Fungsi Keadaan Diam Standstill

B. Fungsi Keadaan Diam Standstill

Keadaan standstill tersebut, mencegah debitor melakukan perbuatan- perbuatan yang dapat merugikan kepentingan para kreditor, karena dengan dinyatakannya seorang debitor pailit, maka debitor menjadi tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengurus dan memindahtangankan harta kekayaannya yang dengan putusan pailit itu status hukum dari harta kekayaan debitor menjadi pailit. 67 Selama berlangsungnya standstill, debitor tidak pula diperbolehkan untuk melakukan negosiasi dengan kreditor tertentu, tidak boleh melunasi sebagian atau seluruh utangnya terhadap kreditor tertentu saja, selama berlangsungnya keadaan diam, debitor juga tidak diperbolehkan untuk membayarkan seluruh utangnya terhadap kreditor tertentu saja. Dalam keadaan diam tersebut, debitor juga tidak diperbolehkan mendapat pinjaman baru dari kreditor lain. Selama berlangsungnya proses pemeriksaan oleh Pengadilan Niaga terhadap permohonan pernyataan pailit, secara langsung tidak ada perlindungan yang berlaku demi hukum bagi para kreditor terhadap kemungkinan debitor memindahkan harta kekayaannya. Untuk keperluan perlindungan tersebut diatas, pasal 10 ayat 1 UUKPKPU memberikan ketentuan setiap Kreditor, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, atau Menteri Keuangan dapat mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk : 67 Hasil Wawancara dengan Syuhada, Anggota Teknis Hukum pada Balai Harta Peninggalan Medan, pada tanggal 1 Juni 2010. Universitas Sumatera Utara 1. Meletakkan sita jaminan terhadap sebagian tagihan atau seluruh kekayaan debitor, 2. Menunjukan kurator sementara untuk diawasi : a. Pengelolaan usaha debitor; dan b. Pembayaran kepada kreditor, pengalihan, atau penggunaan kekayaan debitor yang dalam kepailitan merupakan wewenang kurator. Menurut penjelasan pasal 10 UUKPKPU, upaya pengamanan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini bersifat preventif dan sementara, dan dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan bagi debitor melakukan tindakan terhadap kekayaannya sehingga dapat merugikan kepentingan kreditor dalam rangka pelunasan utangnya. Selain untuk melindungi para kreditor, berlakunya standstill juga untuk melindungi debitor dari upaya para kreditor secara sendiri-sendiri menagih tagihannya kepada debitor karena sekalipun proses pemeriksaan permohonan pernyataan pailit sedang berlangsung di pengadilan dan para kreditor mengetahui tentang sedang berlangsungnya pemeriksaan kepailitan itu, para kreditor dapat karena tidak dilarang oleh undang-undang menagih piutangnya secara sendiri-sendiri kepada debitor. Terhadap penagihan-penagihan para kreditor tersebut, debitor tidak dilarang pula oleh Undang-Undang untuk memenuhinya. UUKPKPU tidak menganut keadaan diam standstill sejak terdaftarnya permohonan pernyataan pailit di Pengadilan Niaga, tetapi sejak putusan pernyataan pailit dijatuhkan oleh Pengadilan Niaga. UUKPKPU mengatur pula mengenai Universitas Sumatera Utara kewajiban debitor dan pihak ketiga untuk menyerahkan kembali bagian dari harta kekayaan debitor yang telah dialihkan oleh debitor kepada pihak lain, baik melalui hibah, jual beli, yang dilakukan 1 satu tahun sebelum debitor dinyatakan pailit oleh pengadilan. Sebaliknya, para kreditor, melalui kurator berhak untuk meminta diserahkannya kembali semua bagian dari harta kekayaan debitor yang telah dipindah tangankan dengan cara apapun dan dengan alas hak apapun kedalam harta debitor. Hak ini disebut dengan actio pauliana. Untuk mencegah perbuatan debitor yang merugikan kreditor yang dilakukan sebelum putusan pailit diberikan kepada hakim, peraturan kepailitan baik Failliessement Verordening maupun menurut Undang-Undang Kepailitan, sebagaimana disinggung diatas telah dikenal lembaga actio pauliana. Melalui actio pauliana tersebut kurator membatalkan perbuatan debitor yang merugikan kreditor yang dilakukan sebelum putusan pailit. Actio Pauliana maksudnya untuk menunjukkan kepada semua upaya hukum yang digunakan untuk menyatakan batal tindakan debitor yang meniadakan arti Pasal 1131 KUH Perdata, yaitu debitor yang merasa ia akan dinyatakan pailit melakukan tindakan hukum untuk memindahkan hak atas sebahagian kekayaannya atau secara lain merugikan para kreditornya. 68 Pada dasarnya actio pauliana adalah suatu legal recourse yang diberikan kepada kurator untuk membatalkan tindakan-tindakan 68 Kartini Muljani, Actio Pauliana dan Pokok-Pokok Tentang Pengadilan Niaga, dalam Rudi A. Lontoh, hlm. 302 Universitas Sumatera Utara hukum yang dilakukan oleh debitor pailit sebelum penetapan pernyataan pailit yang merugikan kepentingan-kepentingan kreditornya. 