Jalan-jalan dan cuci mata memang suatu kebutuhan fisiologis  yang harus terpenuhi untuk mencapai suatu kebahagiaan. Tetapi tidak dengan Mata hari, dia
malah menggerutu. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan 6. Mata Hari menantikan Cremer untuk membawakan uang. Cremer tak kunjung datang, padahal Mata Hari
menantikan  honorarium  hasil  menarinya.  Hal  ini  dapat  dilihat  dalam  kutipan  7- 8.
Jadi,  yang  menyebabkan  tidak  terpenuhinya  kebutuhan  fisiologis  pada tokoh Mata Hari adalah Mata Hari tidak punya papan saat dia ada masalah dengan
Ruud,  uang  yang  akan  digunakan  untuk  membangun  rumah  di  dekat  Borobudur dan membangun rumah tangga dengan Maslov hanyalah sebuah impian yang tak
bisa terwujud 10-12 karena uang Mata Hari disita bank 13. Selain itu, air juga merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi. Tetapi tidak dengan Mata Hari, saat
di penjara air sangat begitu sulit di dapat 14.
5.2 Tidak terpenuhinya Kebutuhan akan Rasa Aman
Setiap  orang  membutuhkan  rasa  aman  dalam  kehidupannya  untuk mencapai  kebahagiaan.  Kebutuhan  rasa  aman  ini  meliputi  keamanan  fisik,
stabilitas,  ketergantungan,  perlindungan,  dan  kebebasan  dari  kekuatan  yang mengancam.  Kebutuhan  akan  hukum,  ketenteraman,  dan  keteraturan  juga
merupakan  bagian  dari  kebutuhan  akan  keamanan  Maslow  dalam  Jess  Feist Gregory J. Feist, 2010:333.
Mata Hari merasakan ketidaknyamanan di dalam keluarga, karena ayahnya selalu  berlaku  kasar  terhadap  ibunya.  Ayahnya  merasa  sangat  terhina,  setelah
usahanya membuat topi itu bangkrut. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut: 15
Ibu tidak tahan didera geram oleh tenahak ayahnya. Ayah merasa sangat  terhina  karena  usahanya  membuat  topi  sudah  di  tepian
bangkrut, terkalahkan oleh saingan topi-topi pabrikan yang diimpor dari  Jerman,  Prancis,  bahkan  Amerika  yang  lebih  bagus.  Dan,
apabila  bangkit  rasa  marah  karena  getirnya,  ayah  memilih  mabuk, lantas  ujungnya  gampang  main  tangan  terhadap  ibu.  Ibu  sendiri
terlalu nrimo ini sifat-sifat Jawa dalam kepribadiannya sehingga dia kurang berani untuk menjadi tegas terhadap Ayah hlm. 19.
Desas-desus  yang terjadi pada Ruud, membuat Mata Hari merasakan rasa tidak  aman  dalam  hidupnya.  Desas-desus  itu  menceritakan  di  mana  keberadaan
Ruud. Mata Hari pun mengaku bahwa pikirannya terusik  dan membuat  perasaan Mata Hari menjadi terganjal. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
16 Ada  desasdesus  yang  sampai  di  telingaku  tentang  di  mana  Ruud,
tapi seperti semua desasdesus itu biasa disebarkan oleh orang yang iri  dan  benci  kepada  seseorang,  maka  aku  merasa  tidak  perlu
memberi  telinga  terhadap  omongkosong  penganggur,  walaupun  di balik  itu  semuanya  aku  harus  mengaku,  bahwa  nyata  pikiranku
terusik dan perasaanku terganjal hlm. 39.
Selain  desasdesus  tentang  suaminya  Ruud,  Mata  Hari  juga  mendengar bisik-bisik  dari  orang-orang  bahwa  anakku  lahir  tidak  sehat.  Hal  ini  membuat
Mata Hari sangat terganggu dan tawar hati dengan adanya berita seperti itu. Untuk sementara ini, Mata Hari tidak akan peduli dengan adanya bisik-bisik itu. Hal ini
ditunjukkan melalui kutipan berikut: 17
Namun, di saat bangga, tak urung aku tawar hati juga. Ada bisik- bisik  orang  yang  sampai  pula  di  telingaku,  bahwa  anakku  lahir
tidak  sehat,  dibayang-bayangi  jejak  kelakuan  ayah  anak  itu  yang nakal hlm. 46.
