nama  Ruud  dari  dalam hatiku.  Jadi,
kalau kemungkinan-kemungkinan
yang aku
maksudkan ini harus aku hadapi,  maka biarlah itu menjadi  senjata ampuh  untuk  memperjelas  kemauanku  untuk  cerai  dengannya.
Bahwa  arti  cerai  harus  ditakar  dari  tidak  adanya  lagi  rasa tanggungjawab untuk hidup bersama hlm. 211.
Mata  Hari  saat  bermain  seks  tidak  pernah  mendapatkan  kepuasan  dari
suaminya, dia malah puas dengan lelaki-lelaki lain. Untuk itu, cinta dan kepuasan Mata  Hari  tidak  pernah  terletak  pada  suaminya.  Hal  ini  ditunjukkan  melalui
kutipan berikut: 46
Aku  biasa  bermain  seks  dengan  tuan-tuan  pejabat  Belanda  dari berbagai kedudukan di hotel-hotel itu.
Dengannya  aku  hendak  bilang,  dalam  mencari  kesenangan,  aku menemukan kepuasan.
Dengannya aku lupakan semua gambaran kebahagiaan masa silam demi kepuasan yang maujud pada masa kini.
Dengannya  aku  percaya  diriku  perempuan  karena  ada  sejumlah lelaki bukan suamiku yang menyempurnakan naluriku hlm. 272.
Mata Hari tiba di Belanda di kota kelahirannya langsung berjumpa dengan ayahnya.  Mata  Hari  kecewa  karena  ayahnya  tidak  menganggap  Non  sebagai
cucunya.  Ini  menunjukkan  bahwa  tidak  terpenuhinya  kebutuhan  memiliki  antara ayahnya  dengan  cucunya.  Mata  Hari  menjadi  tidak  tahan  akan  sifat  ayahnya  itu
karena  ayahnya  tidak  memberikan  perhatian  sedikit  pun  kepada  Mata  Hari  dan cucunya. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
47 Di Belanda aku langsung ke kota kelahiranku, Leuuwarden, jumpa
ayahku  yang  masih  setia  pada  satu-satunya  kesombongannya sebagai  pengusaha topi yang bangkrut.  Karenanya  aku tidak tahan
berlama-lama dengan orang yang berusaha mengalirkan mimpi dan frustasinya  padaku.  Aku  meninggalkanny.  Juga  aku  kecewa,  dia
tidak  melihat  anakku  sebagai  semestinya  seorang  kakek  kepada cucunya hlm. 341.
Sebagai seorang penari yang terkenal, Mata Hari merasakan  tidak adanya kebutuhan  memiliki  dalam  dirinya.  Ini  dikarenakan  anaknya  Non  tidak
bersamanya  lagi.  Saat  sidang  perceraian,  hakim  memutuskan  Non  dipercayakan kepada  ayahnya  Rudolph  John  MacLeod.  Mata  Hari  tidak  terima  dengan  semua
dan ini semua sangat mengganggu pikiran Mata Hari. Untuk itu, Mata Hari ingin bagaimana caranya merebut anaknya kembali. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan
berikut: 48
Perhatianku  untuk  bisa  segera  ke  Paris,  mengadu  untung  di  sana sebagai  penari  eksotik  yang  erotik,  tertunda  gara-gara  perhatianku
di  Amsterdam  sini terganggu oleh kemauan merebut  kembali Non hlm. 345.
Mata  Hari  sebagai  seorang  ibu  memiliki  anak  yang  sangat  dia  sayang. Akan  tetapi,  rasa  memiliki  anaknya  itu  tidak  dirasakannya  lagi.  Hal  ini  terjadi
karena Ruud selalu melarang Mata Hari bertemu dengan Non. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
49 Selama ini aku bolak-balik ke Nederland untuk mencoba bertemu
dengan Non, dan selalu tidak berhasil hlm. 385.