69 Untuk dapat dilakukan actio pauliana terdapat beberapa syarat antara lain : 1. Perbuatan dilakukan sebelum putusan pailit. 2. Perbuatan tersebut merugikan kreditor. 3. Perbuatan tersebut bukan merupakan perbuatan yang diwajibkan. 4. Debitor dan pihak ketiga yang menerima hasil dari perbuatan tersebut, mengetahui bahwa perbuatan tersebut merugikan kreditor. 70 Dengan demikian tampak Undang-Undang Kepailitan secara ketat bermaksud memberikan perlindungan kepada kreditor dan secara keras pula mencegah perbuatan debitor yang dilakukan dengan itikad buruk. Actio pauliana merupakan suatu hak yang diberikan oleh undang-undang kepada seorang kreditor untuk mengajukan permohonan kepada Pengadilan dibatalkannya segala perbuatan yang tidak diwajibkan untuk dilakukan oleh debitor terhadap kekayaannya yang diketehui oleh debitor bahwa dengan perbuatannya itu kreditor dirugikan. Ketentuan actio pauliana dalam hukum kepailitan dalam Pasal 41-50 UUKPKPU substansinya sama dengan actio pauliana yang diatur dalam KUH Perdata Pasal 1341. Hak tersebut merupakan perlindungan yang diberikan oleh hukum bagi kreditor atas perbuatan debitor yang dapat merugikan kreditor. Setiap kreditor dapat mengajukan pembatalan atas segala perbuatan yang tidak wajib dilakukan oleh debitor dengan nama apapun juga yang merugikan kreditor sepanjang dapat dibuktikan bahwa ketika perbuatan itu dilakukan 69 Sunarmi, Hukum Kepailitan, Op. Cit., hlm 186. 70 http:repository.ui.ac.idcontentskoleksi11e255f035659dd7376dbb6d1f67baa65aff7817a. pdf, diakses pada tanggal 10 Mai 2010, Pukul 17.00 W.I.B. Universitas Sumatera Utara baik debitor atau untuk siapa debitor itu berbuat mengetahui bahwa perbuatan itu merugikan kreditor. Fungsi dari pemberlakuan keadaan diam adalah untuk menjaga agar jangan sampai terjadi gangguan yang dimaksud, karena apabila gangguan tersebut terjadi maka upaya untuk memperoleh pelunasan bagi tagihan-tagihan kreditor melalui proses bankruptcy atau plan of rehabilitation itu akan sia-sia. Berlakunya keadaan diam secara otomatis akan mencegah para kreditor untuk dapat melakukan tindakan terhadap debitor, terhadap harta kekayaan debitor, atau terhadap harta pailit dalam rangka upaya para kreditor memperoleh tagihan-tagihannya atau untuk mengeksekusi jaminannya. Menurut sejarah pembuatan Bankruptcy Code, manfaat standstill bagi debitor adalah memberikan kepada debitor kelegaan dari upaya-upaya para kreditor, baik sendiri-sendiri maupun beberapa orang bersama-sama, untuk menagih piutang mereka. Standstill juga menghentikan gangguan-gangguan atau upaya-upaya eksekusi jaminan dari para kreditor pemegang hak jaminan. Standstill juga memungkinkan bagi para debitor untuk menyusun rencana perlunasan atau rencana retrukturisasi utang, atau untuk lepas dari tekanan-tekanan keuangan yang telah mengakibatkan debitor mengalami keadaan tidak mampu membayar utang-utangnya dan karena itu harus menghadapi kepailitan. 71 71 Keadaandiam, http:hernathesis.multiply.comjournalitem16?show_interstitial=1u=2 Fjournal2Fitem , diakses pada tanggal 12 Juli 2010. Universitas Sumatera Utara Ada manfaat lain yang juga penting dari berlakuknya standstill yaitu bahwa standstill menciptakan status quo diantara para kreditornya. Dengan berlakunya standstill tidak satupun dari para kreditor yang dapat mengajukan tuntutan. “Dengan demikian maka tagihan-tagihan dan harta kekayaan debitor dapat ditangani secara tertib sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebijakan kepailitan”. 72 Ruang lingkup standstill dalam Bankrupcty Code sangat luas dan komprehensif. Tidak hanya kreditor yang tercegah untuk dapat melakukan tindakan hukum dan tindakan administratif terhadap debitor, tetapi juga kreditor tercegah untuk dapat melakukan tindakan apapun juga untuk mendapatkan pembayaran atau untuk mengeksekusi hak jaminannya. 73 Keadaan ini sudah mengkebiri hak-hak kreditor separatis yang dijamin dengan Hak Tanggungan. Pada saat keadaan diam standstill diberlakukan kreditor separatis dapat memohon kepada Hakim Pengawas untuk mengeksekusimenjual benda jaminan utangnya, apabila permohonan diterima Hakim Pengawas maka kreditor separatis dapat mengeksekusi atau melakukan penjualan benda jaminan tersebut walaupun belum berakhirnya masa standstill tersebut.

C. Penangguhan Eksekusi Jaminan Utang