Saat  melakukan  perjalanan  ke  Indonesia,  Mata  Hari  merasakan ketidaknyamanan  yang terjadi  pada dirinya. Memasuki Terusan Suez, Mata Hari
dan  suaminya  selalu  mengalami  perselisihan.  Padahal  perselisihan  yang  terjadi antara  Mata  Hari  dan  Ruud  sangat  sepele,  tetapi  dibuat  besar.  Masalahnya  yang
terjadi  ketika  Mata  Hari  ikut  menari  dengan  kelompok  gypsy  yang  menghibur penumpang di dalam kapal. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
18 Memasuki Terusan Suez yang panjangnya 190 kilometer ini, terjadi
benih  perselisihan  antara  pendiriannya  dengan  pendirianku  yang nyata tidak laras. Asalnya sepele buatku tapi jangak buatnya hlm.
48.
Di dalam kapal Ruud masih tidak terima, Ruud malah memaki-maki Mata Hari.  Akhirnya  Mata  Hari  berteriak,  menghardik,  dan  menyuruhnya  memaki-
maki. Secara tidak langsung batin Mata Hari sangat terganggu, dia merasa sangat capek  apalagi  anaknya  menangis  terus.  Keadaan  seperti  ini  menunjukkan  tidak
terpenuhinya rasa aman yang ada pada diri Mata Hari. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
19 Akhirnya,  tiba  di  Laut  Merah  kira-kira  di  tempat  dulu  kala  Nabi
Musa  menyeberangkan  Yahudi-Yahudi  kepalabatu  dari  Mesir  ke Arabia aku berteriak, menghardik, menyuruhnya berhenti memaki-
maki. Aku capek mendengar mulutnya meleter seperti bebek.
Di samping itu aku pusing karena anakku terus menangis. Teriakanku yang histeris, sepanjang rentang suara yang berpusat di
perut,  karuan  membuatnya  tercengang.  Dengan  sendirinya  dia terdiam hlm. 51.
Mata Hari kewalahan ketika bersetubuh dengan Ruud saat berada di dalam kamar kapal. Dia kewalahan karena Ruud selalu meminta dengan paksa, padahal
posisi  Mata  Hari  masih  meneteki  anaknya  Norman  John.  Ini  semua  membuat
Mata Hari merasa  gelisah dan cemas. Ruud tidak pernah mengerti akan keadaan istrinya yang sedang repot meneteki anaknya sendiri. Hal ini ditunjukkan melalui
kutipan berikut: 20
Di dalam kamar kapal yang oleng di atas Laut Mediterania sebelum memasuki  Port  Said  di  mulut  Terusan  Suez,  Ruud  meminta
bersetubuh,  padahal  aku  masih  meneteki  Norman  John.  Aku kewalahan, sebab selalu kata ‘minta‟ baginya adalah ‘paksa‟, dan
kelakuannya  awet  seperti  singa  lapar.  Kayaknya,  untuk  urusan seks, dia harus dibilang sakit jiwa hlm. 48.
Di  sisi  lain  Mata  Hari  pun  merasa  gugup  saat  bertemu  dengan  Cremer. Mata Hari merasa gugup karena sifat Cremer hanya pura-pura polos dan tentu saja
ini  akting.  Cremer  bersifat  ingin  menunjukkan  kesan  seorang  ayah  kepada anaknya,  padahal  dia  ingin  melihat  payudara  Mata  Hari.  Secara  tidak  langsung
keadaan  ini  membuat  Mata  Hari  merasa  terganggu.  Hal  ini  ditunjukkan  melalui kutipan berikut:
21 Cremer  memegang  kedua  tanganku.  Sepintas  kelihatannya  dia
hendak  menunjukkan  kesan  seorang  ayah  kepada  anak.  Tapi  aku tidak yakin sikap ini polos. Aku malah yakin itu akting. Alasannya,
dia  melakukan  ini  sembari  makin  penasaran  mau  melihat payudaraku. Bersamaaan dengan itu terasa juga getaran tertentu di
tangannya yang membuatku gugup hlm. 101.
