mengamati lama dan kecepatan. Dan persepsi sendiri juga membutuhkan waktu.
3. Dunia persepsi itu berstruktur menurut berbagai objek persepsi. Berbagai
keluhan yang kurang lebih berdiri sendiri menampakkan diri. 4.
Dunia persepsi adalah suatu dunia yang penuh dengan arti. Mepersepsi tidaklah sama dengan mengonstartir benda dan kejadian tanpa makna. Yang
kita persepsi selalu merupakan tanda-tanda, ekspresi-ekspresi, benda-benda dengan fungsi, relasi-relai yang penuh arti serta kejadian-kejadian.
Mulyana, 2005 : 470
2.1.1.3. Proses Persepsi
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama, yakni : 1.
Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai
arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti pengalaman masa lalu, system nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan
keceerdasan. Interpretasi juga tergantung pada seseorang untuk mengadakan pengategorian informasi yang diterimanya yaitu, proses mereduksi informasi
yang kompleks menjadi sederhana.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku
sebagai reaksi. Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai. Sobur, 2003 : 447
2.1.1.4. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi menurut Alex Sobur, 2003 : 449 1.
Terjaadinya Stimulasi Alat Indra Pada tahap pertama, alat-alat indera kita akan dirangsang. Setiap individu
pasti memiliki kemampuan penginderaan untuk merasakan stimulus rangsangan , Walaupun kadang tidak selalu digunakan.
2. Stimulasi Terhadap Alat Indera Diatur
Pada tahap kedua, rangsangan terhadapa alat indera diatur menurut berbagai prinsip. Salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip Proksimitas
Proximity atau kemipripan, sedangkan prinsip lain adalah kelengkapan Closure atau kita mempersepsikan gambar atau pesan yang dalam
kenyataan tidak lengkap sebagai gambar atau pesan yang lengkap. Apa yang kita persepsikan, juga kita tata kedalam suatu pola yang bermakna bagi kita,
pola ini belum tentu benar atau salah dari segi objektif tertentu. 3.
Stimulai Alat Indera Ditafsirkan-Dievaluasi
4. Langkah ketiga adalah penafsiran dan evaluasi yang tidak semata-mata
didasrkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, system nilai, keyakinan,
keadaan fisik dan emosi pada saat itu, dan sebagainya yang ada pada diri kita. Karena walaupun kita semua sama-sama menerima sebuah pesan, cara
masing-masing orang menafsirkan mengevaluasinya adalah tidak sama.
2.1.1.5. Unsur-unsur Budaya yang Mempengaruhi Persepsi