23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan
penulisan laporan penelitian, secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih lima bulan, yaitu sejak bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2007. Adapun
tahap-tahap maupun perincian kegiatan pokok yang dilakukan adalah tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perincian Kegiatan Pokok Penelitian
Bulan dan Minggu Pelaksanaan Juni
2007 Juli
2007 Agustus
2007 September
2007 Oktober
2007 No
Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1.
Persiapan dan pra survey
√ √ 2.
Penyusunan dan uji coba
instrumen penelitian
√ √
√ √
3. Pengumpulan
data √
√ √
√ 4.
Tabulasi dan formating
√ √
√ 5.
Analisis dan interpretasi
√ √
√ 6.
Penyusunan konsep
laporan penelitian
skripsi √
√ √
√
23
24
B. Populasi, Sampel, Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian Populasi dapat diberi makna yang cukup beragam Sudjana 1988:5,
memberikan batasan bahwa populasi adalah: Totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan kelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya.
Selanjutnya menurut Arikunto 1998:115, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sementara itu Nawawi 1998:220 memberi pengertian bahwa:
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa – peristiwa
sebagai sumber mata yang memiliki karakteristik tertentu sebagai sumber suatu penelitian.
Berdasarkan ketiga konsep di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang mempunyai sifat-sifat sama. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 20072008 yang
keseluruhan berjumlah 70 siswa, dengan perincian sebagaimana dipaparkan pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Distribusi Populasi Penelitian Jumlah siswa
No Kelas
Putra Putri
Total 1
VIII A 18
19 37
2 VIII B
17 16
33 Jumlah
35 35
70
25
2. Sampel Penelitian Menurut Arikunto 1998:117, yang dimaksud dengan sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi-populasi yang diteliti, dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya lebih kecil dibanding dengan
jumlah populasi yang dipandang representatif terhadap populasi tersebut untuk menentukan jumlah sampel dalam suatu penelitian ada aturan yang harus dipatuhi
dan dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan penelitian. Pada prinsipnya semakin besar sampel-sampel yang diambil akan semakin
baik. Menurut Danapriatna dan Setiawan 2005:62, pertimbangan dalam menentukan besar kecilnya sampel adalah :
a. Keanggotaan populasi, makin homogen makin sedikit sampelnya. b. Klasifikasi dari populasinya: makin banyak klasifikasi, sampel harus
semakin banyak. c. Taraf ketepatan hasil penelitian: makin tinggi taraf ketepatan yang
diharapkan, sampel harus semakin banyak. d. Teknik sampling: pada random tidak terbatas seluruh anggota populasi
sampelnya harus lebih banyak daripada random terbatas stratified dan cluster.
e. Efisiensi: tergantung dari waktu, biaya dan tenaga yang tersedia. Sementara itu menurut Gay sebagaimana dikutip oleh Danapriatna dan
Setiawan 2005:63, bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan adalah sebagai
berikut: a. Desain deskriptif, minimal 10 dari populasi. Untuk populasi yang
relatif kecil minimal 20. b. Desain deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
c. Metode ex post facto, minimal 30 subyek perkelompok d. Metode eksperimenental, minimal 15 subyek
26
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orang siswa dari 70 orang siswa kelas
VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun ajaran 20072008 yang menjadi anggota populasi jumlah tersebut dipandang
reprensentatif, karena sudah melampaui jumlah batas minimal sampel yang dapat diterima untuk jenis penelitian deskriptif korelasional sebagaimana jenis
penelitian ini, yaitu 10 dari populasi dari jumlah sampel minimal sebanyak 30 subyek.
3. Sampling dan Prosedur Pengambilan Sampel Dalam setiap kegiatan penelitian, sampel yang digunakan harus benar-benar
mencerminkan kondisi riil populasi yang ada melalui serangkaian aturan tertentu dalam pengambilan sampel yang disebut sampling. Menurut Danapriatna dan
Setiawan 2005:59, sampling adalah “cara pengumpulan data sampel yang berasal dari suatu populasi“.
Sementara itu Nawawi 1998:152 merumuskan sampling adalah: Cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penjabaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif
atau benar-benar mewakili populasi.
Menurut Hadi 2001:75-86, sampling dapat digolongkan menjadi dua, yaitu random sampling
dan non random sampling. Random sampling adalah pengambilan sampel secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki
peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Adapun cara randomisasinya sebagai berikut:
a. Cara undian.
27
b. Cara ordinal. c. Melalui tabel bilangan random.
Non random sampling adalah pengambilan sampel tidak secara acak, yaitu
sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dengan kata lain tidak setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi
anggota populasi. Penelitian ini menggunakan teknik atau cara pengambilan sampel kombinasi
combined sampling, yaitu “Quota purposive area proportional random sampling”
. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut: a. Quota sampling, berarti menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel dari
populasi. Dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan sebanyak 40 orang siswa
b. Purposive sampling, berarti pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu karakteristik yang dipandang mempunyai sangkut paut
yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam hal ini karakteristiknya adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 20072008.
c. Area sampling yaitu pengambilan sampel mempertimbangkan daerah atau tempat populasi berada, dan tiap-tiap daerah diambil perwakilannya sebagai
sampel penelitian. d. Proportional sampling, yaitu pengambilan sampel denagn mempertimbangkan
proporsi atau pertimbangan jumlah siswa di setiap kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 20072008.
28
Adapun distribusi sampel secara proportional sebagaimana tercantum dalam tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Tabel Distribusi Sampel Penelitian No
Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel
1 VIII A
Pa = 40
70 18
× = 10,28571
Pi = 40
70 19
× = 10,85714
= 10 orang = 11 orang
2 VIII B
Pa = 40
70 17
× = 9,714286
Pi = 40
70 16
× = 9,142857
= 10 orang = 9 Orang
Jumlah seluruh anggota sampel = 40 = 40 orang siswa e. Random Sampling, yaitu langkah menentukan siapa-siapa individu yang
menjadi anggota sampel, yang penentuannya dilakukan dengan cara undian. Adapun langkah-langkahnya, menurut Hadi 1990:76 sebagai berikut:
1 Buatlah suatu daftar yang berisi semua subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.
2 Beri kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek, obyek, gejala, peristiwa atau kelompok yang dimaksudkan dalam 1.
3 Tulis kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil. 4 Gulung kertas itu baik-baik
5 Masukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam tempolong, kaleng atau tempat-tempat yang semacam.
6 Kocok baik-baik tempolong atau kaleng itu. 7 Ambillah kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan.
Berdasarkan rambu-rambu di atas maka prosedur yang dilakukan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
29
1. Membuat daftar yang berisi semua subyek yang ada dalam populasi siswa kelas VIII SMP Cokroaminoto Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun
Ajaran 20072008. 2. Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subyek yang
dimaksud pada tiap kelas 3. Menulis kode-kode itu masing-masing dalam satu lembar kertas kecil.
4. Menggulung-gulung kertas itu baik-baik. 5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu ke dalam masing-masing botol
atau kaleng. 6. Mengocok baik-baik tempolong-tempolong atau botol-botol itu.
7. Mengambil kertas gulungan sebanyak yang dibutuhkan yaitu 40 orang siswa.
C. Variabel Penelitian