commit to user
2
lebih efektif menahan erosi. Degradasi lahan pada usahatani lahan kering di wilayah Sub-DAS
Progo Hulu akan terus meningkat, apabila tidak segera dilakukan upaya perbaikan dalam teknik konservasi lahan. Apabila tidak segera ditangani,
dapat berdampak terhadap tingginya kerumitan permasalahan dan memerlukan biaya tinggi serta membutuhkan waktu lama untuk upaya konservasi dan
rehabilitasi. Erodibilitas tanah sangat penting untuk diketahui agar tindakan konservasi dan pengelolaan tanah dapat dilaksanakan secara lebih cepat dan
terarah. Berdasarkan uraian di atas peneliti perlu meneliti tentang teknik konservasi yang dapat menekan limpasan permukaan dan erosi pada budidaya
tanaman tembakau di lahan Sub-DAS Progo Hulu.
B. Perumusan Masalah
Apakah pengaruh teknik konservasi spesifik lokasi yang dikombinasikan rumput Setaria Spacelata L pada bibir teras dan pemberian
mulsa batang tembakau serta tumpang sari koro merah berpengaruh terhadap limpasan permukaan dan erosi pada budidaya tembakau di lahan kering Sub-
DAS Progo Hulu?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh teknik konservasi spesifik lokasi yang dikombinasikan rumput Setaria Spacelata L pada bibir teras dan
pemberian mulsa batang tembakau serta tumpang sari koro merah terhadap penurunan limpasan permukaan dan erosi pada budidaya tembakau di
lahan kering Sub-DAS Progo Hulu.
2. Manfaat Penelitian
Memberi masukan dan pengembangan ilmu pengetahuan mengenai teknologi konservasi yang baik sehingga dapat menurunkan limpasan
permukaan dan erosi pada budidaya tanaman tembakau di Sub-DAS Progo Hulu.
commit to user
3
D. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: Ho: Teknik konservasi spesifik lokasi berpengaruh tidak nyata terhadap
limpasan permukaan dan erosi pada tanaman tembakau di Sub-DAS Progo Hulu.
HI: Teknik konservasi spesifik lokasi berpengaruh nyata terhadap limpasan permukaan dan erosi pada tanaman tembakau di Sub-DAS Progo Hulu.
commit to user
4
E. Kerangka Berfikir
Teknik budidaya Tembakau di Sub-DAS
Progo Hulu Erosi dan
Degradasi Lahan
Penurunan kualitas Tanah
Budidaya tembakau di Sub-DAS Progo Hulu
Teknik konservasi spesifik lokasi
Penurunan limpasan permukaan dan erosi tanah
commit to user
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses penurunan produktivitas lahan, baik yang bersifat sementara maupun tetap. Akibat dari proses degradasi lahan
adalah timbulnya areal lahan yang tidak produktif atau dikenal sebagai lahan kritis Puslittanak, 1993.
Proses degradasi lahan sering mengakibatkan suatu lahan menjadi kritis adalah erosi air maupun angin, proses degradasi lahan ini
menyebabkan: penggurunan desertification, pemasaman tanah acidification, penggaraman salinisation, penggenangan waterlogging,
penurunan permukaan tanah organik peatsubsidence dan penurunan permukaan air bawah tanah over drainge. Secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi proses degradasi lahan adalah iklim hujan dan temperatur, ordo tanah, topografi, vegetasi tipe penggunaan lahan dan sistem pertanian
serta manusia sosial, ekonomi dan teknologi atau agroteknologi Sinukaban, 2003.
Erosi yang terus terjadi di wilayah Sub-DAS Progo Hulu telah menyebabkan degradasi lahan yang berupa kerusakan lahan dan menurunnya
kesuburan tanah, karena teknik budidaya tembakau yang dilakukan petani hanya ditujukan untuk memperoleh produksi yang tinggi, seperti pembuatan
bedengan atau guludan penanaman searah kemiringan lahan dengan maksud untuk memperoleh drainase yang baik, menebangi tanaman tahunan yang
berkanopi rimbun dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas penyinaran dari matahari Djajadi, 2000. Menurut GGWRM-EU 2004. Di wilayah
Sub-DAS Progo Hulu memiliki lahan kritis dan sangat kritis dengan luas 3.523 Ha terutama menyebar pada lahan yang digunakan untuk usahatani
lahan kering berbasis tembakau dan sayuran.
ΒΆ