commit to user
6
B. Budidaya Tembakau di Temanggung
Tanaman tembakau Nicotiana tabacum L varietas “kemloko” sesuai ditanam di dataran tinggi 700 m d.p.l. sampai dengan 1500 m d.p.l curah
hujan yang dibutuhkan antara 2.200 – 3.100 mmtahun dengan 8 – 9 bulan basah dan 3-4 bulan kering. Daerah penanamann yang sampai pada saat ini
masih berpusat di lereng gunung Sumbing dan gunung Sindoro Kabupaten Temanggung Basuki et al. 2000. Suhu udara yang cocok antara 21-32
C, pH antara 5-6. Sifat fisik tanah gembur, remah, mudah mengikat air, memiliki
tata air dan udara yang baik Anonim, 2007. Tembakau Temanggung mempunyai ciri aromatis dengan kadar
nikotin tinggi 3-8, merupakan rokok kretek yang sulit dicari penggantinya serta berperan sebagai pemberi rasa dan aroma, sehingga hampir semua
pabrik rokok kretek membutuhkan tembakau ini. Di samping itu, daun bawah tembakau Temanggung diolah dalam bentuk krosok sebagai komoditas
ekspor. Ditinjau dari mutu tembakau yang dihasilkan, semakin tinggi tempat penanaman akan semakin tinggi mutu tembakau yang dihasilkan. Oleh karena
itu areal penanaman tembakau terus berkembang pada daerah-daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 m d.p.l yang berupa lahan kering dengan
kemiringan lebih 30 Mukani et al, 1995 Teknik budidaya tembakau yang dilakukan petani selama ini hanya
ditujukan untuk memperoleh produksi yang tinggi, Akibat dari teknik budidaya yang tidak megindahkan kaidah-kaidah konservasi pada kemiringan
yang curam dengan curah hujan yang tinggi diwilayah ini telah menyebabkan terjadinya erosi yang parah dan degradasi lahan. Besarnya prediksi erosi yang
terjadi pada lahan usahatani tembakau di Sub-DAS Progo Hulu rata-rata sebesar 47,51 tonhatahun Proyek Pusat Pengembangan Pengelolaan
DAS, 1990.
C. Teknik Konservasi Teras Batu
Teknik konservasi tanah mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan yang
commit to user
7
ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan lahan. Pada Prakteknya, sulit dipisahkan antara teknik
konservasi tanah mekanik dan vegetatif. Penerapan teknik konservasi tanah secara mekanik juga akan lebih efektif dan efisien apabila dikombinasikan
dengan teknik konservasi tanah vegetatif, seperti penggunaan rumput atau legume sebagai tanaman penguat teras Dairah et al., 2004.
Teras merupakan metode konservasi yang diujukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah
aliran air permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Tipe teras yang relatif banyak dikembangkan pada lahan pertanian adalah
teras bangku atau teras tangga bench terrace dan teras gulud ridge terrace. Teras bangku atau tangga dibuat dengan jalan memeotong lereng dan
meratakan tanah dibagian bawah sehingga terbentuk suatu deretan anak tangga atau bangku yang dipisahkan oleh talud. Teras bangku cocok untuk
lahan dengan kemiringan 30 atau kurang lebih 50 yang masih difungsikan
sebagai lahan pertanian. Talud merupakan bagian yang kritis terhadap bahaya erosi, dan biasanya dilindungi dengan tumbuhan atau rumput atau dilapisi
dengan pasangan batu kali atau beton untuk lahan yang ditanami komoditas dengan nilai ekonomi tinggi Suripin, 2004.
D. Rumput Setaria
Setaria Spacelata merupakan rumput potong yang tumbuh tegak membentuk rumpun dengan tinggi 1 m. Bentuk umum dari rumput ini, selain
dapat membentuk rumpun, dan tumbuh tegak, juga mempunyai bentuk daun agak lebar, halus dan lemas pada permukaan atasnya terutama dekat batang,
daunnya agak lunak. Pangkal batangnya berwarna kemerah-merahan dan bunganya tersusun dalam tandan yang berwarna coklat keemasan. Setaria
Spacelata juga dapat sebagai pakan ternak terutama sapi karena mempunyai nilai gizi yang tinggi bila dibandingkan dengan rumput lokal, terutama
kandungan protein kasarnya yang sangat dibutuhkan oleh ternak terutama sapi untuk menghasilkan daging dan susu. Nilai gizi yang terkandung dalam
commit to user
8
rumput ini adalah protein kasar 6-7 , serat kasar 42,0 , BETN Bahan Ektrat Tampa Nitrogen 36,1 , dan lemak 2,8. Di samping sebagai rumput
potong untuk pakan ternak, juga digunakan sebagai rumput untuk padang penggembalaan, karena tahan injakan. Rumput ini dapat tumbuh di mana-
mana di seluruh Indonesia terutama pada daerah dengan ketinggian 25-800 m dari permukaan laut, dengan curah hujan tidak kurang dari 760 mmtahun,
terutama pada daerah yang tanahnya berpasir. Rumput ini juga tahan terhadap kekeringan dan tahan terhadap genangan air Anonim, 2010a.
Penanaman rumput pada strip menurut kontur harus tepat sejajar dengan garis kontur yang dapat menurunkan kecepatan aliran, sehingga cocok
jika diterapkan pada lahan dengan drainase jelek dan laju infiltrasi rendah. Suripin. 2004.
E. Mulsa Sisa Tanaman