Karikatur Kritik Sosial dan Politik

12 Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa mdia cetak dan elektronik. Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa yang dihasilkan oleh teknologi modern. Nurudin, 2007:4 Secara teoritis, berbagai media massa memiliki fungsi sebagai saluran informasi, saluran pendidikan, dan saluran hiburan, namun kenyataannya media massa memberikan efek lain di luar fungsinya itu. Efek media massa tidak hanya mempengaruhi sikap seseorang namun pula dapat mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat. Berkaitan dengan efek media massa maka salah satu media massa yang juga dapat memberikan efek kepada khalayaknya adalah surat kabar. Surat kabar merupakan kumpulan dari berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak ke dalam lembaran kertas ukuran plano yang diterbitkan secara teratur, bias terbit setiap hari atau seminggu satu kali Djuroto, 2002:11.

2.1.3. Karikatur

Karikatur adalah deformasi berlebihan atas wajah seseorang, biasanya orang terkenal, dengan “mempercantiknya” dengan penggambaran ciri khas lahiriahnya untuk tujuan mengejek. Sudarta, 1987 dalam Sobur, 2006:138 Senada dengan Sudarta, Pramono berpendapat bahwa sebetulnya karikatur adalah bagian dari kartun opini, tetapi kemudian menjadi salah 13 kaprah. Karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik, dan sebagainya berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain, kartun yang membawa pesan kritik sosial, yang muncul di setiap penerbitan surat kabar adlaah political cartoon atau aditorial cartoon, yakni versi lain dari editorial, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang disebut sebagai karikatur. Sudarta, 1987 dalam Sobur, 2006:139 Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. Karikatur adalah produk suatu keahlian seorang karikaturis, baik dari segi pebngetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaiamana dia memilih topik isu yang tepat. Sumandiria, 2005:8 Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat. Dikatakan kritik sehat karena penyampaiannya dilakukan dengan gambar-gambar lucu dan menarik. Sobur, 2006:140

2.1.4. Kritik Sosial dan Politik

Indonesia terbangun ketika budaya tulis sudah menyebar luas, ketika segala tata kehidupan dirumuskan dengan secara tertulis, ketika kompleksitas informasi ditampung dalam tulisan baik dalam bentuk buku, 14 majalah, maupun surat kabar, ketika industri percetakan telah mampu memperbanyak segala macam tulisan dan menyebarkan ke berbagai lingkungan masyarakat, ketika mengetahui huruf tersebar semakin luas melalui pendidikan moderen dan yang tidak kalah pentingnya, ketika bahasa Indonesia sudah diterapkan sebagai bahasa nasional, ketika segala bentuk tulisan sebagian besar menyampaikan berbagai informasi melalui bahasa Indonesia, serta ketika bahasa Indonesia dijadikan sebagai media resmi pendidikan masional dan sebagai alat komunikasi dalam birokrasi Mas’oed, 1999:42. Dengan demikian melestarikan atau mempertahankan kritik terselubung dalam konteks budaya yang tidak lagi menopangnya, sama saja dengan membunuh eksistensi kritik sebagai institusi sosial yang lahir dari kebutuhan pengembangan hidup bersama manusia. Dalam konteks budaya tulis, budaya modern materialistis yang berpenopang pada budaya tulis diatas, pembangunan, penembangan dan penyebaran kritik sama statusnya dengan pembangunan, pengembangan dan penyebaran budaya kritik itu sendiri. Dalam beberapa pengertian kritik sosial mengandung konotasi negatif seperti celaan, namun kata kecaman mengandung kemungkinan arti yang positif yaitu dukungan, usulan atau saran, penyelidikan yang cermat Mas’oed, 1999:36. Definisi kritik menurut kamus Oxford adalah “one who appraises literary or artistic work ” atau suatu hal yang membentuk dan memberikan penilaian untuk menemukan kesalahan terhadap sesuatu. Kritik 15 awalnya berasal dari bahasa Yunani Kritike = pemisahan, krinoo = memutuskan dan berkembang dalam bahasa Inggris “critism” yang berarti evaluasi atau penilaian tentang sesuatu. Sementara sosial adalah suatu kajian yang menyangkut kehidupan manusia dalam bermasyarakat seperti interaksi sosial, gaya hidup masyarakat, perubahan sosial, yang terkait dengan kehidupan sosial masyarakat. Sehingga kritik sosial, yang terkait dengan kehidupan sosial masyarakat dapat diartikan sebagai evaluasi atau penilaian yang menyangkut kehidupan dalam bermasyarakat menciptakan suatu kondisi sosial yang tertib dan stabil Santoso, 1986 :7. Dalam kritik sosial, pers dan politik Indonesia, kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sumber kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam konteks inilah kritik sosial merupakan salah satu unsur penting dalam memelihara sistem sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai wahana untuk konservasi dan reproduksi sebuah sistem sosial atau masyarakat Akbar, dalam Masoed, 1999 : 47. Kritik sosial juga dapat berarti sebuah inovasi sosial. Dalam arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru, sembari menilai gagasan lama, untuk suatu perubahan sosial Masoed, 1999 : 48. Kritik sosial dalam kerangka yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif, status quo dalam masyarakat untuk perubahan sosial. Kritik sosial dalam pengertian ini sering muncul ketika masyarakat 16 atau sejumlah orang atau kelompok sosial dalam masyarakat menginginkan suasana baru, suasana yang lebih baik dan lebih maju atau secara politis, suasana yang lebih demokratis dan terbuka. Perspektif kritik sosial yang demikian lebih banyak dianut oleh kaum kritis dan strukturalis. Mereka melihat kritis sosial adalah wahana komunikatif untuk suatu tujuan perubahan sosial Masoed, 1999 : 49. Suatu kritik sosial selalu menginginkan perbaikan, ini berarti bahwa suatu kritik selalu berorientasi ke masa depan Santoso, 1986:6. Kritik sosial yang lebih murni kurang didasarkan pada peneropongan kepentingan diri sendiri saja, melainkan justru menitikberatkan dan mengajak masyarakat atau khalayak untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan nyata dalam masyarakat. Suatu kritik sosial kiranya didasarkan pada rasa tanggung jawab bahwa manusia bersama- sama bahwa manusia bersama-sama bertanggung jawab atas perkembangan lingkungan sosialnya, sehingga diharapkan dapat menuju ke arah perbaikan dalam masyarakat untuk mewujudkan suatu ketertiban sosial Susanto, 1986:105.

2.1.5. Semiotika