proses kepailitan merupakan sendi-sendi yang penting sekali dari sistem perkreditan suatu negara”.
19
Melihat hal-hal tersebut di atas maka akan timbul masalah yang akan dihadapi oleh kreditor separatis yang kedudukannya secara tegas telah dijamin oleh UUHT
sebagai kreditor yang dapat melaksanakan eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan berdasarkan kekuasaannya sendiri tanpa memerlukan ijin dari pengadilan. Akan
tetapi dalam kepailitan hak tersebut telah ditangguhkan untuk jangka waktu 90 sembilan puluh hari, dan apabila selama 90 sembilan puluh hari tersebut harta
pailit dalam keadaan insolven artinya bahwa kreditor separatis tidak dapat menjual objek hak jaminan atas kekuasaan sendiri, karena masa penangguhan adalah masa
untuk berhenti secara otomatis untuk kreditor tidak melakukan eksekusi terhadap objek Hak Tanggungan. Dalam hal ini kreditor separatis akan kehilangan haknya
untuk mengeksekusi sendiri objek Hak Tanggungan yang menjadi jaminan utang si debitor pailit sampai masa standstillpenangguhan berakhir.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di dalam latar belakang penelitian di atas, terdapat beberapa pokok-pokok permasalahan yang dapat didefenisikan untuk diteliti dan
dapat dirumuskan, sebagai berikut : 1.
Bagaimana keadaan diam standstill diatur dalam hukum kepailitan Indonesia?
19
Ibid, hlm. 55.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimanakah pelaksanaan keadaan diam standstill dalam pengurusan dan
pemberesan harta pailit di Balai Harta Peninggalan Medan? 3.
Apakah peraturan tentang keadaan diam standstill dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 telah memberikan perlindungan hukum bagi kreditor
separatis?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui sejauh mana keadaan diam standstill diatur dalam hukum kepailitan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan keadaan diam standstill dalam pengurusan dan
pemberesan harta paillit di Balai Harta Peninggalan Medan. 3.
Untuk mengetahui peraturan tentang keadaan diam standstill dalam Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 apakah telah memberikan perlindungan hukum
kepada kreditor separatis.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diharapkan penelitian ini akan memberikan kegunaan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
1. Secara teoritis, kegunaan penelitian ini dapat berupa :
a. Membantu akan memberi masukan dan telaahan bagi perkembangan ilmu hukum, khususnya dalam aktivitas hukum kepailitan.
b. Memberikan masukan kepada pihak yang terkait, pada saat keadaan diam dalam proses kepailitan, yang berkaitan dengan perlindungan kreditor.
2. Secara praktis, kegunaan penelitian ini berupa :
a. Dipergunakan sebagai kerangka acuan oleh para praktisi hukum dalam menyelesaikan kasus hukum perlindungan kreditor.
b. Dapat dipergunakan sebagai acuan bagi pengambil keputusan yang berhubungan dengan kepailitan di Pengadilan Niaga agar tidak menyimpang
dari sistem hukum di Indonesia sehingga dapat diterapkan terhadap kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat serta demi terciptanya kepastian hukum.
E. Keaslian Penelitian