Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Konsep Dakwah
Islam adalah spiritnya moderat, sebagaimana yang diungkap Al Qur‟an;
Artinya:”Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu ummat islam, ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
perbuatanmanusia dan agar Rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kamu” Q.S Al Baqoroh: 143
Begitu juga dalam salah riwayat bahwa Rasulullah pernah bersabda:” Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam agama, karena
sesungguhnya orang-orang yang datang sebelum kalian binasa karena sikap mereka yang berlebih-lebihan dalam agama
” Ayat dan hadis di atas menunjukan bahwa Islam memiliki sifat
wasitiyah berada pada posisi pertengahan atau moderat, yang melarang ummatnya bersikap ghuluw dan tafrit.
2. Faktor Pribadi
Faktor ini muncul dari dirinya sendiri, kareana memang ia terpanggil untuk mengamalkan amar ma‟ruf nahi mungkar, dan Karena
keprihatinannya atas semakin menurunnya akhlak dan moral para
pemuda akibat ghozul fikr yang semakin gencar digembor-gembor yahudi dan oknum-oknum yang ingin menghancurkan Islam.
3. Sejarah para pemuda salaf terdahulu dan Gerakannya
Dalam masalah Pembina pemuda, beliau tidak terlepas dari konsep pembinaan ulama salaf terdahulu dalam membina para pemudanya agar
siap meneruskan estafet perjuangan dakwah Rosulullah SAW.
4. Kisah-kisah dakwah para tokoh Islam ketika membina para pemuda
a. Syaikh Abdullah al-Qar‟awi
Syaikh Abdullah al- Qar‟awi adalah seorang juru dakwah di
daerah jizan, sebuah kota yang di pantai barat daya Arab Saudi dekat perbatasan Yaman. Beliau telah telah memberikan suri tauladan yang
sangat menarik dan menakjubkan dalam menyampaikan dakwah, yaitu dengan penuh kesantunan, kesabaran, kedermawanan, keceriaan
muka, dan cara meraih simpati. Salah seorang murid syaikh Abdullah al-
Qar‟awi bercerita tentang beliau. Suatu hari terjadi sebuah keributan di pasar. Ada
seorang pemuda mengamuk di pasar, pemuda itu merupakan pemimpin sebuah kabilah. Syaikh Abdullah al-
Qar‟awi diminta oleh penduduk setempat untuk menghentikan kegaduhan tersebut. Dengan
serta merta syaikh Abdullah al- Qar‟awi bergegas untuk pergi ke lokasi
terjadinya keributan itu. Beliau datang dengan wajah yang tenang seolah-olah beliau tidak tahu bahwa pemuda pemimpin kabilah itu
adalah penyebab utama tejadinya kegaduhan di pasar tersebut. Beliau membawa beberapa lembar pakaian yang dibungkus rapih dan
sekantong uang layak orang yang akan mengunjungi kerabatnya yang membawa hadiah sebagai buah tangan.
Ketika syaikh Abdullah al- Qr‟awi tiba di pasar, pemuda itu
menyerang beliau dengan melontarkan berbagai cacian dan makian yang pedas. Dengan tenang syaikh Abdullah mengatakan pada
pemuda pemimpin kabilah itu, bahwa ia datang untuk mengunjungi pemuda itu dan mendoakannya serta hendak memberikan hadiah
kepada pemimpin kabilah yang masih muda dan sangat luar biasa. Pemuda itu pun mengambil hadiah yang diberikan syaikh
Abdullah dan mengajaknya untuk duduk dan menikmati hidangan yang tersedia di kedai yang berada di pasar. Ditengah perbincangan
yang lama-kelamaan semakin akrab, syaikh Abdullah menyisipkan nasihat sebagai bentuk dakwahnya kepada pemuda itu. Pemuda itupun
sadar dan terkesan sekali dengan nasihat yang diberikan syaikh Abdullah.
Tiba-tiba pemuda pemimpin kabilah itu meminta kepada pengawalnya untuk mengumpulkan seluruh penduduk yang ng ada di
sekitar pasar untuk mendengarkan tausiah syaikh Abdullah. b.
Ibnu Taymiah Salah satu pemikiran yang sangat mempengaruhi konsep dakwah
beliau adalah Ibnu taymiyah dan Ibnu Al Qoyyim Al ajuziyah yang
memiliki pemikiran moderat dalam menyampaikan dakwah terutama kepada para pemuda.
5. Pendalamanya tentang madzhab-madzhab fiqih dan dakwah
Diantara yang mempengaruhi konsep dakwah beliau dalam membina pemuda adalah karena ia sosok yang selalu membaca secara mendalam
tentang madzhab-madfzhab fiqih yang ada dalam Islam, sehingga beliau begitu cakap dan mahir dalam menyampaikan fatwa-fatwa dan hokum
yang berkaitan dengan masalah fiqih dan dakwah.