Secara  tidak  langsung  Mata  Hari  merasa  takut  karena  anaknya  yang pertama cacat terjangkit virus sifilis gara-gara kenakalan ayahnya. Hati Mata Hari
serasa terbakar, dia sangat kaget akan keadaan yang menimpa anaknya itu. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
22 “Maaf.  Anak  Anda  cacat  terjangkit  kenakalan  ayahnya.  Suami
Anda itu terjangkit darah kotor. “Apa?”
“Maaf sekali lagi. Ayah anak Anda yang pertama ini tertular sifilis, penyakit yang dibawa dari pelacur-
pelacur.” Hatiku  terbakar.  Dalam  keadaan  begini  tidak  ada  satu  pun  huruf
yang bisa keluar dari mulutku hlm. 167.
Pikiran Mata Hari merasa tidak tenang karena tidak ada kabar dari Cremer. Biasanya Cremer selalu  datang ke rumahnya, tetapi  kali ini Cremer tidak pernah
datang  lagi  ke  rumahnya.  Ini  semua  membuat  Mata  Hari  kuatir,  di  manakah Cremer saat ini. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
23 Sekembali  di  Batavia,  seminggu,  sampai  jalan  dua  minggu,  tidak
ada kabar dari Cremer. Kenapa Cremer tidak datang lagi di rumahku? hlm. 223.
Sampai  di  depan  rumahnya  Mata  Hari  kaget  banyak  tetangga  datang  ke rumahnya.  Ternyata  di  dalam  rumahnya,  Norman  John  sudah  tergeletak  kaku
dengan  mata  mendelik.  Mata  Hari  merasa  takut  dan  kaget  akan  kejadian  yang dilihatnya. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
24 Sesampai di dekat rumah, aku syak, jantung berdebar. Terlihat di
depan  rumahku,  dua-tiga  orang  tetangga  berdiri  memandangku dengan wajah prihatin hlm. 227.
25 Karuan dadaku terguncang seperti ditumbuk ulu.
Aku  segera  masuk  ke  dalam  rumah.  Di  dalam  aku  lihat  Mamah sedang  ngelokro  di  lantai,  ketakutan,  menghadap  ke  sofa  di  mana
Norman John tergeletak kaku dengan mata mendelik hlm. 227.
Nyai Kidhal adalah babu Mata Hari dulu saat di Ambarawa. Dia datang ke tempat Mata Hari untuk memberi tahu dan meminta maaf atas kematian Norman
John. Nyai kidhal mengatakan sejujurnya kepada Mata Hari, bahwa Norman John mati  karena  adiknya  Nyai  Kidhal  yang  memberi  racun  di  dodol.  Dodol  tersebut
seharusnya  buat  Ruud,  tetapi  malah  dimakan  Norman  John.  Mata  Hari  sangat
kaget  dengan  adanya  kejadian  tersebut.  Hal  ini  ditunjukkan  melalui  kutipan berikut:
26 Aku kaget, seperti terhenti nafasku, tapi aku tidak bisa berkata apa-
apa.  Aku  termangu  beberapa  saat.  Badanku  berkeringat.  Padahal rasanya tangan dan kakiku dingin hlm. 235.
Kejadian  pada  kutipan  26  membuat  Mata  Hari  merasa  tidak  terima dengan kejadian  yang telah menimpa Norman John. Hal  ini membuat  Mata Hari
merasa  tidak  nyaman  karena  harus  kehilangan  anaknya.  Apalagi  setelah mendengar  pengakuan  Nyai  Kidhal,  bahwa  saat  ini  dia  sedang  hamil  buah
cintanya dengan Ruud. Secara tidak langsung dengan adanya peristiwa ini , Mata Hari  merasa  tidak  aman  dengan  kehidupannya.  Hal  ini  ditunjukkan  melalui
kutipan berikut: 27
“Adik  saya  marah,  dan  adik  saya  bermaksud  membunuh  Ndoro Tuan,  sebab  Ndoro  Tuan  menghamili  saya,  dan  Ndoro  tidak  mau
tanggungjawab.” Aku lemas.
Kelenger. Lama aku seperti orang ombak.
