Take Him Out Indonesia

Pencahayaan adalah teknik pencahayaan di studio tempat acara berlangsung, sehingga dapat memberikan kesan mencekam, dramtis dan ceria. 7. Sound Efek Sound efek adalah bagian aransemen music yang melatar belakangi suatu tampilan aksi di panggung dengan suara yang dihasilkan.

2.1.5 Take Him Out Indonesia

Take Him Out Indonesia merupakan reality show yang bertajuk pencarian jodoh, Take Him Out merupakan versi lain dari Take Me Out Indonesia, program yang tayang perdana 2 Agustus 2009 tayang secara regular setiap Hari Rabu pukul 20.30 WIB program ini dikemas dalam sebuah paket 2,5 jam yang menghibur, lucu dan sangat attractive. Akan ada 30 pria tampan Indonesia, di balik podium set Take Him Out Indonesia, menunggu untuk memilih dan dipilih perempuan impiannya, satu dari tujuh perempuan yang ada. Dengan latar belakang profesi yang berbeda, karakter berbeda dan tipe perempuan pun berbeda, pilihan yang sangat menjanjikan buat para pencari pasangan. Perempuan-perempuan ’super woman’ telah mempersiapkan diri untuk bertemu sang pangeran. Tidak hanya cantik, mereka adalah perempuan mandiri dan pintar tentunya. Yang berbeda dari Take Me Out Indonesia adalah, di Take Him Out Indonesia, perempuan-perempuan cantik ini berhak membuat keputusan. Mereka boleh tidak memilih, meski harus pulang tanpa mendapatkan pasangan. Beberapa set perkenalan diatur dengan sedemikian rupa, awal adalah tahap untuk perkenalan, peserta perempuan memperkenalkan diri dengan cara menyebutkan identitas dan pekerjaannya, tahap kedua peserta perempuan memperlihatkan berbagai performance atau bakat yang dimiliki oleh masing- masing peserta, tahap ketiga peserta perempuan mengutarakan berbagai pengalaman hidupnya. Dalam setiap tahap pria di balik podium dipersilahkan untuk menentukan pilihan untuk tetap menyalakan lampu ataupun mematikan lampu. Setelah proses perkenalan tersebut selesai, maka segmen selanjutnya adalah pertanyaan, pertanyaan diajukan oleh peserta perempuan yang ditujukan untuk peserta pria di belakang podium yng lampunya masih menyala. Setelah tersisa satu peserta pria dengan lampu podium yang menyala maka, peserta perempuan dipersilahkan untuk menentukan bersedia menerima ataupun tidak. Rizal Syahdan dan Yuanita Christiani didaulat untuk membawakan Take Him Out Indonesia, menjadi ikon dari kontestan pria dan perempuan yang tampil maskulin dan cantik tentunya. Pasangan terpilih di Take Him Out Indonesia, akan mendapat wejangan-wejangan dari penasihat cinta, Meike Rose sang fortune teller. Mereka yang telah mendapatkan pasangan di Take Him Out Indonesia diharapkan tidak hanya sebatas memiliki ketertarikan satu sama lain, tapi juga memiliki chemistry yang kuat. Hal tersebut yang akan menentukan apakah mereka menjadi pasangan terbaik. Chemistry challenge yang harus dilalui pasangan terpilih akan dinilai oleh Dewan Cinta, dan hanya ada satu pasangan di setiap episodenya, yang berhak mendapatkan hadiah menarik dari Take Him Out Indonesia. Untuk menjadi kontestan Take Him Out cukup mudah, pria single usia 20- 40 tahun, tidak terikat pernikahan dan pastinya menarik secara fisik. www.takehimoutindonesia.com Dari awal tayang sampai dengan sekarang Take Him Out Indonesia memiliki rating tertinggi dibandingkan dengan acara reality show yang lain. Yakni dengan rating 5,4 dan sharing 20,5. http:www.agbnielsen.net a. Teori Atribusi Atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan tujuan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. Baron dan Byrne, 1979 Rakhmat 2002 : 93 . Teori atribusi dikemukakan untuk mengembangkan penjelasan mengenai cara-cara kita menilai seorang berlainan, bergantung pada makna, apa yang kita kaitkan pada perilaku tertentu. Pada dasarnya teori itu mengemukakan bahwa apabila kita mengamati perilaku individu, kita berusaha menentukan apakah perilaku tersebut disebabkan oleh factor internal ataupun eksternal. Meski demikian, penentuan tersebut sebagian besar tergantung pada tiga factor : a keunikan, b consensus, c konsistensi. Robbin, 2008 : 171-172 . b. Kerangka Berpikir Perempuan dalam kontruksi social, menyebutkan bahwa kaum perempuan harus lemah lembut, maka sejak kecil, sosialisasi tersebut mempengaruhi perkembangan emosi, visi dan ideology kaum perempuan, serta pembangunan fisik dan biologis mereka. Perempuan setidaknya berdiam diri di rumah tapi bukan berarti tidak boleh keluar rumah, perempuan harus memiliki kehormatan dan harga diri yang tinggi, bukan mencari jodoh di luar dan mengeksploitasi diri sehingga dipandang negatif oleh masyarakat. Kaum Perempuan selalu menjadi sasaran intervensi tayangan TV dengan berbagai macam corak ragam acaranya. Kaum perempuan memperlakukan sajian televisi sebagai barang konsumsi indrawi semata Kebutuhan fisiologis dan psikologis . Dalam sejarah masyarakat industri, hubungan antara media massa dan perempuan memiliki peran cukup penting. Polemik yang merujuk pada pergeseran makna peran perempuan dalam kehidupan social membawa keterlibatan media massa yang semakin luas dan erat. Baria, 2005 : 3 Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atau suatu individu terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Adapun kerangka berpikir tersebut adalah sebagai berikut : Penalaran Rangsangan Persepsi Pengenalan Tanggapan Perasaan Variabel psikologis diantara rangsangan dan tanggapan BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data sudah terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukan banyaknya kuantitas data. Kriyantono, 2008 : 56 Menurut Rakhmat 2004 : 24 , penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk beberapa hal, diantaranya adalah : 1. Menidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. 2. Membuat perbandingan atau evaluasi. 3. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghaadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Dokumen yang terkait

Tayangan “Take Me Out Indonesia” Dan Persepsi Karyawan USU(Studi Korelasional Tentang Tayangan “Take Me Out Indonesia” di Indosiar Dan Persepsi Karyawan Biro Rektor USU Medan Dalam Pemilihan ‘Pasangan Hidup’)

3 99 154

PERSEPSI ANGGOTA POLWIL TENTANG PROGRAM ACARA DATING SHOW ”TAKE ME OUT INDONESIA“ DI INDOSIAR(Studi pada Anggota Samapta Polwil Malang Angkatan 2007)

0 4 2

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEREMPUAN BERTATO (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Perempuan Bertato).

4 8 92

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar).

1 3 129

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar).

0 0 129

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar).

0 1 81

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESERTA PEREMPUAN DI DALAM TAYANGAN ACARA TAKE HIM OUT INDONESIA DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Perempuan Surabaya Terhadap Peserta Perempuan Dalam Tayangan Acara Take Him Out Indonesia Di Indosiar)

0 0 20

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar) SKRIPSI

0 0 18

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar)

0 0 25

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar)

0 0 25