Hubungan Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Mata Kuliah

pemberian motivasi belajar dari pihak keluarga orang tua maupun pihak sekolah sampai dengan menyediakan fasilitas yang mendukung proses belajar anak baik di rumah maupun di instansi sekolah. Terbentuknya kemandirian belajar dari dalam diri seseorang ada banyak faktor yang mempengaruhi. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar seseorang dibagi menjadi dua yaitu faktor lingkungan dan faktor dari dalam diri seseorang. Kemandirian belajar mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo selain dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri mahasiswa dari faktor usia juga faktor lingkungan dimana mahasiswa tinggal. Hal serupa disampaikan Astuti,2005 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa di SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Didalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa faktor dari dalam diri seseorang diantaranya faktor kematangan usia dan jenis kelamin. Disamping itu juga dijelaskan bahwa intelegensia anak juga berpengaruh terhadap kemandirian seseorang. Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi kemandirian belajar seseorang diantaranya aktivitas pendidikan di lingkungan keluarga hingga tuntutan lingkungan agar dapat memenuhikebutuha belajar secara mandiri. Robert Havighurt dalam Mu’tadin 2002 menjelaksan bahwa terdapat 4 komponen aspek didalam membangun kemandirian belajar siswa diantaranya aspek intelektual, aspek sosial, aspek emosi dan aspek ekonomi. Keempat aspek tersebut saling terkait satu sama lainnya, karena aspek tersebut mempunyai pengaruh yang sama kuat san saling melengkapi dalam membentuk kemandirian belajar salam diri seseorang. Aspek intelektual, aspek ini mencangkup pada kemampuan berfikir, memahami beragam kondisi, situasi dan gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah. Aspek sosial, berkenaan dengan kemampuan untuk berani seccara aktif membina relasi sosial, namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain disekitarnya. Aspek emosi, mencangkup kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalikan emosi dan reaksinya dengan tidak bergantung secara emosi pada orang tua. Aspek ekonomi, mencangkupkemandirian dalam hal mengatur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi tidak lagi bergantung pada orang lain. Menurut Novikasari 2009 Pengaruh Sumber Belajar dan kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri Nogosari menjelaskan bahwa kemandirian seorang peserta didik terlihat didalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan kepada mahasiswa semester II Akademi Kebidanan Harapan Mulya yang mana lebih dari 50 persen mahasiswa memiliki usaha dalam memenuhi kebutuhan belajar secara mandiri. Siswa dikatakan memiliki kemandirian belajar jika ia mau berusaha memenuhi kebutuhan belajarnya secara mandiri diantaranya dengan berusaha mengulangi pelajaran yang dianggapnya kurang sesampainya di rumah, berusaha mencari sumber buku terkait pelajaran yang dianggap perlu untuk ditingkatkan usaha belajarnya ataupun berusaha mencari informasi terkait pelajaran tersebut melalui majalah, jurnal ataupun internet. Usaha untuk memenuhi kebutuhan belajar secara mandiri tersebut tidak serta merta secara langsung dapat dipenuhi secara mandiri oleh siswa, melainkan juga di dukung oleh lingkungan dimana siswa tersebut belajar. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah ataupun lingkungan tempat tinggal siswa. Lingkungan sekolah dapat menumbuhkan kemandiriaan siswa dalam memenuhi kebutuhan belajar dengan cara menyediakan perpustakaan, laboratorium praktikum, ataupun media lainya seperti internet. Dengan disediakan sarana belajar yang cukup, diharapkan siswa diluar jam belajar dikelas tetap dapat memenuhi kebutuhan belajar secara mandiri.

2. Hubungan Perhatian Orang Tua dan Prestasi Belajar Mata Kuliah

KDPK Konsep Dasar Praktik Klinik mahasiswa semester II Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Berdasarkan analisa data yang dihitung melalui uji korelasi Product Moment diperoleh bahwa perhatian orang tua memiliki hubungan dengan prestasi belajar mata kuliah KDPK dengan kategori sangat rendah atau tidak berkolerasi Sugiono, 2008 yaitu sebesar 0,129. Penelitian serupa tentang perhatian orang tua terhadap prestasi belajar pernah dilakukan oleh Imelda 2009, di dalam penelitian ini dijelaskan bahwa perhatian orang tua memiliki peran penting dalam mencapai tujuan belajar secara optimal. Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anaknya dalam proses belajar di sekolah maupun di rumah akan memberikan motivasi yang lebih bagi siswa dalam mencapai tujuan belajar yang di harapkan. Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian saya dimungkinkan karena adanya perbedaan sifat sampel. Perhatian orang tua terhadap proses belajar siswa anak memiliki peran dalam proses pencapaian tujuan belajar siswa. Dengan adanya perhatian orang tua baik secara moril maupun materiil dapat menunjang proses belajar siswa di instansi sekolah maupun di rumah. Perhatian orang tua secara moril dapat ditunjukkan dengan pemberian motivasi terhadap proses anak. Sedangkan perhatian secara materiil yang bisa di berikan orang tua terhadap anaknya dalam proses belajar diantaranya menyediakan fasilitas belajar yang cukup buku, tempat untuk belajar, alat-alat tulis maupun pemberian reward atas prestasi belajar yang diraih untuk lebih dapat memberi motivasi kepada anak dalam proses belajar di sekolah. Perhatian orang tua secara materiil kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dari keluarga tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden diperoleh 30 persen pekerjaan orang tua adalah Pegawai Negeri Sipil yang mana di kalangan masyarakat dianggapsebagai golongan yang mampu karena pendapatan yang bisa dipastikan di peroleh setiap bulannya. Dengan pendapatan yang dapat dikatakan pasti diperoleh setiap bulannya ini ada kemungkinan orang tua responden mampu memperhitungkan kebutuhan belajar anaknya