Meta Lutfiani Miftahusadiah, 2015 PENINGKATAN  KARAKTER  RASA  INGIN  TAHU  SISWA  DALAM  PEMBELAJARAN  IPS  DENGAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Verifikasi Konsep
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam  judul  penelitian  ini,  maka  peneliti  mendeskripsikan  tafsiran  yang  jelas
terhadap istilah-istilah yang digunakan tersebut. Secara operasional  istilah-istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPS
Komalasari 2011, hlm.11 Pembelajaran IPS dapat di definisikan sebagai suatu sistem atau rencana proses membelajarkan subjek didik pembelajar
IPS  yang  di  rencanakan  atau  di  desain,  di  laksanakan,  dan  di  evalusai secara  sistematis  agar  subjek  didik  pembelajar  dapat  mencapai  tujuan-
tujuan pembelajaran IPS. 2.
Karakter Helen  G  Douglas  dalam  Samani  dan  Hariyanto,  2012,  hlm.  41
mengemukakan bahwa “ character isn’t inherited. One builds its daily by the  way  thinks  and  act,  thougt,  action,  but  action
” artinya karakter tidak diwariskan,  tetapi  sesuatu  yang  dibangun  secara  berkesinambungan  hari
demi hari melalui pikiran, perbuatan, pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan.
3. Rasa Ingin Tahu
Menurut  Kemendikbud  dalam  Sahlan  dan  Teguh,  2012,  hlm.  39  rasa ingin  tahu  adalah  sikap  dan  tindakan  yang  selalu  berupaya  untuk
mengetahui  lebih  mendalam  dan  meluas  dari  sesuatu  yang  dipelajarinya, dilihat dan didengar.
4. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme menurut Nurhadi 2003, hlm. 33 merupakan pendekatan  yang  mana  siswa  harus  mampu  menemukan  dan
mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain.
Meta Lutfiani Miftahusadiah, 2015 PENINGKATAN  KARAKTER  RASA  INGIN  TAHU  SISWA  DALAM  PEMBELAJARAN  IPS  DENGAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Satori  dan  Komariah  2012,  hlm.  56  menyatakan  “bahwa  teknik  yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dapat berupa kegiatan obseravasi,
partisipasi, studi dokumentasi dan wawancara”. Dalam  penelitian  ini,  pengumpulan  data  mengenai  pelaksanaan  dan  hasil
dengan menggunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat bantu atau  fasilitas  yang  digunakan  oleh  peneliti  dalam  mengumpulkan  data  agar
pekerjaannya  lebih  mudah  dan  hasilnya  lebih  baik,  dalam  arti  lebih  cermat, lengkap dan tersistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2012, hlm. 29
Mengacu  dari  pendapat  diatas,  berikut  ini  beberapa  instrumen-instrumen penelitian yang dilakukan dalam peneletian ini sebagai berikut:
a. Pedoman Observasi
Observasi  menurut  Sanjaya  2009,  hlm.  86  adalah  teknik mengumpulkan  data  dengan  cara  mengamati  setiap  kejadia  yang
sedang berlangsung dan mencatatnta dengan alat observasi tentang hal- hal yang akan diamati. Pedoman observasi untuk mengukur rasa ingin
tahu  siswa  terdiri  dari  beberapa  indikator,  penilaiannya  lebih  kepada kegiatan siswa bertanya, berkomentar dan mencari informasi-informasi
baru. Indikator tersebut dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian terhadap siswa
No Aspek yang diamati
Kriteria Penilaian Rasa  Ingin  tahu  pada
siswa B
Baik C
Cukup K
Kurang 1
Mengajukan pertanyaan 2
Menjawab pertanyaan
yang muncul pada proses pembelajaran
3 Keterampilan merespon
4 Memperhatikan
penjelasan guru
Meta Lutfiani Miftahusadiah, 2015 PENINGKATAN  KARAKTER  RASA  INGIN  TAHU  SISWA  DALAM  PEMBELAJARAN  IPS  DENGAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5 Memiliki  inisiatif  dan
antusias 6
Memiliki sikap kreatif 7
Kontribusi  siswa  dalam diskusi
atau kegiatan
pembelajaran 8
Pengayaan menambah
pengetahuan di
luar proses
pembelajaran enrichment
Pedoman  observasi,  format  lembar  observasi  dalam  penelitian  ini terdiri  dari beberapa kegiatan siswa  yang menunjukan rasa ingin  tahu
pada  pembelajaran  IPS  antara  lain:  perhatian,  antusias,  keatifan, keberanian, kratif dalam pembelajaran IPS.
b. Pedoman Wawancara
Wawancara  menurut  Julainsyah  Noor  2011,  hlm.  138  wawancara adalah  salah  satu  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan
berhadapan langsung  dengan cara cara diwawancarai tetapi juga dapat diberikan draft pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain.
Pedoman wawancara berisikan daftar pertanyaan yang diajukan kepada siswa  dan  guru.  Pedoman  wawancara  digunakan  untuk  mengetahui
respon  dan  pendapat  siswa  mengenai  proses  pelaksaan  pembelajaran IPS dengan penerapan pendekatan konstruktivisme
c. Catatan LapanganField Note
Catatan  lapangan  merupakan  format  atau  lembar  yang  berisikan tanggal,  jam,  tempat  pembicaraan,  dan  tanggal  pencatatan.  Selain  itu
juga  garis  tepi  untuk  komentar  peneliti  dan  orang  lain  selama  proses pembelajaran  IPS.  Dalam  membuat  catatan  lapangan  yang  berisi
tentang  segala  peristiwa  yang  dilihat  dan  didengar  selama  penelitian berlangsung  peneliti  dibantu  oleh  rekan  sejawat  yang  juga  sebagai
kolabolator  dalam melakukan penelitian ini. Hal ini merujuk pendapat
Meta Lutfiani Miftahusadiah, 2015 PENINGKATAN  KARAKTER  RASA  INGIN  TAHU  SISWA  DALAM  PEMBELAJARAN  IPS  DENGAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bogdan  dan  Biklen  dalam  J.  Moleong,  1998,  hlm.  209  yang mengemukakan  bahwa  catatan  lapangan  field  note  adalah  catatan
tertulis tentang apa yang didengar, dilihat dan dialami, dan dipikirkan dalam  rangka  pengumpulan  data  dan  refleksi  terhadap  data  dalam
penelitian kualitatif.
d. Dokumentasi
Menurut  Guba  dan  Lincoln  Moleong,  2010,hlm.  217  dokumen merupakan  sumber  yang  stabil,  hasil  penengkajian  dokumen  akan
membuka  kesempatan  untuk  lebih  memperluas  tubuh  pengetahuan terhadap  sesuatu  yang  diselidiki.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan
dokumentasi berupa foto proses pembelajaran sebagai data penunjang.
F. Teknik Pegumpulan Data