Konsep Kemandirian Belajar LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Konsep Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar Istilah kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri sendiri, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan seseorang mengatur dan mengarahkan diri sendiri sesuai tingkat perkembangannya. Kemandirian adalah kecenderungan anak untuk melakukan sesuatu yang diingini tanpa minta tolong kepada orang lain, juga dapat mengarahkan kelakuannya tanpa tunduk kepada orang lain. Pendapat lain tentang kemandirian dikemukanan oleh Hoistein yang mengatakan bahwa kemandirian adalah penampilan seseorang yang sikap dan perbuatannya menandakan keswarkasaan berbuat sendiri secara aktif dalam memberikan pendapat, penilaian pengambilan keputusan dan pertanggung jawaban. Selanjutnya tindakan tersebut merupakan respon yang muncul secara spontan sebagai cerminan percaya diri seseorang yang mandiri Sumarmo, 2008. Kemandirian belajar siswa akan akan dapat mengembangkan nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam hal sebagai berikut: 1. Membuat keputusan yang bertanggung jawab 2. Menentukan aktivitas belajar sesuai keinginan sendiri 3. Membuat pengertian sesuai dengan pemahaman 7 4. Menyadari tentang mengapa dan bagaimana memperoleh pengetahuan baru sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Kartadinata, 2006. Selanjutnya From, menyatakan belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam interaksi aktif antara subjek dan lingkungannya. Proses tersebut menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampiln, nilai yang bersifat tetap. Perubahan itu dapat bersifat sesuatu yang baru, yang segera tampak dalam perilaku nyata maupun tersembunyi. Proses belajar dapat berlangsung bila disertai kesadaran dan intensitas kemauan dari individu yang belajar. Sikap dan perbuatan yang ditunjukkan dalam kemandirian merupakan kebutuhan dasar dari setiap individu untuk mengaktualisasikan potensi dan kemampuan diri untuk mencapai kepuasan sendiri. Adapun kepuasan yang diperoleh orang yang mandiri tidak bergantung pada lingkungan dan orang lain disekitarnya, tetapi tergantung pada potensi-potensi yang mereka miliki Ahmadi, 2004. Kemandirian belajar menurut Wayne H adalah menekankan sisi- sisi menguntungkan dari usaha bekerja secara kreatif atas prakarsanya sendiri, inisiatif dan panjang akal dari keadaan mempelajari suatu bidang secara intensif, pengembangan disiplin diri dan belajar teknik-teknik didalam suatu bidang yang telah dipilihnya sendiri Sumarmo, 2008. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kemandirian Belajar 1. Faktor dari Dalam Faktor dari dalam diri anak adalah antara lain faktor kematangan usia dan jenis kelamin. Disamping itu intelegensia anak juga berpengaruh terhadap kemandirian anak. 2. Faktor dari Luar Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah: a. Kebudayaan, masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya kemandirian dibanding dengan masyarakat yang sederhana. b. Keluarga, meliputi aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik anak, cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai carahidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian anak. c. IndikatorDeterminan Kemandirian Belajar Kemandirian belajar menurut Sunaryo Kartadinata 2006 mempunyai 5 aspek dan dapat dijadikan indikator antara lain : 1. Bebas bertanggung jawab dengan ciri-ciri mampu menyelesaikan tugas- tugas yang diberiakan tanpa bantuan orang lain, tidak menunda waktu dalam mengerjakan tugas, mampu membuat keputusan sendiri, mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan bertanggung jawab atau menerima resiko dari perbuatannya. 2. Progresif dan ulet, dengan ciri-ciri tidak mudah menyerah bila menghadapi masalah, tekun dalam usaha mengejar prestasi, mempunyai usaha dalam mewujudkan harapannya, melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan dan menyukai hal-hal yang menantang. 3. Inisiatif atau kreatif, dengan ciri-ciri mempunyai kreatifitas yang tinggi, mempunyai ide-ide yang cemerlang, menyukai ha-hal yang baru, suka mencoba-coba dan tidak suka meniru orang lain. 4. Pengendalian diri dengan ciri-ciri mampu mengendalikan emosi, mampu mengendalikan tindakan, menyukai penyelesaian masalah secara damai, berfikir dahulu sebelum bertindak dan mampu mendisiplinkan diri. 5. Kematangan diri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri secara mendalam, dapat menerima diri sendiri, percaya pada kemampuan sendiri, memperoleh kepuasan dari usaha sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

2. Perhatian Orang Tua