Di  antara  banyak  lelaki  yang  tidur  dengan  Mata  Hari,  hanyalah  kapten Maslov yang sangat dia cintai. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
50 Tapi,  hanya  satu  nama  saja  di  antara  sekian  puluh  nama  yang
membuat  hatiku  benar-benar  cinta,  yaitu  kapten  pilot  Rusia  yang bekerja untuk Prancis, Vadim Maslow hlm. 389.
51 Rasanya, di antara sekian banyak lelaki  yang pernah tidur dengan
aku, Maslov  inilah satu-satunya  yang telah membuat hatiku betul- betul percaya akan saktinya cinta. Aku baru merasakan cinta  yang
tulus dengannya hlm. 452
Kutipan 50 dan 51 merupakan bukti bahwa Mata Hari memang sangat sayang  kepada  kekasihnya  Maslov.  Mata  Hari  berkeinginan  hidup  berumah
tangga  dengan  Maslov.  Mata  Hari  ingin  memiliki  Maslov  sebagai  pendamping hidupnya  sampai  tua  nanti.  Akan  tetapi  takdir  berkata  lain,  Mata  Hari  tidak  bisa
memiliki Maslov. Mata Hari dan Maslov berpisah dan tidak pernah ketemu ketika perang telah terjadi. Saat Mata Hari berada di penjara, Mata Hari pun mengetahui
bahwa  kekasihnya  itu  tertembak.  Sebelum  Mata  Hari  divonis  mati,  dia  memang tidak  akan  pernah  bisa  bertemu  dengan  orang-orang  yang  disayanginya  seperti
Non dan Maslov. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut: 52
“Aku merasa seperti  terkutuk,” jawabku. “Tidak ada harapan lagi untuk  bertemu  dengan  orang-orang  tercinta,  putriku,  dan
kekasihku.” hlm. 544.
Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  tokoh  Mata  Hari  kurang mendapatkan  kasih  sayang.  Sebelum  Mata  Hari  menikah  dengan  Ruud,  ibunya
sudah pergi meninggalkan dia selama-lamanya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan 36-37.  Setelah  Mata  Hari  menikah  dengan  suaminya  Ruud,  Mata  Hari  kurang
mendapatkan  kasih  sayang  yang  tulus  dan  besar  dari  suaminya  itu.  Ruud  selalu menyiksa  Mata  Hari  dengan  kekerasan,  lihat  kutipan  39-42.  Selain  menyiksa
Mata Hari, Ruud selalu bermain belakang tanpa sepengetahuan Mata Hari. Hal ini dapat dilihat pada kutipan 43.
Mata  Hari  merasa  tidak  diperhatikan  saat  dia  menjalani  masa kehamilannya,  Ruud  tidak  memperhatikan  Mata  Hari  saat  dia  lagi  ngidam  44.
Mata  Hari  memiliki  suami,  tetapi  rasa-rasanya  secara  tidak  langsung  itu  hanya sebagai  status  saja.  Untuk  itu,  Mata  Hari  minta  cerai  dari  Ruud  karena  rasa
memiliki sudah tidak terasa lagi 45. Mata Hari pun akhirnya nekat bermain seks dengan lelaki-lelaki lain untuk
bisa  mendapatkan  kepuasan.  Itu  dilakukan  Mata  Hari  karena  dia  tidak  pernah mendapatkan  kepuasan  dan  cinta  dari  suaminya  sendiri,  lihat  kutipan  46.  Mata
Hari  pun  memiliki  seorang  anak,  tetapi  setiap  ingin  berjumpa  dengan  anaknya Non pasti tidak pernah bisa. Padahal berbagai usaha sudah Mata Hari untuk bisa
bertemu dengan anaknya Non, pasti selalu tidak berhasil 49. Tidak adanya rasa memiliki  dan  kurangnya  rasa  kasih  sayang  yang  di  dapat  Mata  Hari  membuat
tidak terpenuhinya rasa memiliki dan cinta.
5.4 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Penghargaan