Pening,  penat,  bagai  di  dalam  kapal  yang  berpusing  oleh  badai angin-lembubu hlm. 236.
Mata  Hari  ingin  cerai  dari  Ruud  suaminya  itu.  Dia  sudah  trauma  dengan kejadian-kejadian kekerasan yang dilakukan oleh Ruud. Selain itu, Mata hari takut
tertular sifilis. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut: 28
Diamku ini membuat PM yang memeriksa mengajukan pertanyaan yang mengarah sebagai jembatan.
“Jadi Anda ingin cerai?” katanya kepadaku. Sekalian  jawabanku  menutup  celah  bagi  alternatif-alternatif
omongkosong.
Kataku, “Aku sudah trauma. Aku takut kalau nanti aku tertular lagi sifilis.” hlm. 252
Tiba di  rumah Mata  Hari  deg-degan karena anaknya  Non tidak berada di dalam kamarnya. Akhirnya Mata Hari pergi ke loteng, ternyata Non dan Mamah
di kunci di kamar. Secara tidang langsung keadaan ini membuat Mata Hari merasa kuatir dan cemas. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
29 Buru-buru  aku  masuk  kembali  ke  dalam  rumah,  melihat  keadaan
kamar Non, apakah anakku aman di ranjangnya. Aku deg-degan. Ternyata Non tidak di situ.
Segera aku naik ke loteng, menggedor pintu kamar Mamah di situ. Aku pot-potan. Ternyata kamar Mamah terkunci.
“Pintu  ini  dikunci  dari  luar,  Nyonya,”  kata  Mamah  di  dalamnya hlm. 280.
Saat  berada  di  kantor  redaksi  Bandera  Wolanda,  Mata  Hari  bertemu dengan  Perkins.  Perkins  adalah  orang  Inggris  dan  ia  seorang  pengusaha.  Tetapi
berpacaran  dengan  Perkins,  Mata  Hari  merasakan  ketidaknyamanan.  Perkins merupakan  orang  yang  senang  ke  gereja,  padahal  Mata  Hari  merupakan
vrijdenker.  Mata  Hari  tidak  suka  dipaksa-paksa  untuk  ke  gereja.  Hal  ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
30 Alasan  yang terakhir ini membuatku  sumpeg. Karena  aku merasa
dipaksa-paksa. Aku bilang, “Jangan minta aku mengubah keyakinan. Gereja bukan
tempatku.” hlm. 315.
Secara resmi Mata Hari memang belum cerai dari Ruud suaminya. Untuk itu,  keadaan  ini  membuat  Mata  Hari  tertekan  dan  membuat  hidup  tidak  bebas.
Secara  tidak  langsung  Mata  Hari  mempunyai  rasa  takut  dan  ragu.  Hal  ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
31 “Bukankah selama ini kau sudah bebas juga melakukan apa  yang
kau mau?” “Belum. Belum sepenuhnya bebas. Mana bisa aku bilang bebas tapi
keadaanku  tertekan?  Dengan  cerai  resmi,  aku  bebas  dalam  arti tidak dibebani rasa ragu dan rasa takut-takut. Rasa ragu dan takut-
takut itu membunuh dorongan kreatif.” hlm. 320.
Tiba di Jerman, Mata Hari ditangkap oleh polisi karena diduga membunuh lelaki  yang  tidak  dikenal  di  dalam  kereta.  Padahal  Mata  Hari  tidak  tahu  tentang
kejadian  yang menimpa  lelaki  itu. Akhirnya, Mata Hari dibawa ke kantor polisi. Mata  Hari  dibawa  paksa  oleh  polisi  itu  dengan  cara  ditarik  lengan.  Perlakuan
polisi  ini  membuat  Mata  Hari  merasa  tidak  nyaman  atas  perbuatan  yang dilakukannya. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
32 Polisi yang pertama menarik lenganku, supaya aku cepat meloncat
dari  keretaapi  ke  peron.  Dan  polisi  yang  satunya  lagi  mendorong aku dari punggungku.
“Cepat turun,” katanya. Aku mengempas tangan polisi itu sambil menghardiknya.
“Jangan tarik tanganku,” kataku. Dia  tidak  peduli.  Dia  malah  menarik  kuat-kuat  supaya  aku  cepat
meloncat dari atas keretaapi ke bawah hlm. 404.
