Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

29 1. Membuat daftar yang berisi semua subyek yang ada dalam populasi siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 20072008. 2. Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek yang dimaksud pada tiap kelas 3. Menulis kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4. Menggulung-gulung kertas itu baik-baik. 5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam masing-masing botol atau kaleng. 6. Mengocok baik-baik tempolong-tempolong atau botol-botol itu. 7. Mengambil kertas gulungan sebanyak yang dibutuhkan yaitu 40 orang siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu istilah yang tidak pernah ditinggalkan dalam setiap jenis penelitian, istilah variabel ini bermacam-macam, sejalan dengan konsep masing-masing pemikiran. Arikunto 1998:99 telah mengkonsepsikan variabel sebagai “Objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Hadi 2001:224, menyatakan bahwa “gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya, maupun dalam tingkatannya disebut variabel”. Berdasarkan hal tersebut variabel didefiniskan sebagai gejala-gejala yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel penyebab didalamnya terdiri dari variabel bebas, variabel moderator, 30 variabel kendali dan variabel rambang. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya sesuatu. Variabel moderator adalah variabel yang ikut diperhatikan meskipun tidak diutamakan. Variabel kendali adalah variabel yang ikut berpengaruh, tetapi kemudian dinetralisir atau dianggap tidak ada pengaruhnya. Variabel rambang adalah variabel yang diabaikan pengaruhnya karena tidak menimbulkan perbedaan yang berarti. Selanjutnya, variabel tergantung adalah variabel akibat yang ditimbulkan oleh pengaruh variabel bebas. Berdasarkan klasifikasi di atas maka variabel-variabel dalam penelitian ini mencakup: 1. Variabel bebas pertama X1 yaitu Implementasi Peran Guru Bimbingan Konseling yaitu keikutsertaan guru bimbingan konseling dalam memecahkan masalah yang dimiliki oleh para siswa. Variabel tersebut diukur berdasarkan indikator sebagai berikut: a. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi, dengan pokok-pokok sebagai berikut: 1 Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2 Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun untuk kehidupan di masa depan. 3 Pemahaman bakat dan minat pribadi, serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif. 31 4 Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya 5 Pemahaman dan pengamalan hidup sehat b. Implementasi peran guru bimbingan konseling bidang bimbingan sosial, dengan pokok-pokok sebagai berikut: 1 Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan 2 Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial 3 Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya 4 Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah c. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bimbingan belajar, pokok-pokoknya sebagai berikut: 1 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik 2 Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara individual maupun kelompok 3 Mengembangkan penguasaan materi program belajar 4 Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan pribadi 5 Orientasi belajar di sekolah d. Implementasi peran guru bimbingan konseling dalam bimbingan karier, dengan pokok-pokok kegiatan sebagai berikut: 1 Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karir 32 2 Pengenalan bimbingan kerja atau karir, khususnya berhubungan dengan pilihan pekerjaan 3 Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan 4 Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasukinya 5 Orientasi dan informasi pendidikan selanjutnya. 2. Variabel bebas kedua X 2 yaitu intensitas mengikuti kegiatan OSIS adalah banyaknya ragam kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka mewujudkan program OSIS di sekolah. Adapun indikatornya adalah: 4 Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, yang mencakup: a Diskusi, temu karya, seminar dan lain-lain. b Penelitian. c Karya wisata. d Penulisan karangan untuk berbagai media. e Percobaan-percobaan akademis di luar sekolah. 5 Intensitas mengikuti kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi, yang mencakup: 1 Latihan kepemimpinan. 2 Palang Merah Remaja PMR. 3 Usaha Kesehatan Sekolah UKS. 4 Pramuka. 5 Lintas alam. 6 Olah raga. 33 7 Kesenian. 8 Pengaturan Lalu Lintas. 9 Pengumpulan benda-benda bekas perangko, binatang dan lain-lain. 6 Intensitas mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan sikap, yang mencakup: 1 Pengumpulan dana sosial. 2 Pengertian hari-hari besar nasional, keagamaan. 3 Membantu masyarakat yang kena musibah. 3. Variabel terikat Y yaitu kedisiplinan mentaati tata tertib sekolah pada siswa adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah, atau peraturan yang berlaku di sekolah. Adapun indikatornya meliputi: a. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan cara berpakaian b. Kedisiplinan siswa mentaati peraturan waktu di sekolah. c. Kedisiplinan siswa mentaati kewajiban mengikuti upacara. d. Kedisiplinan siswa mentaati larangan sekolah. e. Kedisiplinan siswa menjaga almamater sekolah.

D. Metode Pengumpulan Data