BAB II ASPEK HUKUM PERKREDITAN DI INDONESIA
A. Pengertian dan Dasar Hukum Perkreditan di Indonesia
1. Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah : penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, ibalan atau pembagian hasil keuntungan.
Pada Pasal 1754 Undang-Undang Hukum Perdata dinyatakan bahwa: Pinjam meminjam ialah persetujuan dengan mana pihak yang satu memberikan
kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang menghabiskan karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan
mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula.. Lebih lanjut pengertian kredit dikemukakan oleh Raymond P.Kent mengatakan
bahwa kredit adalah “Hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang
karena penyerahan barang-barang sekarang
21
Berdasarkan pengertian kredit yang telah ditetapkan oleh undang-undang sebagaimana yang disebut diatas, tidak semua kegiatan pinjam meminjam dapat
21
Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama,1990, Hal. 11
Universitas Sumatera Utara
dikategorikan kredit bagi perbankan. Suatu pinjam meminjam uang akan digolongkan sebagai kredit perbankan sepanjang memenuhi unsur-unsur yaitu
sebagai berikut:
22
a. Adanya penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
penyediaan uang. Adapun pihak yang melakukan penyediaan uang tersebut adalah perbankan. Bank adalah penyedia dana tersebut yang kemudian disebut
dengan nama kredit atau plafond kredit. Pengertian tagihan itu sendiri adalah yang dapat dipersamakan dengan penyediaan uang dalam praktik perbankan
misalnya berupa pemberianpenerbitan garansi bank dan penyediaan fasilitas dana untuk pembukaan Letter of Credit LC
b. Adanya persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain. Persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam merupakan dasar dari penyediaan uang atau tagihan tersebut. Persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam dibuat oleh bank dengan pihak debitur yang diwujudkan dalam suatu perjanjian kredit, akad kredit dan sebagainya.
Perjanjian kredit sebagai salah satu jenis perjanjian tunduk pada ketentuan hukum perikatan dalam hukum positif di Indonesia. Pengaturan tentang
perjanjian terdapat dalam ketentuan-ketentuan KUH Perdata, Buku ketiga tentang perikatan dan ketentuan undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan konsumen sepanjang yang mengatur tentang larangan pencantuman klausula baku dalam perjanjian.
22
M Bahsan, Op Cit Hal 77.
Universitas Sumatera Utara
c. Adanya kewajiban melunasi utang. Pinjam meminjam uang adalah suatu utang
dimana pihak peminjam wajib melunasinya sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian kredit tersebut
d. Adanya jangka waktu tertentu. Pemberian kredit terkait dengan suatu jangka
waktu tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian. Jangka waktu yang ditetapkan merupakan batas waktu kewajiban bank untuk menyediakan dana pinjaman
dan menunjukkan kesemptaan bagi debitur untu melunasinya. e.
Adanya pemberian bunga kredit, terhadap suatu kredit sebagai bentuk peminjaman uang ditetapkan adanya pemberian bunga. Bank menetapkan suku
bunga atas pinjaman uang yang telah diberikannya. Suku bunga merupakan harga atas uang yang dipinjamkan dan disetujui bank kepada debitur. Suku
bunga tersebut terkadang juga disebut sebagai balas jasa atas penggunaan uang bank oleh debitur. Sepanjang terhadap bunga kredit dalam perjanjian yang
dilakukan pembayarannya oleh debitur maka pendapatan bunga tersebut akan menjadi salah satu sumber pendapatan yang utama bagi bank
M. Jakile mengemukakan bahwa kredit adalah suatu ukuran kemampuan dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai ekonomis sebagai ganti
dari perjanjian umtuk membayar kembali hutangnya pada tanggal tertentu.
23
Adapun Menurut Thomas Suyanto bahwa kredit adalah merupakan suatu penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, dimana prestasi
tersebut pada dasarnya akan berbentuk nilai uang.
24
23
Mariam Darus Badrulzaman, Beberapa Masalah Hukum Dalam Perjanjian Kredit Bank Dengan Jaminan Hypotek Serta Hambatan –hambatannya Dalam Praktek, Bandung :
Alumni , 1978 hal. 21-22.
24
Ibid,.
Universitas Sumatera Utara
Menurut H.M.A. Savelberg menyatakan kredit mempunyai arti antara lain:
25
a. Kredit sebagai dasar dari setiap perikatan verbintenis dimana seseorang
berhak menuntut sesuatu dari orang lain berupa suatu prestasi. b.
Kredit sebagai jaminan, dimana seseorang menyerahkan sesuatu pada orang lain dengan tujuan untuk memperoleh kembali apa yang telah diserahkan itu
Adapun definisi kredit dalam arti hukum menurut Levy adalah menyerahkan secara sukarela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas
oleh penerima kredit. Penerima kredit berhak menggunakan pinjaman itu untuk keuntungannya dengan kewajiban mengembalikan jumlah uang pinjaman itu
dibelakang hari
26
2. Fungsi Kredit
Adapun fungsi kredit baik bagi perbankan maupun bagi dunia usaha itu sendiri adalah :
a. Bagi dunia usaha termasuk usaha kecil :
1 Sebagai sumber permodalan untuk menjaga kelangsungan atau meningkatkan
usahanya. 2
Pengembalian kredit wajib dilakukan tepat waktu, diharapkan dapat diperoleh dari keuntungan usahanya
25
Mariam DarusBadrulzaman,Perjanjian Kredit Bank, Bandung: Citra Aditya Bakti,1991 Hal.21.
26
Mariam Darus, Ibid
Universitas Sumatera Utara
b. Bagi lembaga keuangan termasuk bank :
Menyalurkan dana masyarakat deposito, tabungan, giro dalam bentuk kredit kepada dunia usaha dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari
balas jasa yang diberikan. Menurut M. Faisal Abdullah fungsi kredit adalah:
27
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility dari uang.
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna utility dari barang.
c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
d. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi.
e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
g. Kredit adalah juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional
3. Manfaat Kredit
Manfaat dari penyaluran perkredita perbankan baik bagi debitur maupun bagi perbankan itu sendiri adalah Memberi keuntungan Bagi Debitur dan
Lembaga Keuangan : a.
Bagi Debitur adalah untuk Memberi keuntungan usaha dengan adanya tambahan modal dan berkembangnya usaha
b. Bagi lembaga keuangan termasuk bank Memberi keuntungan dari selisih
bunga pemberian kredit atau jasa lainnya
27
Faisal Abdullah, Fungsi dan peranan dalam perkreditan
dalam http:webcache.googleusercontent.comsearch?q=cache:TIH96RKsdd8J:digilib.uns.ac.iduploadd
okumen168740609201008361.pdf+proses+dalam+pengajuan+kredithl=idgl=idAkses pada Tangal 29 Maret 2011
Universitas Sumatera Utara
B. Jenis Jenis Kredit