Mata Hari sudah berada di Paris karena dia mengaku takut di Berlin dalam keadaan perang. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
33 “Aku tidak tahu kau sudah kembali di Paris,” katanya.
“Aku takut berada di Berlin dalam keadaan perang.” hlm. 443.
Mata Hari merasa kuatir akan mimpinya yang terjadi karena mimpinya itu bermakna  buruk.  Mata  Hari  bermimpi  bertemu  dengan  Maslov  kekasih  yang
dicintai. Selain itu, saat perjalanan dari Spanyol ke Prancis Mata Hari juga merasa
kuatir akan keadaan Maslov karena kekasihnya itu tertembak. Hal ini ditunjukkan melalui kutipan berikut:
34 Sepanjang  perjalanan  dari  Spanyol  ke  Prancis  pikiranku  tegang.
Pertanyaan  demi  pertanyaan  yang  tak  terjawab,  semua  dalam bingkai  rasa  kuatir  akan  keadaan  Maslov,  terus  berpusing  di
kepalaku hlm. 522.
35 Aku  kuatir,  tidak  berani  mengaku,  jangan-jangan  mimpiku  yang
terakhir itu –berjalan turun dari puncak candi- mengandung makna
buruk yang sekarang aku hadapi ini hlm. 522.
Semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kejadian dan permasalahan yang  menimpa  tokoh  Mata  Hari,  membuat  dirinya  merasa  tidak  aman  dalam
kehidupannya.  Banyak  masalah  yang harus dihadapi  oleh Mata Hari. Saat  masih tinggal  dengan  ayah  dan  ibunya,  Mata  Hari  sudah  merasakan  ketidaknyamanan
dalam  keluarganya.  Hal  ini  terjadi  karena  perlakuan  kasar  ayahnya  terhadap ibunya, hal ini dapat dilihat pada kutipan 15.
Rasa tidak aman juga terjadi ketika adanya desas desus tentang keberadaan suaminya,  lihat  kutipan  16.  Selain  itu,  ada  berita  yang  mengabarkan  anaknya
yang  pertama  itu  cacat.  Ini  membuat  pikiran  Mata  Hari  sangat  terganggu,  lihat kutipan 17.
Mata Hari dan Ruud pergi ke Indonesia, tetapi di dalam perjalanan mereka berdua  selalu  berselisih.  Ini  sangat  mengganggu  ketidaknyamanan  dalam
perjalanan, lihat 18-20. Selain rasa tidak aman, perasaan gelisah dan cemas juga terjadi pada diri Mata Hari dalam menghadapi sikap Ruud.
Perasaan  takut  juga  dihadapi  Mata  Hari,  apalagi  dia  mengetahui  bahwa anaknya  yang  pertama  terkena  penyakit  sifilis  22.  Di  hadapan  PM  Polisi
Militer  Mata  Hari  memutuskan  untuk  cerai  dengan  Ruud  dengan  alasan  takut
tertular  sifilis  lagi,  seperti  anaknya  yang  pertama.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada kutipan 28.  Mata hari juga merasa kuatir karena sudah seminggu Cremer tidak
ada kabar, lihat kutipan 23. Selain itu, mimpi membuat Mata hari merasa sangat kuatir.  Mata  Hari  meyakini  bahwa  mimpinya  itu  merupakan  pertanda  buruk.
Mimpi  itu  memang  benar  membawa  dampak  buruk,  ternyata  kekasihnya  yang bernama Maslov tertembak. Hal ini dapat dilihat pada kutipan 34 dan 35.
Mata  Hari  banyak  mengalami  ketidaknyamanan,  hidupnya  selalu terganggu,  gelisah,  takut,  kuatir,  dan  rasa  kaget.  Perasaan-perasaan  demikian
membuktikan bahwa tidak terpenuhinya rasa aman pada diri Mata Hari. Ini semua akan  menimbulkan  suatu  konflik  karena  adanya  dorongan-dorongan  yang  saling
bertentangan untuk menguasai diri sehingga memengaruhi tingkah laku.
5.3 Tidak Terpenuhinya Kebutuhan akan Memiliki dan Cinta