BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Keberadaan Undang-Undang Kepailitan memberikan harapan besar kepada
para kreditor ataupun debitor untuk dapat menyelamatkan harta kekayaannya, dasar hukum kepailitan. Undang-Undang Kepailitan mengatur tentang keadaan
diam standstill, dalam Pasal 56 UUKPKPU : 1
Hak eksekusi kreditor sebagaimana hak pihak ketiga utk menuntut hartanya yang berada dalam penguasaan debitor pailit atau kurator, ditangguhkan
untuk jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan.
2 Penangguhan tidak berlaku terhadap tagihan kreditor yang dijamin dengan
uang tunai dan hak kreditor utk memperjumpakan utang. 3 Selama jangka waktu penangguhan, kurator dapat menggunakan harta pailit
berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak atau menjual harta pailit yang berupa benda bergerak yang berada dalam penguasaan kurator
ngka waktu penangguhan, kurator dapat menggunakan harta pailit berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak atau menjual harta
pailit yang berupa benda bergerak yang berada dalam penguasaan kurator
Universitas Sumatera Utara
dalam rangka kelangsungan usaha debitor, dalam hal telah diberikan perlindungan yang wajar bagi kepentingan kreditor dan pihak ketiga.
2. Setelah putusan pernyataan pailit dijatuhkan kepada debitor, maka debitor langsung kehilangan hak untuk melakukan pengurusan dan penguasaan terhadap
harta kekayaannya. Kurator yang ditetapkan dalam putusan pernyataan pailit segera bertugas untuk melakukan pengurusan dan penguasaan harta pailit
tersebut di bawah pengawasan Hakim Pengawas. Dalam hal Pemberesan harta pailit jika dalam rapat verifikasi tidak ditawarkan rencana perdamaian, rencana
perdamaian yang ditawarkan tidak diterima, atau pengesahan perdamaian ditolak, demi hukum harta pailit berada dalam keadaan insolvensi. Semua benda harus
dijual di muka umum, penjualan di bawah tangan dapat dilakukan dengan ijin Hakim Pengawas.
3. Berlakunya standstill memberikan kepada debitor kelegaan dari upaya-upaya para kreditor, baik sendiri-sendiri maupun beberapa orang bersama-sama, untuk
menagih piutang mereka. Standstill itu juga menghentikan gangguan-gangguan harrasment atau upaya-upaya eksekusi jaminan dari para kreditor pemegang
hak jaminan. Standstill menciptakan status quo di antara para kreditor. Dengan demikian maka tagihan-tagihan dan harta kekayaan debitor dapat ditangani
secara tertib sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebijakan kepailitan. Karena tujuan standstill adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk menghindari perebutan harta debitor apabila dalam waktu yang sama
ada beberapa kreditor yang menagih piutangnya dari debitor; b.
Untuk menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik debitor tanpa
memperhatikan kepentingan debitor atau para kreditor lainnya; c.
Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang kreditor atau debitor sendiri. Misalnya, debitor berusaha untuk
memberi keuntungan kepada seorang atau beberapa orang kreditor tertentu sehingga kreditor lainnya dirugikan, atau adanya perbuatan curang dari
debitor untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap para kreditornya.
B. Saran