Syaikh „Â‟idh Abdullah al-Qornî dikenal juga sebagai tokoh yang berani mengeluarkan fatwa, meski itu bisa mengundang kontraversi.
Misalnya saja, beliau pernah menyatakan bahwa pendapat yang melarang wanita mengemudi mobil itu bukan masalah prinsip dalam
agama Islam. Al-Qornî mengatakan, Jika saya diajukan pilihan apakah sebaiknya wanita mengendarai mobil atau ia pergi dengan supir orang
asing bukan mahram berdua di dalam mobil, pasti saya memilih agar wanita itulah yang sebaiknya mengendarai mobil sendiri.
46
Al-Qornî juga dikenal dengan pendapatnya yang selalu menuntut pemberian hak-hak perempuan secara utuh sesuai syariat Islam, dan
diberi kesempatan yang luas untuk terlibat dalam urusan sosial kemasyarakatan. Ia juga yang menyatakan kaum pria penting berdiskusi
dengan kaum perempuan dan mendengarkan pendapat mereka, bahkan kaum perempuan dianjurkan memiliki ikatan organisasi khusus
perempuan untuk bisa memberi sumbangsih perannya di masyarakat. Tidak sampai di situ, Syaikh al-Qornî juga menyerukan
pembentukan mahkamah yang secara khusus memperhatikan kezaliman atas kaum perempuan. Seperti pengaduan kaum perempuan terhadap
kezaliman ayahnya, suaminya atau kedurhakaan anak-anaknya.
c. Bidang Dakwah dan pengarahan
Syaikh al-Qornî mulai populer sejak pertengahan tahun delapan puluhan melalui sejumlah kaset ceramah yang ia keluarkan. Para
46
„Â‟idh al Qornî, Pesona Cinta, judul asli fî Rihâbil Ukhuwwah ,Penerjemah Salafuddin Abu Sayyid, Solo: Wacana Ilmiah Press WIP, 2006.Cet. 1, h.xii
jamaah tempatnya menyampaikan ceramah keagamaan selalu penuh dan antusias dengan nasihat-nasihat Syaikh al-Qornî.
Dakwah adalah bagian hidup beliau, beliau telah menekuni dakwah sejak remaja, ketika masih duduk di Sekolah Menengah Pertama di al-
ma‟had al-„Ilmî di Riyâdh SMP. Saat itu beliau berumur sekitar 16 tahun. Beliau mulai dakwahnya dari desa kelahirannnya kemudian
lingkungan sekitarnya, dan sekarang telah menyebar keseluruh dunia. Sarana-sarana dakwah yang beliau gunakan adalah, khutbah di masjid-
masjid dan majlis –majlis ilmu, menggunakan mas media sebagai
media dakwahnya. Beliau memiliki program majlis taklim keagamaan di radio dan TV dengan materi yang bervariasi.
Beliau juga menyampaikan dakwahnya melalui media cetak. Tulisan-tulisanya tersebar di berbagai majalah islam seperti al-Azhar,
Nurul Islam, Mimbar Islam, ad- Da‟wah, as-Sy‟ab, al Ahram dan yang
lainya. Media terakhir yang beliau gunakan adalah media internet. Al-Qornî juga mengajarkan pengajian hadits Mukhtashar al-
Bukhari, Mukhtashar Muslim, al-Muntakhab, al-Lulu wa al-Marjan dan lainnya di berbagai masjid. Ia juga mengajarkan ilmu aqidah, sirah dan
fiqih dalam pengajian-pengajiannya di berbagai masjid. Syaikh al-Qornî terkenal dengan sikapnya yang lembut dan kasih
sayang. Ia mengarungi dakwah Islam sepanjang lebih dari 25 tahun dan kini kaset-kaset ceramahnya telah diedarkan lebih dari seribu copy dan
diperdengarkan di masjid, yayasan, universitas dan sekolah-sekolah di